part 3

65 9 1
                                    

   Seorang gadis berjalan menelusuri koridor sekolah. Terlihat di mata Raveena, koridor sudah tampak sepi dan hanya ada beberapa murid saja karena 10 menit yang lalu bel pulang sudah berbunyi. Raveena, berjalan kearah ruang guru untuk menemui bu Rina guru matematikanya.

"Assalamualaikum bu" ucap Raveena sambil menyalimi bu Rina.

"Walaikumsalam"

"Ada apa ya bu, kok saya dipanggil kesini?" tanya Raveena.

"Oh iya, Raveena. Saya lihat tadi dikelas, kamu dengan gampang menjawab soal yang saya berikan padahal itu belum pernah saya ajarkan. Apakah kamu les private Raveena?" tanya bu Rina.

"E eh tidak bu, ga tau kenapa soal yang ibu berikan sangat mudah dan langsung masuk di pikiran saya bu" sahut Raveena.

"Wow, kamu jenius Raveena"

"Emm aminn bu semoga iya" ucap Raveena dengan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Baiklah, karena kamu pintar di bidang ini. Saya akan memberi penawaran untuk kamu" ucap bu Rina.

"Penawaran?" bingung Raveena.

"Iya penawaran. Apakah kamu mau ikut olimpiade matematika untuk mewakili sekolah kita, Raveena?" tanya bu Rina.

"Olimpiade?" tanya pura pura kaget Raveena.

Karena memang saat Raveena sekolah di London dia sudah banyak menjuarai banyak lomba olimpiade. Dan tidak heran jika dia sudah lulus S2 sekarang.

"Hm iya, kalau kamu ikut pasti kalian menang dan membanggakan sekolah ini"

"Kalian maksud ibu?"

"Oh ya, kalian itu kamu sama partner olimpiade kamu. Dia sangat pintar, tapi dia belum ikut olimpiade karena belum mendapatkan partner untuk olimpiade"

"Apakah kamu mau jadi partner dia?" sambung bu Rina. Raveena tampak berpikir.

"I iya bu saya mau" bu Rina tersenyum.

"Hmm baik, besok kamu pulang sekolah menemui saya lagi untuk mengenalkan kamu dengan partner kamu" kata bu Rina.

"Baik bu, saya permisi"

"Silahkan"

Raveena pun menyalami bu Rina. Dan beranjak pulang karena sudah ditunggu oleh mang Asep.

Setelah sampai rumahnya, Raveena bergegas mandi dan melakukan ritual mandi yang amat sangat lama itu. Setelah selesai, Raveena menuju ke ruang makan untuk makan malam. Di ruang makan tampak sepi karena keluarga Raveena masih berada di London.

Kemudian Raveena beranjak masuk kamar. Kini Raveena sedang duduk di sofa dekat jendela kamar Raveena.

"Siapa partner olimpiade gue?" gumam Raveena.

"Cewek apa cowok ya?"

"Seberapa pintar dia?"

"Apakah dia menyenangkan?"

Kemudian Raveena membuka ponselnya. Grup WA terlihat sangat ramai.

Kenzo gengs

Alya telah menambahkan anda.

Anda telah menjadi admin grup.

AlyaAzz
Selamat datang yuhuu.


EviFereira
Selamat datang Raveena.

SabilalRahma
Selamat datang.

AlyaAzz
Tu anak mana?

SabilalRahma
Paling juga lagi liburan.

AlyaAzz
Liburan kemana? Kok gue ga diajak? Ah ga asik lu Rav.

EviFereira
Liburan ke pulau maksud lo ma?

AlyaAzz
Hah? Pulau? Pulau mana? Bali? Sumatra? Apa manaa?

SabilalRahma
Yaelah Pulau kapuk oneng! Gitu aja ga tau:v

EviFereira
Huuuu

RaveenaDalloka
Apa? Gue disini, kenapa kangen ya?

AlyaAzz
Pd amat neng:v

RaveenaDalloka
Yaudah,
Bye!

EviFereira
Uh Raveena ngambek, Ay tanggung jawab lu!

AlyaAzz
Bodoamatlah!

Raveena menutup ponselnya. Dia membiarkan chat dari teman temannya masuk. Dia merebahkan dirinya di kasur. Awalnya hanya ingin merebahkan saja. Lama kelamaan Raveena terlelap dan menghadiri alam bawah sadarnya.


***

Hayyy guyss

Lama ga update yaa

Maaf yaa

Kemaren baru selesai PTS

Juga belum dapet ide buat part ini😂

Yang penting sabar aja..

Kalo kalian punya ide buat part selanjutnya, kalian bisa tuangkan ide kalian di komentar

Bantu aku yaa,

Yang penting happy reading🌷

Perfect.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang