Tentang 1

161 10 0
                                    

Aku lahir ketika hujan makanya bunda memberiku nama Raina. Saat itu pula aku menyukai apapun yang berhubungan dengan hujan. Aku tumbuh sebagai gadis yang cantik, berlesung pipi, berbadan tinggi dan berkulit kuning langsat. Ntahlah itu kata orang-orang yang di sekelilingku. Aku bukan tipe wanita yang mudah menyukai laki-laki, aku terbilang cuek dan masa bodoh.

Tapi suatu hari aku menjatuhkan hati pada lelaki yang ketika hujan turun dia ada di tempat yang ku singgahi, dia cuek dan pendiam aku menyukainya ketika ospek kuliah dia yang menjadi kakak kelas tingkatku sangat menarik perhatianku. Sebenarnya banyak mahasiswi yang tertarik padanya, namun tak sedikitpun dia meresponnya.

Aku menyimpan perasaanku serapat mungkin darinya. Karena sudah setengah tahun aku kuliah dia tak pernah menyapaku. Bahkan berpapasan pun dia hanya melengos. Padahal aku sering bertemu dengannya ketika hujan, makanya aku memberinya nama lelaki hujan. Lelaki yang dingin sedingin hujan sore ini, aku melihatnya menyusuri jalan setapak dan berlari ke arahku. Ya, aku sedang di halte untuk menunggu jemputan dari Pak Parman sopir pribadi keluargaku.

Sekilas ku lihat wajahnya yang basah air hujan namun sama sekali tak merubah wajahnya yang manis nan putih itu. Aku perlahan-lahan terpesona dengan lelaki yang memakai kemeja biru muda yang di gulung sampai sikunya. Tanpa sadar aku mendengar batuk darinya. Akupun mengalihkan pandanganku darinya.Sebelum aku mengalihkan pandanganku,sudah lebih dulu dia menatapku tajam setajam belati yang siap menerkam musuhnya.

Baru belajar yah gaes, mau di terusin atau bagaimana? Semoga suka ya.Tunggu part selanjutnya dari saya.hehehe

Lelaki CuekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang