Nada dering telpon mengalihkan perhatian Lulu yang sedang memasak sarapan.
Siapa yang telpon pagi-pagi seperti ini, batinya."Kakak, tolong ambilkan hp ibu, Nak, di meja dekat tv" ia sedikit berteriak memanggil Miftah yang sedang memakai sepatu di sofa ruang tamu.
"Dari Bapak, bu" katanya sambil menyerahakan hp kepada Lulu
Bapak, tumben sekali beliau telpon di pagi hari seperti ini.
"Ya Pak, Assalamualaikum "
"..."
"Loh.. lah ada apa sih Pak?" Tanya nya
"..."
"Ya sudah, ya sudah ... Bapak hati-hati dijalannya ya Pak."
"..."
"Iya Pak, Waalaikumsalam"
**
Lulu menghampiri anak lelakinya, Miftah yang sedang menemani Nadjwa di ruang tamu.
"Kakak.. hari ini kamu gak usah sekolah. Nanti Ibu bakal minta ijin ke wali kelasmu"
Kata Lulu yang duduk perlahan di sebelah Miftah.Miftah menoleh dengan alis berkerut bingung
"Loh emang ada apa Bu, kok sapai tak sekolah?" Tanyanya
"Tak tau Bapak. Katanya ada yang mau dibicarakan denganmu" kata Lulu
"Apa kamu melakukan kesalahan?" Tanyanya
"Kesalahan apa Bu, sepertinya Miftah gak nakal kok, gak melakukan apa-apa" jawabnya sambil menerawang, berfikir perbuatan apa yang dia perbuat
"Ya mana ibu tau, tadi Bapak bilang kalau hari ini kau disuruh ijin saja dan hari ini akan pulang, dan katanya juga tadi sudah dijalan. Paling tiga puluh menitan lagi sudah sampai." Jawab Lulu seraya menggendong Wilma.
"Ya sudah.. sana ganti pakaianmu, setelah itu sarapan" kata Lulu
**
07.05Aryo sudah tiba di rumahnya dengan disambut hangat oleh Lulu dan kedua anaknya.
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam" jawab Lulu, dan Miftah, Wilma hanya menoleh ke sumber suara lalu memalingkan lagi mukanya menghadap Lulu.
Aryo berjalan perlahan dengan muka datar menghampiri mereka yang duduk di depan tv.
"Bapak sudah sarapan? Mau ibu ambilkan makan?" Kata Lulu setelah menyalami Aryo dan mengambil alih tas bawaannya.
"Bapak tidak lapar, bu. Bapak mau langsung bicara dengan Miftah" Aryo menatap tajam anak lelakinya itu
"Sini kamu!" Kata Aryo
"Ada apa, Pak?" Tanya Miftah
"Apa yang kamu perbuat selama ini ?" Tanya Aryo
"Maksud bapak ?" Tanya Miftah bingung
"Bagaimana bisa kamu menghamili anak gadis orang, MIFTAH?!" Aryo membentak memanggil nama anaknya itu.
"Pak! maksud bapak apa ini? Siapa yang hamil? Miftah hamilin siapa?" Tanya Lulu, dengan kaget bukan kepalang
Bagaimana tidak kaget, pagi hari kegiatan masaknya diganggu oleh telpon dari suaminya yang mengabarkan kalau beliau akan pulang mendadak dan memberi perintah agar anak pertamanya tidak sekolah hari ini. Ditambah sekarang tiba-tiba suaminya itu mempertanyakan suatu hal yang jelas-jelas tidak mungkin dilakukan anak kesayangannya itu.
"Tanyakan saja pada anakmu itu! Gadis mana yang telah dia hamili" desis Aryo tanpa mengalihkan pandangannya dari Miftah
Miftah hanya menunduk seraya meremas kuat telapak tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Janda Muda
RomancePenyesalan itu berada di akhir cerita kehidupan. Penyesalan tanpa adanya perubahan tak akan menjadikan kita lebih berguna. Jadikan masa lalu sebagai cerminan kehidupan agar kita jauh lebih baik untuk kedepan.