Bab Dua Puluh

2.1K 442 41
                                    

"Tuan Kim Jinwoo?"

Langkah orang itu terhenti. "Ah, kau mengenali, hyung-ku?"

"Maksudmu?"

"Perkenalkan, namaku Kim Jin Hyuk. Dan, Kim Jin Woo adalah hyung-ku. Ayah dari keponakanku tersayang, Kim Jisoo."

Jennie menutup mulutnya. Tidak percaya kalau seseorang yang dilihatnya sekarang adalah sosok yang berbeda dengan yang tadi pagi. Jennie menelan ludahnya. Mungkin, ini maksud pembicaraan Jinyoung yang mengatakan bukan Kim Jin Woo yang berkaitan dengan kematiannya.

Melainkan, senyum yang sama dengan malam itu dilihatnya.

Kim Jin Hyuk.

"Ada untungnya juga mempunyai saudara kembar. Kau bisa terbebas melakukan apa saja, dan membiarkan kembaranmu yang menanggungnya." Ucap Jin Hyuk.

"Apa yang kau katakan?" Tanya Jennie, menatap bingung ke arahnya.

"Jisoo tidak pernah menceritakanmu ya?" Tanya Jin Hyuk, masih memberikan senyumnya.

"Aku tidak mengerti yang kau bicarakan."

"Aku, yang telah membunuh Eomma Jisoo." Ujar Jin Hyuk, seolah merasa bangga dengan kejahatan yang sudah dilakukannya. Ia berjalan perlahan mendekati Jennie. "Dan, sekarang giliranku untuk membunuhmu."

Ingatan Jennie langsung berbalik pada malam kematiannya. Ternyata bukan ingatannya yang salah! Seperti yang dikatakan Jinyoung, Jennie tidak mengetahui satu fakta lain yang akhirnya mengantarkannya pada Kim Jin Hyuk. Pria itu mengejarnya malam itu dan membuatnya kecelakaan lalu meninggal. Jennie tidak tahu apa yang akan dilakukan pria itu lagi sekarang. Apakah, kejadian pada malam itu akan terulang lagi?

Lalu, ia teringat pada suatu hal.

Peringatan dari Jinyoung bahwa waktunya sudah tiba. Dan, pembicaraan lainnya bersama pemuda itu.

"Mana Jisoo?" Tanya Jennie, baru saja menyadari bahwa yang menyuruhnya kesini adalah Jisoo. Pikirannya tidak ingin yang buruk tentang gadis itu. Tapi, kemunculan Jin Hyuk di hadapannya membuatnya tak bisa menghindari pikirannya sendiri.

Jin Hyuk menaikkan bahunya. "Aku tidak tahu. Tapi, kau memang gampang sekali dijebak ya?"

"Kau tidak melakukan apa-apa kepadanya kan?!"

"Tidak, Jisoo baik-baik saja sekarang. Ia sedang mencarimu malah, mungkin?"

Jennie tidak mengerti akan perkataan Jin Hyuk. Tapi, mendengar Jisoo baik-baik saja, ia berusaha memercayainya.

"Lalu, kau mau apa denganku?"

Seringai tajam dari Jin Hyuk membuat jantung Jennie sedikit berdetak lebih cepat. Gadis itu merasa sedikit cemas.

"Aku? Aku senang melihat gadis kecil itu menderita. Jadi, bagaimana kalau kumanfaatkan dirimu sebagai alat untuk menyiksanya?"

Jennie mengerutkan keningnya. "Kenapa aku?"

"Karena, kau kekasihnya, kan?"

(✔️) RESET [ JENSOO STORY ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang