"Agatha cepet. Bunda mau beli sepatu limited edition itu lho" suruh Afka buru-buru.
"Bunda kalo mau duluan aja. Agatha masih mau banyak yang dibeli" suruh Agatha halus.
Kini mereka sedang berada di salah satu toko buku yang berada di Mall Matahari. Nemenin putri kesayangan, kata Afka.
"Kamu nya gimana?" tanya Afka khawatir.
"Gausah khawatirin Agatha bunda. Agatha bisa jaga diri kok" ucap Agatha,
"Beneran nih?" tanya Afka memastikan.
"Iya" jawab Agatha halus.
"Yaudah, bunda kesana dulu ya. Nanti kita ketemuan di restourant jepang ya"
"Ok, bunda" jawab Agatha sambil membentuk simbol 'ok' dengan jempol dan jari telunjuknya.
Setelah itu, Afka dengan tergesa-gesa keluar dari toko buku menuju toko sepatu. Sepertinya ia takut kehabisan barang. Memang, sepatu yang dimaksud oleh Afka tadi sangat langka. Barangnya hanya akan keluar 4 tahun sekali.
Agatha yang melihat tingkah bunda nya itu hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala nya. Takjub dengan ciptaan tuhan yang satu itu.
"Woy!" teriak wanita dengan keras, tepat ditelinga Agatha.
Agatha meringis. Ia mengusap telinga nya dengan sayang. Kemudian menoleh melihat sang pelaku. Setelah tahu siapa pelaku nya, ia segera mencubit dengan keras bagian perutnya. Sehingga sang pelaku menjerit dengan keras. Beruntung tempat itu sedang sepi.
"Anjir, sakit oon" keluh Meta setelah Agatha berhenti mencubitinya.
"Abisnya. Elo teriak in gue. Bikin gue kaget" bela Agatha.
"Ya suruh sapa elo geleng-geleng kepala. Tanpa ada sebabnya"
"Bodo, ah. Ngomong sama lo gada gunanya. Jadi, ada perihal apa lo kesini. Tumbenan amat" tanya Agatha heran. Pasalnya, Meta ini sangat tidak suka dengan hal yang berbau buku.
"Noh. Nemenin Clara" tunjuk Meta pada seorang wanita berbalut sweater biru, sedang memilih komik yang terpampang di rak.
Agatha hanya ber'oh' ria.
"Woy met" panggil Clara. Otomatis kedua wanita yang sedang asik mengobrol kini terhenti dan segera menengok ke arah sumber suara.
"Eh ada Agatha juga. Sejak kapan lo disitu?" tanya Clara.
"Sejak tadi"
"Oowh. Eh, kebetulan ada lo tha. Gue butuh saran nih. Komik yang bagus yang mana nih? Gue gak terlalu ngerti sama ginian" tanya Clara sambil menunjukkan 2 komik yang berada pada kedua tangannya.
"Yang itu aja deh" tunjuk Agatha pada komik bergambar doraemon.
"Ini?" tanya Clara memastikan.
"Iya. Rata-rata orang kebanyakan beli komik itu. Emang lo buat apa sih. Tumbenan amat beli kek gitu?" tanya Agatha. Clara memang suka ke toko buku. Namun yang ia cari hanya novel saja tidak lebih. Dan sekarang ia membeli komik. Kan Agatha heran.
"Oh, ini. Ini buat kado ultah sepupu gue. Kebetulan dia suka komik. Yaudah gue kadoin ini" jawab Clara menjelaskan.
"Jadi, ini udah pada selesai kan belanjanya? Langsung ke kasir yok. Pengap gue disini" keluh Meta sambil mengipas-ngipaskan lehernya dengan tangan.
"Yaudah ayok" Mereka bertiga segera menuju kasir untuk membayar barang yang mereka beli.
"Makan yuk! Laper nih" ajak Meta setelah mereka keluar dari toko buku.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGATHA
Teen FictionWritten by : Vena R Genre : Fiksi remaja ~~~~~~ Nama gue Agatha. Hidup gue gak sejalan dengan kemauan dan cita-cita gue. Karena pada dasarnya hidup itu bukan kita yang nentuin, kita hanya sebagai tokoh utama yang berjalan dalam suatu kisah. Meniti...