Pagi ini enggak seperti biasanya,Riya akan pindah ke Medan dan itu membuat semua sahabat nya merasa sedih,ya Riya orang nya bawel,ceria dan kadang suka bikin emosi juga,tentu hal itu lah yang sangat di rindukan semua sahabat nya.
"Ri"ucap Tesa sambil mengenggam tangan Riya yang dari tadi sibuk membereskan kamarnya
"Iya,kenapa Tes"ucap Riya
"Mesti ya"ucap Tesa yang mulai menahan air matanya
"Tesaaa please jangan nangis dong kan aku jadi sedih"jawab Riya dan mereka berdua pun pelukan
Pintu kamar pun terbuka,semua sahabat kumpul di kamar Riya dan Tesa.
"Gimana udah selesai,langsung aja keluar dari kos ini kalau udah siap"ucap Steven dengan cukup penekanan"Ven lo gila ya ngomong kayak gitu sama Riya,mending lo aja yang keluar dari kamar ini"ucap Novia dengan nada yang tinggi
"Iya gue terima tantangan lo"ucap Steven lalu neninggalkan mereka
"Huh"Riya menghembuskan nafas nya dengan kasar,"Yaudah 5 menit lagi Bang Risman dan Kak Tasya datang mau jemput gue,gue siap siap dulu ya"ucap Riya
"Tapi Ri omongan Steven tadi gak usah di bawa ke hati ya"ucap Dandi sambil menepuk pelan pundak Riya dan di jawab Riya dengan anggukan dan senyum
Akhirnya Riya pun sudah siap dan keluar dari kamar karena Risman dan Tasya udah menunggu nya ya seperti biasa suasana haru pun terjadi lagi.Riya pun memeluk satu persatu sahabatnya ya termasuk yang laki laki,kecuali Steven yang tidak menggubris Riya sama sekali.
"Riya please jangan lupakan kami"ucap Stefani sambil melambaikan tangannya
"Tentu aku gak akan lupakan kalian,love you my best"ucap Riya dengan air mata yang membasahi pipi nya dan membalas lambaian Stefani dan dengan cepat mobil meninggalkan kos kosan dan menuju ke bandara.
♥♥♥
Riya POV
Semalam gue dapat kabar kalau Oma masuk rumah sakit dan kondisi nya kritis dan ortu gue minta gue harus pindah ke Medan untuk jagain Oma,sebenarnya gue pengen nolak tapi gimana lagi itu adalah salah satu orang yang gue sayang mau gak mau gue harus pindah ke Medan bersama Bang Risman dan Kak Tasya.
Dengan berat hati gue ngomong dengan semua sahabat gue kalau gue mau pindah ke Medan,ya gue tahu apa akibat nya dan gue harus udah siap menghadapi nya dengan lapang dada
Gue tahu kalau gue udah nyakitin mereka semua dengan gue pindah,tapi bagaimana mau dibuat
Gue orang yang paling bodoh ninggalin mereka semua selami ini mereka yang selalu care sama gueDan gue orang terbodoh mau buat mereka nangis tapi mereka gak pernah buat gue nangis palingan kita semua nangis kalau ada masalah yang kita buat sendiri dan kali ini gue yang udah nyakitin mereka
Gue pikir cinta gue juga kandas sampai disini orang yang gue cintai udah gak sama gue lagi kemungkinan besar dia dapat pengganti gue dan gue juga berharap gue bisa lupain dia dengan cepat
Setelah menemouh perjalanan yang cukup lama akhirnya kami sampai di Medan langsung menuju rumah sakit
"Ma"ucap gue dan langsung berlari memeluk mama
"Ri kamu udah sampai sayang,Oma Ri"ucap mama dengan air mata yang membasahi pipinya
"Udah ma Oma pasti sembuh kok mama jangan banyak pikirin hal hal yang aneh ma"ucap gue sambil memeluk erat mama
"Tante"ucap Bang Risman dan Kak Tasya dan langsung memeluk mama
"Kalian juga ada disini,tante kirain kalian gak ikut"ucap Mama sambil mencium kening mereka