"Pertemuan yang selalu ku impikan sejak kau pergi"
Raya
*********
"Ardan."Cowok berseragam SMA yang sedang berdiri dihalte bis menoleh ke arah pemilik suara yang memanggil namanya tadi. Seorang cewek yang menurutnya cantik yang tadi memanggil namanya sudah berdiri tepat didepannya.
"Ar, Lo inget gue? Gue Raya," Cewek itu bertanya lagi kepada Cowok pemilik nama Ardan itu.
"Kue bantet?" ucap Ardan.
"Dasar ya lo, yang jelek jelek lo inget. Liat nih gue udah nggak bantet lagi," ucap Raya.
"Iya iya, udah nggak bantet lagi. tapi si pipi masih tuh." ucap Ardan yang membuat Raya memegang kedua pipinya.
"Nggak papa, yang penting gue masih lucu kan kaya dulu," ucap Raya.
Ardan tersenyum melihat tingkah Raya saat mengucapkan kata "Lucu".
"Oh iya lo mau kemana?" Dengan polosnya Raya menanyakan hal itu ke Ardan. Padahal sudah jelas dari pakaian yang Ardan kenakan adalah seragam sekolah.
"Ya sekolah lah, lo nggak liat?" ucap Ardan sambil memegang seragamnya.
"Gue kan cuma basa basi," ucap Raya.
Setelah itu suasana menjadi hening. Ardan sibuk dengan ponselnya dan Raya yang sibuk melihat dan menggerak gerakan kakinya.
"Ray." ucap Ardan memecahkan keheningan. Raya menoleh dan menatap Ardan.
"Gue minta maaf karena gue udah nggak bisa lagi menjalankan permintaan lo waktu itu, permintaan yang lo minta waktu kita SMP." Ucap Ardan yang membuat Raya bingung, Dia bahkan tidak ingat apa permintaan yang dia ucapkan waktu dia SMP.
***
"Gue minta maaf karena gue udah nggak bisa lagi menjalankan permintaan lo waktu itu, permintaan yang lo minta waktu kita SMP."
Kalimat itu, Kalimat yang Raya dengar dari Mulut Ardan tadi pagi masih terngiang ngiang di pikiran Raya. Kalimat "permintaan lo waktu itu" menjadi pertanyaan terbesar. Permintaan apa yang Ardan maksud? bahkan Raya sendiri tidak ingat apa permintaan yang dia ucapkan.
"Arghh pusing gue," ucap Raya.
"Ray, Lo kenapa?" tanya Adel.
"Iya Ray, dari tadi gue liatin lo juga cuma mainin siomaynya," ucap Diva.
Adel merupakan teman Raya sejak kecil. Orang tua mereka bahkan sudah berteman sejak duduk dibangku sekolah dan Diva adalah teman Raya sejak Raya duduk dibangku SMA.
"Tadi pagi gue ketemu Ardan del," ucap Raya.
"Ardan? Ardan temen kita waktu SMP?" tanya Adel.
"Iya del," ucap Raya.
"Maksud kalian Ardan Kendra Mahendra?" tanya Diva.
"Iya div, Ardan yang sering Raya ceritain ke kita," ucap Adel.
"Tapi bentar kok lo bisa tau nama panjangnya? kan kalau gue cerita cuma nyebut Ardan doang." ucap Raya heran.
"Awalnya gue cuma nebak aja, soalnya dikelas gue ada yang namanya Ardan," ucap Diva.
"Oh jadi dia sekelas sama lo?" ucap Raya yang dijawab anggukan oleh Diva.
Beberapa saat kemudian ada seorang cowok yang menghampiri Mereka.
"Gue boleh gabung nggak?" tanya cowok itu.
"Boleh Al, gabung aja." Diva menjawab pertanyaan cowok tersebut.
Cowok tersebut adalah Alfa, Mereka kenal sejak duduk dibangku SMA. Alfa adalah cowok bertubuh tinggi dan memiliki rambut berwarna hitam pekat.
"Baru keluar?" tanya Raya.
"Iya nih, lama banget. Pake acara nyanyi segala lagi ray," ucap Alfa.
"Nyanyi?" tanya Diva.
"Iya div, beneran dah gue malu banget. Gue disuruh nyanyi lagu keke bukan boneka lagi," ucap Alfa.
"Gue lagi bayangin pas lo nyanyi itu lagu Al. Bisa nggak lo praktekin lagi disini." ucap Adel yang membuat Diva dan Raya tertawa karena ikut membayangkan.
"Tolong nggak usah dibayangin. Gue malu njir," ucap Alfa.
"Malu karena lo nyanyi lagu itu atau emang suara lo aja yang jelek Al," ucap Diva.
"Div, jangan mengungkapkan fakta" Ucap Adel.
"Udah, kasian Alfanya nggak ada yang bela," ucap Raya.
"Kalian tuh ya, kompak bener kalau masalah ngejelek jelekin gue," ucap Alfa.
"Maaf deh Al. Oh iya Devan mana?" tanya Adel.
"Pacar lo lagi di lapangan basket. Lagi nyobain lapangan baru yang habis direnovasi kali," ucap Alfa.
"Maksud lo Devan makanin lapangan basket, Devan tuh normal nggak kayak lo yang agak agak," ucap Adel.
"Njirr bukan gitu maksudnya. kekeyi menangis mendengar ucapan lo barusan," ucap Alfa.
"Udahlah gue bosen nanggepin orang kek lo Al, bikin emosi aja bawaannya," ucap Adel.
"Yang harusnya emosi tuh siapa sih del, salah terus perasaan gue nih," ucap Alfa.
"Udah, mending sekarang kita kelapangan basket," ucap Diva.
"Bener kata Diva, pasti Devan juga lagi main basket del," ucap Raya.
"Iya juga ya. Al, lo disini aja nggak usah ikut. Gue bosen liat muka lo terus," ucap Adel.
"Gue juga kali del," ucap Alfa.
Raya, Adel, dan Diva pergi kelapangan basket. Alfa ikut pergi dan mengabaikan perkataan Adel yang menyuruhnya untuk tidak ikut. Begitulah Adel dan Alfa, sepupu rasa Tom dan Jerry.
*****
TERIMA KASIH YANG UDAH BACA. SEMOGA KALIAN SUKA YA. JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENTARNYA :)
ig : prsst_24
KAMU SEDANG MEMBACA
ArdRay
ДуховныеCowok itu, cowok yang selalu dinantikan kehadirannya kini sudah hadir. Kisah ini, kisah tentang Raya. Seorang cewek yang yang mengharapkan kembali kehadiran cowok bernama Ardan. Mereka akhirnya dipertemukan kembali. Ardan adalah teman masa kecil Ray...