Ch.1 - Kemunculan Seseorang

186 22 0
                                    

Keesokkan harinya, Daniel pergi kesekolah seperti biasa. Ia selalu menggunakan sepeda kesayangannya. Dari ia berumur 7 tahun sampai sekarang ia masih menggunakan sepeda itu.
(Mohon maaf,, hehe, di episode yang lalu lupa menuliskan umur dari Daniel. Sekarang Daniel berumur 15 tahun atau kelas 3 smp)

Ini adalah salah satu hal yang Daniel suka. Setiap kali ingin ke sekolah ataupun pulang dari sekolah ia selalu melewati jalan yang sama. Karena sekolah dan rumahnya lumayan jauh, ia selalu melewati pematangan sawah. Pemandangan yang akan selalu ia lihat seumur hidupnya pikir Daniel. Setelah ia melewati pematangan sawah, ia melewati pohin - pohon yang menjulang tinggi. Hal lain mengapa ia selalu lewat disini adalah ketika pagi hari daerah ini ia selalu merasa dirinya menjadi fresh dan segar. Seperti yang biasa ia lakukan, ia selalu jalan sendiri. Bukannya ia tidak punya teman melainkan, ia lebih senang jalan sendiri jika ingin pergi kesekolah.

Hari ini perasaannya sungguh, ahh... tidak bisa dijelaskan dengan kata - kata, sungguh menyegarkan..

"Eh, perasaan ini lagi!?" Kata Daniel ketika ia merasakan yang seperti kemarin, ketika ia mulai menjauh dari rumah Kevin. Kali ini yg ia rasakan lebih aneh dari yang kemarin

"HEI!!KALAU BERANI KELUAR KAU!!" Teriak Daniel. Karena tidak ada yang menjawab tapi ia masih tetap merasakan hal itu tidak pergi. Ia kemudian mulai ketakutan. Kemudian ia mengayuh sepedanya dengan sangat kencang menuju ke sekolah.

"Hei, Daniel ada apa denganmu? Seperti dikejar dengan setan saja!?" Kata sahabat Daniel. Yah, mereka bersahabat semenjak mereka berumur 5 tahun. Itu karena dulu rumah mereka bersampingan. Namun, sekarang sahabat Daniel sudah pindah rumah sejak masuk SMP. Walaupun seperti itu, mereka tetap bersahabat hingga sekarang. Ryan namanya.

"Hhu.. hhu.. hhu.. tadi aku..." kata Daniel sambil ngosngosan

"Hei.. tenangkan dirimu dulu sobat." Potong sahabat Daniel. Daniel lalu mengatur nafasnya.

"Kau mau tau?! Saat aku berjalan didaerah yang memiliki banyak pohon itu, aku merasakan sesuatu yang mendekatiku! Perasaanku ini sama seperti ketika aku ingin pulang dari rumah Kevin kemarin." Kata Daniel pelan.

"Sepertinya kau cuma mengigau.. Rumah Kevin? Apa yang kau lakukan dirumahnya? Dan seperti apa yang kau rasakan?" Tanya Ryan.

"Tidak. Aku tidak mengigau sama sekali. Ada barang yang dipesan oleh ibu Kevin ditoko ibuku. Entah, seperti orang yang ingin menangkapku." Jawab Daniel.

"Hmm... berarti kau sama sepertiku..
aku juga merasakan hal yang sama akhir - akhir ini." Kata Ryan sambil mulai memegang dagunya. Dia tetlihat mulai memikirkan sesuatu.

"Kau juga merasakannya!? Aku jadi bingung, kenapa ini terjadi pada kita? Apakah teman - teman yang lain merasa seperti ini juga?". Tanya Daniel pada Ryan.

"Sepertinya tidak.. kalau juga mereka merasakan seperti yang kita rasakan pasti mereka akan sepertimu tadi, atau mungkin menanyakan ini pada kita!" Jawab Ryan yang masih memegang dagunya.

Tanpa mereka sadari ternyata guru mereka sudah masuk dikelas. Ryan sebagai ketua kelas mulai menyiapkan teman - temannya. Ryan dan Daniel masih memikirkan tentang gangguan yang mereka alami. Sampai - sampai Daniel ditegur oleh guru karena melamun dalam kelas.

Ketika bel pulang sekolah berbunyi, Daniel, Ryan, dan teman - teman yang lain, kali ini singgah di base camp mereka. Letaknya tidak jauh dari lapangan yang berada didekat rumah Daniel. Jumlah mereka ada 4 orang, yang terdiri dari Daniel, Ryan, Fatur, dan Bima.

"Aku ingin menanyakan sesuatu kepada kalian?" Tanya Ryan yang membuka pembicaraan terlebih dahulu.

"Apa itu?" Jawab Bima, Fatur, dan Daniel yang hampir bersamaan.

The ElementerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang