13. Gara-gara dasi

9 3 0
                                    

_____

________

Cahaya matahari menelusup dedaunan pohon yang cukup rindang. Dibawahnya tiga orang wanita sedang berteduh dari panasnya matahari pagi. Upacara pagi ini membuat satu diantaranya dag dig dug serr, karena?.....

"Sumpah clar, gue deg degan nih, nanti pas nama kita dipanggil buat ambil hadiah pekan olahraga kemarin gimana yaa" ucap meta dengan kegelisahannya.

"Ga gimana gimana koplak, tinggal maju pegang piala, cekrak cekrek, dah selesai, gitu aja ribet" santuy Clara dengan setengah cibiran.

"Ga gitu anju, nanti kan Kevin anak IPA 2 pasti maju juga buat ambil piala bola basket, gue kan dah lama demen ama dia" ucap Meta dengan menekan bibirnya kuat-kuat.

"Ehh, seriusan? Kevin si playboy itu, lo demen ama dia met?" Tanya Agatha yang baru mengetahui fakta tersebut.

Meta kesem-sem,"Iyeee, gue juga tahu kalo dia playboy gausah diperjelas ngapa." ucapnya dengan mengerucutkan bibirnya.

"Hehe sorry sorry, BTW dari kapan?" Tanya Agatha lagi yang masih penasaran.

"Hampir 7 bulanan ini." Jawab nya,"Duh gimana ya tha, gue deg degan nih." Ia memegang dadanya yang berdebar kencang.

"Cieelahhhh, jadi ceritanya lu baper sebelum dibuat baper." Ucap Clara menggoda.

"Apaan si lu clar, berbelit-belit tau gak."

"Ye dasar otak lu aja yang kaga nyambung, telmi lo." Kata clara dengan ekspresi menyebalkan.

"Apa sih gaje."

"Yailah lu baperan amat." Ejek Clara,"Jangan baperan geh met" kata Clara sembari tersenyum dan mengunyel-ngunyel pipi meta.

Meta menepisnya,"Sana lu, panas ni pipi gue, udah tau gue kepanasan kena cahaya matahari, jadi tambah panas gara-gara tangan lu. Ish tambah item nih gue, padahal dah ngadem masi aja nerobos cahayanya" Cerocos Meta.

"Panas matahari kaga bikin item kali met." Agatha terkekeh.

"Au ah gelep."

Tiga wanita cantik tersebut terdiam ketika mereka melihat dari ujung matanya, sang ketua OSIS sedang memeriksa atribut anak kelas 12.

"Aduh mampus gue" umpat Agatha pelan. Lantas Clara dan Meta menglihkan pandangan mereka kearahnya.

"Kenapa tha?" Tanya Clara pelan. Bukannya apa, mereka berbicara pelan karena sekeliling mereka tengah diam memerhatikan Agam. Nanti kalau mereka bicara dengan intonasi seperti biasa, bisa-bisa mereka jadi pusat perhatian.

"Gue baru sadar kalo dari tadi gue gak pake dasi" ucap Agatha sedikit cemas. Ia melirik kearah Agam yang tengah memeriksa atribut kelas sebelah.

"Aduh tha lo ceroboh banget si jadi orang" Ujar Meta yang pula ikutan cemas.

Agatha mendengus,"Gue juga kaga mau kali met ada di situasi kek gini" kesal Agatha.

"Haduh bantuin gue dong clar, met" ucapnya memelas. Ia memerhatikan Agam yang sebentar lagi akan memeriksa kelasnya.

"Lo gak pake sabuk, cepet keluar barisan!" Perintah Agam tegas.

Agatha yang tengah cemas pun hanya bisa pasrah ketika Agam berjalan mendekati kelas nya.

"Ampun dah gue" Agatha menggigit bibirnya kuat-kuat. Ia menyadari kebodohannya yang kurang teliti tadi pagi, Agatha bersumpah lain kali ia akan lebih teliti lagi sebelum berangkat sekolah.

"Woy!" Tegur Agam datar. Agatha terlonjak dari lamunannya,"Hah, apa?" Ucap Agatha linglung. Agam terkekeh melihat ekspresi linglung Agatha, menampilkan dua lengkungan dikedua pipinya.

Agatha sempat terpana sebentar sebelum kembali ke sikap awalnya. Ia berdehem,"Ehm, napa lu ketawa?" Tanya Agatha jutek, ia bersedekap dada.

"Lo tahu sikap sempurna gak?" Tanya Agam datar. Agatha melirik sinis, lalu menurunkan tangannya.

"Udah kan? Sana lo pergi" usir Agatha terang-terangan.

"Tugas gue belum selesai, disini gue mau meriksa anak-anak bandel yang gak ngikutin aturan sekolah, salah satunya elo yang gak pake dasi!" Tegas Agam. Agatha melengos.

"Jadi gue dapet sanksi nih?" Tanyanya. Agam mengangguk sebagai jawaban.

"Lo tunggu disini sebentar, gue mau meriksa yang lain dulu" ucap Agam lalu kembali mencari anak-anak yang tidak memakai atribut.

Selang 5 menit, ia muncul kembali dengan diekori 6 orang perempuan dan 2 orang laki-laki. Ia meraih tangan Agatha, lalu membawanya ke lapangan belakang sekolah.

"Pelan-pelan kali gam, anak orang ni yang lu pegang" kesal Agatha dengan mengerucutkan bibirnya. Entah mengapa semenjak kehadiran Agam, Agatha jadi gampang kesal dan sering memanyunkan bibirnya. Padahal biasanya kalo ia kesal hanya sebatas menatap tajam lawannya lalu cuek kembali. Tapi itu dulu sebelum Agam muncul dihidupnya.

Agam berhenti,"Kalian semua duluan ke lapangan belakang, jangan ada yang coba-coba kabur, gue udah tulis nama kalian di buku kasus, kalo kalian kabur kalian akan mendapat sanksi yang lebih berat!" Ucap Agam dengan datar namun tegas.

Anak-anak yang melanggar aturan tersebut segera mengikuti perintah Agam tanpa ada yang berani kabur.

"Lo yakin mereka gak akan kabur?" Tanya Agatha heran. Pasalnya Agam ini dengan mudahnya nyuruh anak-anak tadi kelapangan belakang tanpa ada anak OSIS yang dampingi mereka. Kalo mereka kabur bagaimana?

"Gue lebih paham dibandingkan lo" ucap Agam menatap lurus manik hitam Agatha. Kalo dilihat-lihat, Agatha ini wajahnya agak blasteran, menurut Agam.

"Yayaya... terserah lo mau ngomong apa, tapi lepasin dong tangan lo dari tangan gue, gue kaga bebas nih" kesal Agatha yang sedari tadi tangannya dipegang oleh Agam. Sontak Agam melepaskan tangannya dari Agatha.

"Nah, gitu ngapa daritadi" Sewot Agatha.

"Jadi apa?" Tanya Agatha dengan menatap lekat lawan bicaranya.

Agam menaikkan salah satu alisnya. Dan Agatha membalas dengan memutar bola matanya malas.

"Ngapain kita disini!?" Tanya Agatha kesal.

"Lo mau gue kasih hukuman" Jawab Agam enteng.

Agatha melotot."Gue doang? Mereka yang tadi enggak dikasih"

"Hukuman lo beda dari yang lain" Ucap Agam dengan menaikkan satu ujung bibirnya. Tersenyum sinis.

"Ehh gamau, gak adil!" Tolak Agatha mentah-mentah.

"Pelanggaran lo beda dari yang lain, hukuman lo pun beda dari yang lain"

SKAK MAT!!

Agatha pun hanya bisa mesem-mesem kesal.

***

Update lagi

Sedikit sedikit mood ku dah mulai balik lagi nih :)
Karna kemarin-kemarin ada yang nyupport aku :)
Makasih ya yang udah selalu support aku dan nungguin update an ku slalu :)

Maaf in juga ya karena hampir 3 bulan ini aku hiatus :(
Dan justru jadi writer's block

Sorry sorry guys ;)

Aku bakal usahain update cepet yaaaaa

Bye..

V O M E N T











Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 12, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AGATHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang