5. Penyiksaan

101 9 3
                                    

Malam pun telah tiba, tetapi Sarah belum juga ditemukan. Para siswa sedang beristirahat di kantin sekolah.

"Ayolah lu harus makan Yuna, Sarah pasti bakalan ketemu" kata Abil sambil menyuapi Yuna yang sedang bersedih. "Kalo lu gamau makan gw juga ga mau makan" lanjut Abil.

"Bil, lu juga harus makan, kalo lu ga mau makan gw juga ga mau makan" Adit membalas omongan Abil.

"Gitu aja terus lu semua, sampe makanan gw abis" ujar Vita dengan lahapnya memakan.

~Skip

Disisi lain Sarah yang sedang mendapatkan siksaan dari orang itu mengerang kesakitan, satu persatu kukunya dicabut secara paksa demikian juga dengan giginya.

Kemudian orang itu mulai mengambil silet, lalu mulai menguliti wajah Sarah, setelah itu menulis nama Sarah diwajahnya.

Bel aneh itu berbunyi lagi~

"Kalian harus mencari tau gambar apa yang ada di lab IPA, kalau kalian tidak bisa menemukan gambar itu, teman kalian akan mati malam ini juga" ujar seorang di balik mikrofon itu.

"Wildan, Ricky, Yuna, guru-guru, dan yang lainnya tetap disini ya kalian harus saling menjaga, kita semua akan segera kembali" kata Adit sambil berlari menuju lab IPA.

Para siswa nampak kebingungan atas kejadian ini. Segera beberapa murid lari menuju lab IPA.

'Di lab IPA'

"Wow gila, menurut kalian ini gambar apa?" Tanya Vita pada yang lainnya.

"Mirip puzzle" jawab Rendy.

"Iya gw tau ini puzzle anying" balas Adit.

"Terus maksud orang 'itu' kita harus nyusun puzzle sebesar ini gitu?" Tanya Abil heran.

"Ehh tunggu kayanya ini gambar asrama deh, coba perhatikan baik-baik" Kata Adit meyakinkan teman-temannya.

"Iya ini gambar asrama" jawab semua siswa serentak.

"Oke coba kalian susun dulu, gw bakal ngambil foto asrama yang ada dikoridor lantai 2" Kata Adit sambil keluar lab.

"Adit gw ikut" kata Abil dengan cemas.

"Udah kamu disini aja sama yang lain, aku bakalan balik kok" balas Adit meyakinkan Abil.

"Tapi Ditt..."

Sementara siswa sedang menyusun puzzle, diwaktu yang sama Sarah sedang merasakan kesakitan yang amat dalam. Bagian wajahnya kini sudah hancur, lalu kemudian orang 'itu' mengambil pisau yang kemudian ditancapkan tepat dijantung Sarah.

'Jleebb' darah dari jantung Sarah mengalir dengan derasnya hingga mengotori baju Sarah dan orang 'itu'.

Diambilnya jantung Sarah oleh orang 'itu', ternyata Sarah masih hidup. Lalu orang 'itu' membelah perut Sarah kemudian, mengobok-obok isi perutnya.

Diambil ginjal kanan dan lambungnya, kemudian mengeluarkan ususnya dan mengikatnya di kaki Sarah.

Belum puas dengan siksaan itu, Ia melakukan siksaan selanjutnya yaitu, menyongkel kedua bola matanya lalu diiris-iris menggunakan pisau yang sama.

Dan untuk sentuhan terakhir, Ia menguliti badan Sarah hingga nampak bagian dagingnya.

Lalu bel aneh itu berbunyi kembali~
Bersamaan dengan datangnya Adit ke lab IPA~

"Kalian gagal!!! teman kalian telah mati sia-sia, kalian memang tak cukup pintar dalam segala hal. Dan selamat menikmati permainan selanjutnya" kata orang dibalik mikrofon.

Mereka merasa aneh dengan suara itu.

"Ehh tadi 'kan suara laki-laki kok kayanya ini suara perempuan" kata Abil heran.

"Gw yakin pasti orang di balik mikrofon itu ada dua" jawab Vita dengan keyakinannya.

Tiba-tiba~




Lanjut ga?

Death GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang