Rano dan Raveena tengah berada di ruang tamu milik keluarga Elendika. Mereka fokus belajar untuk menghadapi olimpiade minggu depan. Raveena yang sedang menghafalkan rumus. Rano yang mengerjakan soal latihan.
Hingga mereka tak sadar, bahwa waktu telah menunjukkan pukul 10 malam. Raveena pun menguap.
"Huaaaaa"
Rano menoleh ke arah Raveena. Serta menaikkan sebelah alisnya.
"Kenapa?" tanya Raveena.
"Kalo nguap ditutup, cewek kok gitu" cibir Rano.
"Lah suka suka gue dong" ucap Raveena yang hanya dibalas deheman Rano.
"Gue pulang" ucap Rano dengan membereskan buku buku yang di pakai untuk belajar.
"Udah malem, mending nginep disini. Diluar juga hujan" ucap Raveena. Memang sekarang Jakarta sedang di landa hujan yang amat deras.
"Terus?" tanya Rano dengan datar
"Terus apaan?" tanya balik Raveena.
"Terus gue harus gimana?" ucap Rano.
"Ya tidur disini aja lah. Daripada pulang" ucap Raveena.
"Gue balik aja" ucap Rano.
"Jangan!" bentak Raveena.
"Lah kenapa?"
"Ya-yaaa biar lo ga kenapa kenapa dijalan" ucap Raveena gugup.
"Lo khawatir ya sama gue?" ucap Rano dengan nada menggoda.
"Ah iy- ah engga. Gue gamau lo kenapa kenapa karena seminggu lagi kita olimpiade!" ucap Raveena dengan sewot.
"Lah kok sewot"
"Ya gapapa dong. Udah ah gue mau tidur" ucap Raveena meninggalkan Rano.
"Eh gue tidur dimana?" teriak Rano karena Raveena sudah berbalik dan sudah jauh.
"Terserah" teriak Raveena.
*****
Pukul 1 dini hari, Raveena terbangun dari tidurnya. Karena merasa haus Raveena beranjak dari ranjangnya.
Raveena menuruni anak tangga. Tak sengaja Raveena menoleh ke arah ruang tamu. Melihat Rano yang sedang pulas tertidur di sofa. Raveena pun segera menuju dapur.
Dia membuka kulkas dan mengambil air. Raveena segera meminum air tersebut. Saat Raveena menutup pintu kulkas, sebuah tangan menepuk pundak Raveena. Refleks Raveena berbalik dan menimpuk kening seseorang yang menepuk pundaknya tadi dengan gelas. Alhasil, kening seseorang tersebut terluka dan berdarah.
"Ishh" ringis sesorang tersebut.
"Eh sorry reflek" ucap Raveena.
"Yah berdarah, lo ke sofa gih gue ambil air buat ngompres lo dulu" lanjut Raveena. Rano pun segera menuju ke sofa ruang tamu dengan tangan yang memegang keningnya.
Tak lama, Raveena pun datang dan duduk disebelah Rano. Segera Raveena membersihkan luka Rano.
"Ish sakit bego!" ucap Rano.
"Tahan napa" ucap Raveena.
"Ya lagian, gue mau minum malah di timpuk pake gelas" kesal Rano.
"Ya kan reflek" ucap Raveena dengan mengerucutkan bibirnya. Raveena segera membersihkan luka Rano lagi. Tidak ada percakapan antara keduanya.
Raveena yang sibuk akan luka Rano. Rano yang sibuk memandangi wajah Raveena dengan intens. Sampai sampai ia tak sadar jika dia bergumam.
'Cantik' gumam Rano. Yang masih bisa didengar Raveena.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect.
RandomTuhanlah yang akan mempertemukan kita. Mengenalkan kita. Memisahkan kita. Dan mempertemukan kita kembali. I trust God. -ferano dherma aderald- Kamu hanya perlu tau. Aku menerima segalamu. Pada saat detik pertama aku menatapmu. Dan sampai hening meny...