THE BIGGEST ENEMY

TBE || 5

"Benar kata orang-orang cinta tidak seharusnya untuk memilikki, tapi cukup melihatmu dari kejauhan itu sudah cukup bagiku."
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Mana sih bis kok enggak datang-datang udah sejam gua nunggu nih hp kenapa pakek lowbat segala sihh." Omel Keyla sambil mondar mandir liatin jam karna dari tadi dia sudah menunggu tetapi bis nya belum datang juga.

Sedari tadi bis memang belum datang atau mungkin memang jam segini bis sudah tidak ada lagi. Keyla sontak kaget melihat ada seseorang yang tiba-tiba datang dan duduk di sebelahnya ia bergidik ngeri karna orang itu menutupi wajah nya dengan topi jaket.

Lebih tekejut lagi Keyla setelah orang itu melepas topi jaket nya ternyata....

"Kamu !! Kok kamu bisa ada disini sih? Atau jangan-jangan dari tadi kamu ngkutin aku? ngaku deh."

"Kalo iya kenapa? Kalo enggak kenapa?." Tanya orang itu dan mendekatkan wajah nya ke wajah Keyla.

"Apa kamu deket-deket!!! Lagian ngapain sih ngikutin aku."

"Tadi gua enggak sengaja lewat terus liat lu disini yaudah gua turun lagian jam segini mana ada sih bis lewat." Kata orang itu sambil melihat jam tangan nya.

"Yaudah terus kenapa kalo bis nya mau lewat? Ngapain juga nyamperin aku.?" Ketus Keyla.

"Gua mau nawarin lu pulang bareng doang itu juga terserah lu mau atau enggak jam segini mana ada bis lewat." Tawar Dirga ya emang orang itu adalah Dirga dan berdiri dari duduk nya menuju motor.

"Ei ei lu mau kemana kan tadi juga belum aku jawab mau atau enggak." Jawab Keyla lalu menyusul dan narik tangan Dirga.

Dirga berhenti dan ngeliatin tangan nya yang dipegang oleh Keyla.

"Terus gimana mau ikut atau enggak kalo enggak  gua mau pulang nih?."

"Iya iya aku ikut tapi jangan bawa aku kemana-mana kamu ya ntar aku lapor polisi kalo kamu sampe macem-macem."

Dirga berjalan dan gantian dia yang menarik tangan Keyla untuk menuju motor nya, Keyla kaget tiba-tiba tangan nya ditarik oleh Dirga.

'Kenapa jantung gua cepet gini sih cuman karna tangan gua ditarik tapi pengaruh dijantung gua, lu jangan copot dulu ya gua belum pengen mati please.' Ucap Keyla dalam hati sambil memegangi dada nya.

Dirga menaiki motor nya dan ia memberikan helm nya kepada Keyla.

"Pake aja ntar kalo jatuh kepala lu engga kenapa-kenapa." Dirga memberikan helm nya kepada Keyla karna belum diambil juga sama Keyla jadi dia yang memakaikan helm nya ke Keyla.

"Udah buru naik nih udah mendung ntar langit mengeluarkan isi nya."  Ajak Dirga dengan anggukan Keyla sebagai jawabannya

Dirga mengendarai motor nya dengan kecepatan sedang di motor kedua nya di selimuti dengan keheningan tidak ada yang membuka suara sampai langit benar-benar mengeluarkan isinya dan Dirga segera mencari tempat untuk mereka berteduh.

Mereka turun dari motor dan berteduh di tempat Keyla melepaskan helm yang dia pakai. Dirga pun membuka jaket nya dan sontak Keyla terkejut karna tiba-tiba Dirga memakaikan jaketnya ke tubuh Keyla.

"Ini hujan dan lu enggak makek jaket dari pada lu sakit mending pakek jaket gua."

"Iya terima kasih." Jawab Keyla dengan anggukan.

Langit semakin banyak mengeluarkan isi nya begitupun dengan hari yang semakin sore, sedari tadi Keyla hanya melihat ke arah jalan mungkin karna ia terlalu gugup dan Dirga yang diam-diam melirik Keyla.

Di detik kemudian pandangan keduanya tidak sengaja bertemu saling memandang dan mungkin dari cara Dirga memandang Keyla menunjukkan bahwa Dirga sudah benar-benar jatuh dengan si pemilik mata coklat, Keyla.

Hanya beberapa detik dan Keyla segera memandang ke arah jalan yang dibasahi oleh isi langit.

Hujan pun telah berhenti kedua nya langsung menaiki motor, Dirga segera memakai helm nya begitu juga dengan Keyla.

Dirga mengendarai motor nya dengan kecepatan sedang karna jalan licin karna hujan.

"Tunjukin rumah lo dimana.?" Dirga bertanya melalui kaca motor nya dan dijawab anggukan oleh Keyla.

"Itu yang rumah pagar merah stop di depan lorong rumah aku saja ntar kalau ketauan sama Bunda bisa di ejek."

"Gua harus bertanggung jawab jadi gua antar lu sampai depan rumah bukan depan lorong." Jawab Dirga.

"E-eeh enggak usah biar sampai depan lorong saja aku bisa jalan sendiri."

Dirga pura-pura tidak mendengar teriakan Keyla dia hanya terus mengendarai motor nya sampai benar-benar berhenti di rumah pagar merah, rumahnya Keyla.

Dirga melepas helm nya dan menyuruh Keyla untuk segera turun, di depan rumah nya sudah ada seorang wanita paruh baya dengan raut wajah cemas.

"Kamu dari mana aja sih Kekey kok baru pulang jam segini udah mau maghrib dan ini pulang sama siapa kok sama cowok.?" Tanya Bunda Keyla.

"Maaf bun Kekey baru jam segini pulang nya soal nya tadi mang udin enggak bisa jemput jadi nya Kekey naik bis tadi juga pas di jalan hujan dan ini Dirga teman kelas kekey." Jelas Keyla.

"Perkenalkan tante saya Dirga teman nya Keyla maaf karna saya lama soal nya tadi pas di jalan sempat hujan."

"Yasudah tidak apa-apa dan makasih ya sudah nganter anak bunda maaf kalo ngerepotin." Jawab bunda Keyla sambil tersenyum kepada Dirga.

"Iya tan sama-sama kalo gitu Dirga langsung pamit pulang ya tan sudah sore takut kemaleman." Pamit Dirga

"Iya nak Dirga sekali lagi terima kasih ya."

"Gua pamit ya." Ucap Dirga kepada Keyla.

"Iya hati-hati makasih juga sudah nganterin." Jawab Keyla dengan senyum dan dibalas anggukan oleh Dirga.

Dirga segera memakai helm nya dan Keyla memandang motor Dirga yang semakin menghilang di arah belokan.

"Tadi temen atau temen??." Goda bunda Keyla.
"Ihh kok bunda nanya nya gitu sih itu cuman temen kok bun lagian Kekey mana suka sama Dirga buka type Kekey banget.

"Hati-hati loh bilang enggak suka tapi ntar suka, yaudah yuk masuk dingin di luar."
"Enggak bun dan enggak akan." Ketus Keyla dan mendahului bunda nya masuk ke dalam rumah.

Tbc.

Janga lupa voment nya sorry kalo banyak typo update nya juga jarang sebenarnya nya sih udah typing banyak tapi males buat ngecek ulang jadi ya gini.