Chapter 3

26 5 4
                                    

Bel pun berbunyi tandanya semua siswa boleh pulang ya walaupun hari yang sangat membosankan
"Kita pulang langsung ke kos atau mau jalan jalan dulu"tanya Riya kepada semua sahabat nya
"Kayak nya kita ke cafe biasa aja deh lagi pengen minum coklat panas"ucap Navalee yang paling suka minuman coklat panas diantara semua sahabat nya
"Ouh yaudah yuk"ucap Novia yang bersemangat karena dia yang paling suka nongkrong di cafe
"Eh tapi gue gak ikut ya capek banget satu hari ini"ucap Adrian

"Loh kenapa"ucap Riya dengan spontan dan gak sadar akan ucapan nya dan segera Riya menutup mulutnya dengan kedua tangan nya

"Cieee udah deh Rian lo itu ikut aja lagian lo udah di kodein tuh sama si Riya"ucap Dio dengan jahil

"Ih maksud gue dia ikut aja,lagian ngapain coba di kos sendirian"ucap Riya yang mengartikan ucapan nya tadi

"Alah banyak alasan lo Ri,udah Rian lo ikut napa sih jadi lama kan pergi nya"ucap Navalee yang mulai kesal karena ujung ujungnya pasti gak jadi

"Iya ya gue ikut"Ucap Rian singkat
"Nah gitu dong"ucap Navalee yang senang nya gak ketulungan

"Eh tunggu gue ada urusan sama si Riya kalian duluan aja nanti kami dua nyusul"ucap Adrian

"Wowww ada kemajuan nih,yaudah kami duluan aja bye"ucap Stefani dengan jahil

Akhirnya mereka pergi dan tinggal lah Riya dan Adrian
"Ri lo gak lupakan yang gue pinjam sama lo tadikan"tanya Adrian memastikan Riya

"Ouhh iya gue gak lupa kok mau minjam berapa sih lo"jawab Riya dengan antusias

"300 rb aja"

"Waduh lo mau beli apa aja kok banyak banget"

"Ortu gue belum ngirim uang jadi uang pegangan gue habis"

"Ouh yaudah,nih uang nya"

"Thanks ya Ri"ucap Adrian sambil menepuk pundak Riya

Tin tinnn
Ternyata suara klakson mobil Steven dan segera mereka masuk ke mobil dan langsung ke cafe

Akhirnya mereka pun pergi menuju tempat biasa mereka semua nyantai ataupun ada yang lagi sedih karena tempat itu adalah tempat yang paling dikenang mereka.
Selama di perjalanan mereka semua hanya diam,ya begitu lah mereka setiap kali pergi bareng semua hanya diam gak ada yang cerita karena memilih untuk tidur,karena mereka jarang megang hp apalagi kalau kumpul mereka lebih sering ngobrol,ya  walaupun kadang kadang pada megang hp semua ataupun karokean di kos.
Setelah menempuh waktu berapa menit akhirnya mereka sampai di cafe langganan mereka Steven pun segera memarkirkan mobil nya di tempat biasa yaitu tempat khusus parkiran mereka karena pemilik cafe tersebut adalah orangtua nya Dandi,walaupun orangtuanya berkecukupan tapi dia lebih memilih untuk mandiri dan mau memilih kos bersama katanya persahabatan itu berarti banget sama dia kami pun sangat salut sama dia dan Ira mereka berdua merupakan orang kaya tapi gak pernah sombong
 
"Udah sampe kagak mau turun lo semua biar gue putar balik ni mobil"ucal Steven kesal karena semua teman karena pada diam semua dan gak ada yang mau turun

"Iya biasa aja dong"ucap Ira kesal

"Ya udah pada turun"bentak Steven

"Ohh santai dong bro gak usah ngengas"ucap Dio yang mulai ke bawa emosi

"Udah kok pada ribut yaudah turun aja jangan banyak bacot" tegas Tesa

Akhirnya mereka turun dan langsung ke tempat biasa yang udah khusus untuk mereka
"Mbak Sartika biasa ya minuman nya sama makanan nya"ucap Dandi kepada pelayan yang dipanggil nya Sartika
"Ya Mas Dandi,ditunggu bentar ya"jawab Sartika dengan ramah dan santun

"Eh si Steven kemana"ucap Riya sambil celingak celinguk mencari Steven

"Tu di luar lagi ngerokok"tunjuk Tesa keluar dekat parkiran

Do you love meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang