"Mau dijawab?"
"Iya," kata Bangchan dag dig dug.
.
.
."Terima gak ya?"
"Terserah lo," Bangchan udah pesimis duluan kan ya.
Greb
Hyunjin meluk Bangchan, sampe ngejatohin bunga sama cokelatnya.
"Gue gak butuh bunga sama cokelatnya, gue butuh lo," ucap Hyunjin malu.
"Thx," bisik Bangchan lirih.
Mereka pelukan, dengan latar gerbang belakang sekolah.
Doorr!
Pelurunya, sukses kena Hyunjin, Bangchan kaget, apa maksudnya ini?! Bangchan gak bisa liat siapa pelakunya.
Hyunjin jatuh, sambil megangin bagian dadanya.
"Hyunjin! Bertahan!" Bangchan panik, dia langsung bawa Hyunjin ke mobil, gak peduli sama kursi mobilnya yang kotor.
Dia harus bawa Hyunjin ke rumah sakit sekarang.
Sialnya, di jalan macet.
Sampe rumah sakit, Hyunjin udah dibawa ke ruang IGD, di jalan Hyunjin udah pingsan.
Bangchan panik, ini hari spesialnya, bahkan dia hampir mau bahagia ama Hyunjin, tapi? Apa maksudnya ini?!
Dia langsung nelpon Daddynya.
Kring...
"Apa maksudnya?!"
Maksud apa?
"Gak usah sok bego! Hyunjin!"
Ya memang itu maksudnya, sudah Daddy peringatkan kemarin.
"Sialan!"
Tut...
Ruang IGD kebuka, dokter keluar ngehampirin Bangchan, ini udah 3 jam.
"Bisa kita bicara?" Tanya dokter, Bangchan ngangguk.
"Pasien tidak bisa diselamatkan, tembakannya tepat mengenai jantungnya, kami sudah berusaha sebisa mungkin. Tapi, tuhan berkata lain,"
Hah?! Bangchan lemes, beneran? Dia berharap ini mimpi.
.
.
.Ini beneran, buktinya Hyunjin sekarang udah full sama kain putih. Bangchan buka kain yang nutupin Hyunjin, dia genggam tangan dinginnya.
"Hyunjin... gue emang salah, lo gak seharusnya ada sama gue... maafin gue..." Bangchan nangis.
Pintu ruangan kebuka, Bundanya Hyunjin masuk ke dalem.
Bundanya nangis, Bangchan langsung berlutut di kaki Bundanya Hyunjin.
"Tante, maafin Chan, ini salah Chan,"
"Bangun nak, bangun," kata Bunda lembut.
"Ini udah takdirnya, tuhan menyayanginya, lebih daripada Bunda, ini bukan salah Chan," Bunda meluk Bangchan.
Bangchan nangis, dia lemah untuk orang-orang yang dia sayang.
Bangchan ngecup dahi Hyunjin yang dingin.
Dia keluar ruangan.
.
.
.Pemakaman
Hyunjin dikubur, Bangchan ngeliatin dari jauh, dia gak kuat nahan tangis. Hujan pada saat itu, membawa kesedihan bagi setiap orang.
Temen Hyunjin, keluarganya, terutama Bangchan.
Sampe semua orang pergi, Bangchan ke kuburannya Hyunjin, kemejanya basah kena hujan.
"Tenang disana, gue cinta sama lo," kata Bangchan lirih.
"I love you too,"
Suara itu ngebisik di telinga Bangchan.
Tbc
Double up nih btw
Bentar lagi tamat huhu, sad ending ya gaes.
KAMU SEDANG MEMBACA
Penggemar Secret✔- [ChanJin]
FanfictionSiapa sih njir?! Bikin cogan kesel aja! - Hyunjin WARN! •Bahasa kasar •Unsur b×b ✔TAMAT Bantu gue melayarkan kapal ini~~~