9. Mencari Mu

128 7 2
                                    

Oke sebelum baca jangan lupa follow akun whattpad author dulu yaa follownya gratis kok ga sampe jual rumah :v

Dan jangan lupa vote and comment ya guys :)

Happy Reading 😉💕

*****


Situasi kantin yang semakin tak karuan membuat para murid terutama Abil merasa sangat cemas karena Adit sampai sekarang belum tiba di kantin. Ia merasa ada sesuatu yang terjadi pada Adit sampai-sampai Ia mau keluar dari kantin dan menemui Adit.

Abil keluar kantin sambil mengendap-endap agar tidak ketahuan murid lain dan juga guru.

Yeah usahanya berhasil~

Setelah itu Ia pergi ke toilet untuk mencari Adit. Namun, hasilnya 'nihil' Adit tidak ada di dalam toilet laki-laki maupun perempuan.

Abil sempat putus asa karena Ia tidak menemukan Adit. Well, Abil berniat kembali ke kantin untuk menemui teman-temannya, namun Ia mengurungkan niatnya untuk kembali ke kantin karena Ia masih ingin mencari Adit orang yang selama ini sudah menjaga Dia setidaknya ini adalah ucapan terima kasihnya kepada Adit.

'Skip di kantin'

Suasana kantin yang masih ramai masih belum menyadari hilang atau perginya Abil.

"Woy, Abil mana?"-tanya Yuna kepada teman-temannya.

"Lah tadi kan disini"-jawab Rendy sambil menunjuk ke kursi yang tadi diduduki oleh Abil.

"Waduuhhh kacau udah kacauuuu"-kata Ricky sambil mengacak-acak rambutnya dan merasa frustasi.

"Lu kenapa Ky?"-tanya Yuna kepada Ricky dengan heran.

"Gapapa"-dusta Ricky.

"Kalo gapapa berarti ada apa-apa"-gelitik Yuna.

"Heyyy, udah ayo kita cari Abil sebelum terlambat"bentak Rendy kepada teman-temannya.

*****

Para murid pun keluar kantin mencari Adit dan Abil ke segala arah, mulai dari kamar mandi yang dibilang Adit, ke ruang kepala sekolah, ke ruang guru, sampai ke taman belakang, tetapi mereka tidak menemukan Adit dan Abil.

Abil POV

'Aduh gawat mereka mulai tau kalo gw pergi dari kantin dan mencari Adit gw harus sembunyi nih'-batin Abil

Gw bingung mau sembunyi dimana, gw lalu berlari ga tentu arah pada akhirnya gw sembunyi di tempat penyimpanan alat kebersihan.

"Hufftt hampir saja"-Desahku lelah.

'Sampai kapan mereka mau mencari gw? Gw harus nyari Adit sampai dapat,gw ga mau kehilangan dia'-kata batinku dengan gelisah.

"Apapun resikonya gw harus berjuang juga buat Adit"-kataku sambil nangis "Dasar lemah baru sedikit cobaan sudah nangis DASAR LEMAH!!" Lanjutku dengan memaki diriku sendiri.

'Skip'

"Abil, Abil, lu dimana? Kita cape nih nyari lu"- kata Yuna.

"Abil ayo lah keluar lu dimana?"-lanjut Rendy.

"Adit lu juga dimana? Kalian jangan main-main dengan situasi ini ayo keluar!!"-kata siswa lain.

Para murid pun bingung harus mencari Adit dan Abil kemana lagi dan pada akhirnya mereka memutuskan untuk kembali ke kantin.

Abil POV

'Sepertinya mereka semua sudah kembali ke kantin deh'-batinku meyakinkan.

Lalu perlahan ku buka pintu tempat penyimpanan alat kebersihan itu, aku berjalan perlahan agar tidak ketahuan oleh siapapun.

Yapss benar dugaan ku mereka semua sudah kembali ke kantin, aku pun berjalan menyusuri koridor lantai satu dengan perlahan tapi pasti.

Berjalan mencari Adit yang tak tahu dimana keberadaannya.

Bodoh? Iyaa pasti aku sangat bodoh karena pergi tanpa sepengetahuan teman-temanku sementara nyawaku sedang dalam bahaya yang sangat besar. Mengapa? Karena Aku menyadari 'Aku selanjutnya'.






Next?
Maaf ceritanya pendek atau ada typo bcs authornya lagi kurang sehat+banyak tugas harap maklum :)

Death GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang