"Kau... cantik sekali Jennie." Puji Taeyong saat mereka berdua tengah makan malam di restoran yang sudah Taeyong pesan. Bahkan disana hanya ada beberapa karyawan yang berjaga, selainnya tidak ada.
"Hahaha, kau juga." Jawab Jennie menahan rasa gugupnya.
"Aku juga... cantik?" Tanya Taeyong membuat Jennie menghentikan acara makannya sebentar, lalu tertawa sedikit terbahak.
"Iya, kau cantik. Bahkan aku kalah cantiknya denganmu." Ucap Jennie membuat Taeyong cemberut. Dan itu membuat tawa Jennie semakin menjadi - jadi.
"Bagaimana pekerjaanmu? Apa kau merindukanku?" Tanya Taeyong mengalihkan pembicaraan. Ia lalu mengelap sisa makanan yang menempel di bibirnya.
Jennie's POV
"Bagaimana pekerjaanmu? Apa kau merindukanku?" Tanya Taeyong padaku. Kini ia tengah mengelap bibirnya setelah selesai makan.
"Pertanyaanmu... tidak nyambung bodoh." Jawabku dengan nada pura - pura kesal. Lalu aku ikut mengelap bibirku dengan tissue karena aku sudah selesai makan.
"Memang siapa yang bilang itu nyambung? Kau hanya perlu menjawabnya satu - satu." Jawab Taeyong usil. Dan dia menampakan senyuman miringnya, membuatku mengomel pelan.
Namun belum sempat aku meladeni perkataannya tadi, sebuah lagu mengalun pelan. Judul lagu perfect yang dinyanyikan oleh Ed Sheeran itu mengalun di ruangan makan kami. Dan tiba - tiba, Taeyong berdiri ke arahku dan menarikku untuk ikut berdiri juga. Tangan kanannya ia gunakan untuk memegang pinggangku, sedangkan tangan kirinya ia gunakan untuk memegang tangan kananku. Ia mengajakku dansa dengan tempo yang sangat pelan namun romantis! Ya, romantis menurutku.
Baby, I...
Dancing in the dark
With you between my arms
Dancing on the grass
Listening to our favorite songLagunya terus mengalun, begitu juga dengan aku dan Taeyong. Taeyong begitu lihai dalam permainannya. Aku sampai lupa daratan. Oh yatuhan! Kumohon hentikan waktu sebentar saja. Aku ingin tetap seperti ini sekarang. Biar saja besok aku dan dia sibuk lagi dengan kegiatan masing - masing. Namun untuk hari ini, biarkan saja seperti ini dulu.
I don't diserve this
You looks
Perfect tonight..Setelah lagunya selesai mengalun, kami berhenti berdansa. Namun Taeyong menahanku untuk bergerak, ia menatapku sangat lama hingga pipiku memanas. Dan kurasa pipiku sudah merah dibuatnya.
"You look so perfect tonight, babe." Bisk Taeyong tepat di telingaku. Itu membuatku merinding namun aku tersenyum. Entah mengapa, tapi dia selalu saja sukses membuatku betah berada di dekatnya.
"I love you." Lanjut Taeyong lalu mendekatkan wajahnya kearahku. Kurasa dia hendak menciumku dan aku menurut. Aku ikut menutup mataku untuk merasakan sensasi yang lebih. Kurasakan wajahnya semakin dekat sehingga deru nafasnya saja bisa terdengar olehku.
Namun
Kriiingg—!!
Kriiingg—!!Dering suara telephone itu membuat kami membatalkan kegiatan kami sebentar. Aku segera menghampiri meja makan dan melihat siapa yang menelfon pada jam tidak tepat.
Mr. YG
Is calling..."Ah. Pak Direktur menelefonku." Kataku memberi kode pada Taeyong. Ia lalu mengangguk dan aku segera menjawabnya.
"Jennie, cepat pulang. Kau terlibat dating scandals dengan salah satu personil EXO." Kata pak direktur YG di sebrang sana. Sontak saja aku bingung, bagaimana bisa aku terlibat dating scandal dengan personil EXO?
"A - apa? Tapi siapa? Bag—"
"Kai. Cepat pulang dan akan saya jelaskan." Ucap pak Direktur dengan penuh penekanan. Dan kurasa ini memang penting, jadi dengan cepat aku membereskan semua barangku dan mentelfon supir pribadiku untuk cepat menjemputku.
"Ada apa Jennie? Kenapa terburu - terburu?" Tanya Taeyong yang bingung karena sikapku, sepertinya.
"Emm, nanti saja ku jelaskan. Sekarang aku harus cepat pulang Tae. Sampai nanti." Ucapku. Sengaja tidak memberitahu alasannya karena aku tidak mau membuat suasana menjadi berantakan. Yeah, walaupun sebenarnya memang sudah berantakan.
Tanpa basa - basi lagi aku segera keluar. Disana sudah ada supir pribadiku dan aku segera masuk kedalamnya. Lalu mobil itu melesat pergi dari restoran itu.
Memang, jarak antara kantorku dengan restoran tadi sangat dekat. Bahkan berjalan kaki saja bisa. Tapi apa yang bisa kulakukan? Aku akan habis oleh para fansku jika saja aku berjalan sendiri kesana.
Skip
Author POV
"Maaf saya sedikit terlambat. Apa yang terjadi?" Tanya Jennie masih sedikit ngos - ngosan.
"Seharusnya saya yang bertanya seperti itu. Kapan kau pergi bersama Kai? Bahkan hanya berdua saja?" Tanya Yang Min-Suk atau biasa disebut Mr. YG disana.
"Saya? Kai? Maksudnya?" Tanya Jennie masih bingung dengan perkataan Mr. YG tadi.
Sebenarnya pikiran Jennie masih berada pada Taeyong yang tadi ia tinggalkan begitu saja. Jennie jadi merasa tidak enak dan ia rasa harus segera menelfon kekasihnya itu jika urusannya dengan Mr. YG sudah beres.
"Lihat ini." Kata Mr. YG lalu menyalakan tv yang ada diruangannya. Lalu muncullah tayangan dari salah satu acara berita, kalau dirinya tertangkap kamera dari dispatch saat tengah keluar dari mobil Kai. Salah satu personel Bb EXO.
Jennie menganga. Padahal waktu itu, mereka hanya tak sengaja bertemu di salah satu pusat perbelanjaan. Jennie yang memang sedang sendiri itu, ditawari untuk pulang bersama.
"Coba jelaskan." Kata - kata dari Mr. YG Yang penuh penekanan itu kian membuat Jennie gugup. Jennie begitu terlihat salah sekarang, lidahnya terlalu kelu untuk berbicara.
"Tidak pak. Maksud saya, waktu itu saya hanya ditawari pulang bersama dari salah satu mall." Jelas Jennie masih takut. Jennie menundukkan kepalanya, sungguh ia sangat tak mengerti kenapa ini bisa terjadi.
"Kemana Koo-Hyun? Lisa? Jisoo? Rose?" Tanya Mr. YG dengan suara yang begitu berat. Koo-Hyun adalah nama supir pribadi Jennie yang memang sudah dikenal oleh para karyawan di YG.
"Waktu itu saya sedang sendiri. Dan pak Koo-Hyun sedang di bengkel membenarkan mobilnya. Lalu tidak sengaja, saya bertemu Kai dan ia menawari tumpangan." Jelas Jennie sekali lagi.
"Dan kau mau?" Tanya Mr. YG lagi - lagi membuat Jennie bungkam. Seperkian menit dalam keadaan hening, akhirnya Mr. YG kembali berbicara.
"Kita harus mengkonfirmasinya." Ucap Mr. YG membuat Jennie kaget setengah mati.
"Tapi..."
"Hanya beberapa minggu saja. Kurasa kau bisa menahannya, ini akan lebih menjaga nama entertaiment kita." Setelah mengatakan itu, Mr. YG Keluar dari ruangannya. Sedangkan Jennie masih didalam dengan keadaan yang tidak baik - baik saja.
"What the fuckin' happen."
Umpat Jennie lalu ikut keluar ruangan Mr. YGTBC.