5. What If I Say

788 74 16
                                    

"Maaf maaf maaf maaf maaf maaf maaf maaf maaf maaf maaf maaf maaf maaf maaf"


Hanya itu kata - kata yang dapat keluar dari mulut Jennie ketika pasalnya sudah berkali - kali ia menelfon Taeyong, tetap saja nihil. Selalu saja tidak aktif. Entah Taeyong sengaja mematikannya atau sibuk?

Hari ini merupakan hari paling kacau. Jennie yang habis diceramahi habis - habisan dengan Mr. YG, Managernya,
Dan sekarang telefonnya tidak diangkat - angkat oleh Taeyong.

"Jen, udah lah.. jangan murung terus. Ntar mukanya jadi jelek, resiko dikeluarin dari blackpink lho.." goda Jisoo sambil menepuk pundak Jennie. Namun Jennie tak kunjung tersenyum. Ia malah semakin menunduk.

"Jisoo eonnie.. apa sebenarnya ini salah?" Tanya Jennie ragu - ragu. Karena pasalnya di blackpink, yang berkencan itu hanyalah Jennie.

"Salah apanya?" Tanya Jisoo meminta diperjelas. Jisoo lalu ikut duduk di sofa sebelah Jennie. Seolah tau kalau adiknya itu sedang butuh teman untuk mencurahkan segala perasaannya.

"Maksudku, diantara kalian yang berkencan hanyalah aku.." kata Jennie parau. Jisoo lalu mengelus pundak Jennie pelan.

"Apa yang salah? Menurutku tidak ada. Memang, dari awal kita kan sudah mentanda tangani kontrak dan disana memanf tertulis tidak boleh berkencan, namun selama kau bisa merahasiakan ini pada publik, kenapa tidak? Lagi pula.. aku suka.. apa itu? Jenyong?" Kata Jisoo sambil mengelus pundak Jennie. Namun alisnya dinaik turunkan. Membuat Jennie sedikit tertawa, dan segera memeluk Eonnienya itu.

Aahh Jennie jadi merindukan ibunya. Sungguh, Jisoo adalah sunbae paling terbaik yang ia punya. Lihat saja, bahkan disaat seperti ini, Jisoo mampu menggantikan posisi ibunya selama jam kerja.

"Hey hey.. kenapa menangis? Ayolah, mana Jennieku yang periang?" Kata Jisoo setelah menyadari kalau baju nya mulai sedikit basah setelah dipeluk Jennie.

Yea Simon Says
Hurry up
georie neollin Flat hoopdeul
meomchun sungan neol hyanghae jojun da ssonda~

Intro lagu Simon Says - Nct 127 itu mengalun lumayan keras di ruangan itu. Handphone Jennie yang bergetar menandakan ada yang menelfon.

Jennie yang tersadar langsung mengambil handphonenya malas - malas. Dan alangkah terkejutnya Jennie ketika disana tertera nama "Taeyong". Buru - buru Jennie mengelap bekas air matanya dengan ibu jarinya dan mulai mengangkat Telfonnya.

"Halo? Bisa bicara dengan Lee Jennie sebentar?" Kata Taeyong di sebrang sana. Yang tentu saja mengundang sedikit senyum di mulut Jennie.

"Yak! Namaku Kim Jennie. Kenapa jadi Lee?" Kata Jennie sambil memainkan nadanya seolah - olah ia memang kesal. Padahal aslinya jantungnya tidak bisa terkontrol dan pipinya memerah.

"Ekhm. Yang tadinya nangis, udah senyum lagi nih.. kalau gitu, aku pergi dulu ya.. selamat berpacaran." Goda Jisoo dengan suara yang agak dibesarkan agar terdengar juga oleh Taeyong di sebrang sana.

"Hah? Jennieku menangis?" Kata Taeyong di telfon. Namun tetap saja terdengar oleh Jisoo karena ruangan itu sedang sunyi. Jisoo yanh cekikikan hanya bisa kabur setelah ditatap tajam oleh Jennie.

"Ah tidak, Jisoo Eonnie hanya bercanda tadi." Kata Jennie kikuk. Sungguh, disisi keibuan Jisoo, ternyata unnie nya itu sedikit menyebalkan juga:) sama dengan Lisa yang selalu mengganggu jika Jennie sedang bersama Taeyong.

"Astaga, maafkan aku. Tadi aku benar - benar tidak dapat memegang hp karena jadwalku sedang padat akhir - akhir ini. Ak—"

"Tidak perlu meminta maaf. Aku mengerti, tiga minggu lagi kau akan comeback bukan? Konsentrasilah. Aku tidak apa - apa." Ucap Jennie memotong kalimat Taeyong tadi. Iya, Jennie mengerti kalau Taeyong pasti akan selalu sibuk akhir - akhir ini. Karena Jennie juga kalau sedang persiapan Comeback, pasti akan disibukkan oleh ini itu. Bahkan mungkin tidak akan sempat membuka hp lagi.

Rumor (JENNIE X TAEYONG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang