part 1

157 10 10
                                    

Seorang gadis cantik bangun dari tidurnya.

"Ehnggg" suara khas bangun tidur.

Gadis itu segera mandi dan menuju ke ruang makan untuk sarapan bersama keluarganya.

"Pagi yah, bun, bang"

"Pagi princess"

"Pagi Rara"

Yap, dia Raveena Dalloka Elendika. Gadis berumur 16 tahun itu sudah lulus sarjana S2 nya. Karena Rara termasuk dari daftar orang yang IQ nya diatas rata rata. Cukup jenius bukan? Merupakan gadis cantik, ceria, cerewet, manja.

Saat sedang asik makan, ayah Rara membuka pembicaraan.

" Rara"

" iya yah?"

" besok kamu pulang ke Indonesia ya"

Sekarang, Rara sedang berada di London ikut bersama kedua orang tua dan abangnya. Brahman Elendika merupakan ayah dari Rara, seorang pengusaha kaya raya di London. Ayarra Fana Elendika merupakan bunda dari Rara, istri brahman. Dan Evaro Syahdan Elendika merupakan abang dari Rara, terpaut 2 tahun lebih tua dari Rara.

"WHATT??!" pekik Rara.

"Ya gausah teriak teriak nyet!" kesal abang Varo.

" sirik aje luu" abang Varo hanya memutar bola mata malas saja.

" yah, bun kenapa harus aku? Kenapa ngga abang aja?" tanya Rara.

" Ya gapapa sih, nanti kita bakal nyusul kok" kata bunda Yarra.

"Hm oke deh"

"Nanti kamu disana ngga kuliah, tapi kamu bakal sekolah di sekolahan ayah"

" iya iya oke"

Ya, ayah Brahman memiliki sekolahan yang sangat elit di Indonesia, SMA Garuda.

" Terus aku kapan ke Indo?" tanya Rara.

" 2 jam lagi"

"Apaa?" Rara kaget, abang Varo hanya memegangi telinganya yang sakit gegara suara Rara.

" pelan pelan ogeb!" celetuk Varo.

" terus peking pekingnya kapan coba?"

" tenang aja sayang, kamu tinggal berangkat bawa baju secukupnya aja, tinggal beli lagi disana" kata bunda.

" kenapa dadakan coba? Oh iya yah, nanti nama belakang aku jangan di lihatin yaa"

" loh kenapa?" tanya ayah.

"Aku mau cari friendship , soalnya disini aku cuma dimanfaatin doang sama mereka"

" oh siap kalo gitu"

"Makasih yah"

****


Seorang gadis cantik baru saja sampai di bandara Soekarno-Hatta. Sedang menunggu supir pribadinya yang disuruh oleh ayah Brahman. Tatapan orang mengarah kepadanya, mungkin karena wajahnya yang cantik membuat semua orang tertarik untuk sekedar melihatnya.

" Neng Rara ya?" tanya bapak bapak dengan sopan. Yang berseragam seperti layaknya seorang supir pribadi.

"Eh iya, bapak suruhannya ayah ya?"

"Iya neng"

"Ngomong ngomong nama bapak siapa ya?"

"Asep neng, panggil aja mang Asep"

"Ooh iya mang" ucap Rara tersenyum manis.

Setelah sampai di rumah yang cukup mewah, Rara menuju ke kamarnya dan langsung merebahkan tubuh mungil nya di kasur. Karna hari sudah malam, tak lama kemudian Rara tertidur hingga ke alam mimpi.

Perfect.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang