Ditengah kegelapan Arin berdiam diri. Ditempat yang biasa dia kunjungi dikala sedih bersama Edo,sahabatnya.
Dipinggir danau, Arin duduk bersandar di pohon sambil menekukkan lututnya.
Satu persatu air jatuh dari mata Arin, sesekali Arin mengeluarkan suara tangisannya.
Arin masih terbayang bayang apa yang barusan terjadi padanya. Dia tak menyangka, dia tak percaya semuanya terjadi begitu menyakitkan.
Sampai matahari telah terbenam, Arin belum berhenti menangis.
*
Dilain sisi,
Terlihat Mama Arin sedari tadi memandang jarum jam yang sekarang menunjukkan pukul 20.00 . Dia menggenggam handphone nya, dan terlihat sedang menelpon seseorang dengan wajah cemas.
Mama Arin yang khawatir dengan keberadaan Arin yang sampai sekarang belum pulang, menanyakan kesemua teman teman Arin dimana Arin berada.
Bram, ya Abang Arin. Dia berusaha menelpon Endo yang sedang menongkrong di cafe dengan teman temannya untuk menanyakan dimana Arin berada.
"Ha...ha..Lo bang" ucap Endo
"Lo sama Arin gak." Balas Bram
"Gak, emg kenapa bang?"
"Lo tau gak Arin dimana?!"
"Arin belum pulang bang? Gak biasanya ..."
"Tolong Lo cariin Arin, tolong bro!" Ucap bang Bram yang langsung mematikan telponnya.
Endo pun meninggalkan cafe tersebut. Dia bergegas mengendarai mobilnya.
Tiba tiba hujan datang ditengah perjalanannya. Dia memberhentikan mobilnya ketika mendapatkan telpon masuk.
"Siapa ni" batin Endo.
*Nomor tidak dikenal*
"Halo" ucap cowo itu
"Iya, ini siapa " balas Endo
"Endo Lo dimana, Arin hilang!" Ucap cowo itu
"Iya gue lagi mau cariin arin, Lo siapa si" bls Endo
"Gue Revan. Sekarang lokasi Lo dimana?"
"Jl Garuda 1, di deket simpang 3" ucap Endo
"Ok gue kesana."
*Skiippp*
Suasana di dalam rumah Arin pun bertambah cemas. Mama Arin yang dari tadi tidak berhenti melihat kearah gerbang rumahnya.
"Ma, aku pergi cari Arin dulu. Mama jangan khawatir Arin pasti akan ketemu." Ucap Bram meyakinkan mamanya
Mamanya hanya diam.
Mama Arin menelpon seseorang. Ya, devano.
"Ha halo."
"Iya halo" ucap wanita tersebut.
"Reina?! Devano ada?" Tanya mama Arin
"Ada, nih lagi disamping aku, eh kok kamu kayak nangis gitu"
"Arin hilang, dia belum pulang jam segini. Tolong tanyain sama devano kali aja dia liat Arin."
"Hah? Arin hilang?!" Ucap Tante Reina
'hah?Arin hilang?' batin devano
Reina pun memberi handphonenya ke devano.
"Halo te.""Arin beneran hilang?" Tanya devano
"Arin belum pulang, Tante minta tolong buat cariin dia ya." Ucap mama arim
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IN PRAYER
Teen FictionLOVE IN PRAYER Gak ada yang bisa ngubah takdir kecuali Tuhan. -Arin. "Kalo emg lo ditakdirkan untuk gue. Sejauh mana pun Lo benci gue dan ngejauh dari gue, Lo tetep bakal balik ke gue." -devano William Siregar.