***
Aku menyadari, di sini akulah yang bersalah. Bukan kamu apalagi dia. Tidak seharusnya aku membiarkan rasa ini terus berkembang tak terkendali, hingga mencapai batasnya seperti ini.
Seharusnya saat itu aku tak pernah hadir dalam harimu, seharusnya saat itu aku tak perlu jatuh hati padamu, seharusnya saat itu aku tak membiarkan rasaku tumbuh.
Kasihmu dan dia sudah tercipta, jauh sebelum kehadiranku. Betapa bodohnya aku bisa-bisanya berada di antara kamu dan dia. Betapa butanya aku sampai tak menyadari hal itu.
Aku salah dalam hal ini. Aku yang terlampau bahagia saat kamu tersenyum padaku, padahal senyumanmu bukan hanya untukku saja. Aku yang terlampau terlena dengan perlakuan manismu, padahal perlakuan manismu bukan hanya untukku saja.
Betapa egoisnya aku ketika berangan hidup bahagia denganmu, tanpa tahu yang sesungguhnya. Dan yang paling aku sesali, mengapa aku terlena dengan semua itu sampai sejauh ini.
***
17 Februari 2019
GischadindaBaca juga ceritaku yang baru ya❤
"Mocha latte"