1

787 41 15
                                    

Sore ini cuaca cukup cerah. Perkiraan cuaca pun berkata seperti itu. Tak ada tanda-tanda hujan akan datang seperti hari-hari sebelumnya. Langit sudah berwarna oranye tanda hari sudah hampir gelap.

Para pekerja maupun para pelajar berlalu lalang untuk segera sampai di rumahnya masing-masing. Tak terkecuali dengan gadis yang sedang menenteng tasnya ini. Ia berjalan dengan ogah-ogahan. Tersirat rasa lelah dan kesal di wajahnya. Mungkin karena harus bersekolah dari pagi hingga sore hari.

"Dasar guru nyebelin. Ngapain si harus ada piket-piket kelas segala. Mana pas bagian gue anak-anaknya pada males semua. Udah mah males, malah pada kabur lagi. Kalo gak dibersihin ntar diomelin, mending kalo cuma diomelin, lah ini dihukum juga." Gadis itu berjalan sambil menggerutu.

Tiba-tiba langit yang semula cerah berubah menjadi gelap. Awan yang semula putih berubah menjadi abu-abu gelap, sinar matahari pun terhalang olehnya.

Tess...
Tess...

Bunyi air yang mendarat pada aspal. Gerimis kecil pun turun.

Si gadis itu tetap melanjutkan langkahnya karena itu hanya gerimis kecil. Namun lama-kelamaan gerimis kecil itu berubah menjadi hujan yang besar. Gadis itu berlari dengan tas yang ia jadikan sebagai payung walaupun yang tertutupi hanya bagian kepala saja.

Akhirnya si gadis itu menemukan tempat berteduh. Ia berteduh di halte bis yang dipenuhi dengan orang-orang yang kehujanan juga.

"Apes banget dah gue." Gumamnya.

"Jam 5?" Gumamnya setelah melihat jam di tangannya.

Hujan masih berlangsung dengan deras, namun orang-orang mulai meninggalkan halte bis karena hari hampir malam. Namun gadis itu tetap menunggu hujan reda. Ia kedinginan karena seragam yang ia pakai basah kuyup.

Tiba-tiba ia teringat dengan Mamanya. Mamanya pasti menghawatirkannya. Ia buru-buru mengambil handphone yang ada disakunya. Semoga saja handphonenya tak rusak karena air hujan.

"Halo."

"Halo, eh Lo dimana?"

"Aku lagi di halte bis. Lagi nunggu hujannya berhenti. Aku kebasahan, nih bajunya basah semua."

"Hahaha, ya Allah kasian banget dah anak gue."

"Ish Mama mah. Sini bantuin aku."

"Bantuin apaan?"

"Ya bawain payung kek, apa kek."

"Kesananya pake apaan?"

"Ya pake mobil lah, masa ngesot."

"Mobilnya lagi ada di rumah sakit."

"Rumah sakit?"

"Iya, lagi di bengkel."

"Yahh... Terus ini gimana?"

"Ya tungguin aja disitu."

"Nunggu disini? Sendirian? Ish gak mau ah takut. Mana mau magrib lagi."

Nazila [LONG HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang