Arin 6

17 5 0
                                    


Arin pun bergegas menuju kelasnya melewati koridor kelas dengan menunduk.

Sedangkan Bram yang telah menahan emosinya. Dia menanyakan kepada seorang siswa yang berada didepan mobilnya.

"Dek, numpang nanya nih, yang namanya Revan mana ya?" Tanya Bram kepada siswa tersebut

"Revan? Ketua OSIS ya? Itu dia" Ucap siswa tersebut sambil menunjuk Revan dari jarak jauh yang membelakangi keduanya

Bram menoleh ke arah Revan.

"Makasih ya." Ucap bram

Dia pun langsung berjalan menuju kearah Revan. Di sana Revan sedang berbincang dengan seorang siswi yang tidak lain temannya REVI.

Bram yang tidak dilihat oleh Revan pun mencoba  memukul mobil yg ada dibelakang Revan, dengan tujuan biar Revan membalikkan badannya.

Dengan terkejut, Revan langsung membalikkan badannya kearah suara tersebut dan melihat seseorang yang kini telah memandangnya dengan sangat sinis.

Tanpa basa basi Bram langsung memukul Revan, pukulan Bram mengenai wajahnya terutama bibirnya.

Revi yang melihat seseorang yang memukul temannya tersebut sontak ketakutan.

"Awh"  ucap Revan, memegang bibirnya yang telah berdarah.

"Bang Bram?" Ucap revan sambil kebingungan.

"Ke..-" belum selesai revan berbicara, Bram langsung menendang Revan, sehingga Revan terjatuh.

Seluruh siswa melihat dan menolong Revan. Tak lama kemudian, satpam telah mengamankan Bram. Dan membawa Bram ke ruang BK.

Sebelum meninggalkan Revan, Bram mengucapkan sesuatu ditelinga Revan.

"Siapa pun yang buat adik gue nangis! Dia bakal nanggung akibatnya!" Ucap bram.

Revi yang melihat Revan terjatuh langsung menolongnya. Dan membawanya ke UKS.

----------

Dilain sisi

Arin yang sedang duduk didalam kelasnya dipanggil seseorang. Ya, devano.

"Ada apa kak." Tanya Arin.

"gue mau balikin ini." Ucap devano sambil menyodorkan dua kotak makanan.

Arin yang melihat kotak tersebut ada dua, kebingungan.

"Kok ada dua, bukannya aku kasih satu ke kak devano?" Ucap Arin menanyakan hal tersebut

"Iya yang satunya itu yang Lo kasih ke mama, kata mama makasih." Ucap devano yang membuat arin tidak yakin

"Mama? Buk Rei maksudnya?." Tanya Arin.

Devano hanya menaikkan satu alisnya.

"Kak devano anak buk Rei?" Tanya arin yang kini mulai bisa tersenyum mendengar kabar baik ini.

Devano membalas dengan senyum terpaksa.

"Wah, kenalin kak aku anak Tante Wulan." Ucap Arin mengulurkan tangannya

"Udah tau." Jawab devano singkat, dan lagi lagi tidak menghiraukan uluran tangan Arin.

Arin pun berusaha menggenggam Kembali tangannya. Dan menahan emosinya dihadapan devano.

Diselaperbicangan mereka beberapa siswa bergegas menghampiri arin.

"Rin....Rin.. Abang Lo sama Revan berkelahi diparkiran. Abang lo sekarang lagi di ruang BK, dan Revan udah dibawa ke UKS." Ucap seorang siswa tersebut.

LOVE IN PRAYERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang