[04] ArdRay

35 3 0
                                    

"Setidaknya jelasin dulu, jangan langsung pergi."

***

"Ardan."

Ardan menoleh dan kini sudah menghadap ke seseorang yang memanggilnya dan seseorang itu adalah seseorang yang sekitar lima belas menit lalu masuk ke dalam rumah. Ya, dia adalah Raynania Zia Clarissa.
Raya memakai kaos berlengan pendek berwarna kuning, celana panjang berwarna hitam dan memakai sepatu berwarna putih.

"Cantik," batin Ardan.

"Ardan, jadi jalan kan. Kok lo bengong? kenapa? oh gue tau, gue cantik kan?" Ucap Raya dengan pedenya.

"Eh em iya eh, ya udah yuk jalan." ucap Ardan agak gugup. Ardan berjalan menuju motornya.

"eum, ray kok lu percaya diri bilang cantik sih," lirih Raya.

"Ray," panggil Ardan.

"Eh iya." ucap Raya kemudian berjalan ke arah Ardan.

Raya dan Ardan pergi menuju ke suatu tempat. Entah kemana Ardan akan membawa Raya. Posisi Raya dan Ardan kini sangat dekat. Mungkin, hanya berjarak beberapa sentimeter. Ardan mengganti posisi berpegangan Raya menjadi memeluknya dengan alasan "biar nggak jatuh". Itu membuat posisi Raya dan Ardan semakin dekat. Ada wangi khas yang sudah lama dia rindukan. Ya, mungkin wangi itu berasal dari rambut Ardan. Menurut Raya, wanginya sangat khas dan bisa dibilang "wangi Ardan banget".

"Wanginya." tanpa sadar Raya mengucapkan kata itu.

"Ray, lo bilang apa?" ucap Ardan. Ternyata Ardan tidak mendengar ucapan Raya barusan.

"Eh, enggak kok. Gue tadi nggak bilang apa-apa," ucap Raya dengan suara yang agak lebih keras agar Ardan dapat mendengarnya lebih jelas. Ucapan Raya tadi hanya ditanggapi oleh Ardan dengan anggukan. Ardan lalu kembali fokus mengendarai sepeda motornya.

Kini mereka sudah sampai suatu tempat yang agak asing oleh Raya. Raya belum pernah ke tempat ini sebelumnya. Ternyata Ardan membawa Raya ke lapangan basket. Tapi, kenapa lapangan basket? Kenapa nggak ke taman atau danau? Kenapa?. Ya, pertanyaan itu sekarang sedang muncul dibenak Raya.

"Ardan, kenapa lo ajak gue ke tempat ini?" tanya Raya. Kini Raya sudah duduk di sebuah batu besar yang ada di sana dan Ardan sedang bermain bola basket. Entah sejak kapan bola basket itu ada di sana.

"Bukannya tadi lo yang bilang ada hal yang perlu kita bicarain?"

"Eh iya, oke gini Ar. Kenapa waktu SMP lo tiba-tiba pindah sekolah?" tanya Raya kemudian berdiri dan berjalan mendekati Ardan.

"Nggak ada apa apa"

"Ardan, stop dulu main basketnya dan jawab pertanyaan gue dengan jujur." ucap Raya menghentikan Ardan yang sedang bermain basket dan Raya sudah berada di depan Ardan, itu artinya mereka kini sudah berhadap-hadapan.

"Lo pasti tau, waktu itu antara Devan, Adel, dan gue hanya gue yang paling nggak tau tentang kepindahan lo. Sampai detik ini juga sepertinya hanya gue yang nggak tau alasan lo pindah," lanjut Raya.

"Terus?" entah mengapa Ardan mengucapkan kata itu. Mungkin, Ardan bingung harus menjawab ucapan Raya dengan kalimat apa.

"Terus lo bilang, Ar apa kurang jelas maksud ucapan gue tadi?" ucap Raya sedikit meninggikan suaranya.

"Ray, gua"

"Ada apa Ardan? lu ga bisa jawab pertanyaan gua?" tanya Raya kepada Ardan dengan tatapan berharap Ardan akan menjawab pertanyaannya. Ardan hanya diam, dia bingung harus menjawab apa.

"Kayaknya mau turun hujan, sekarang kita pindah tempat aja Ray," Ardan mengalihkan pembicaraan, Ardan memegang dan menarik pelan lengan Raya , namu baru beberapa langkah, Raya melepaskan pegangan Ardan.

"nggak, gua butuh jawaban lu sekarang, disini"

"maaf ray, untuk saat ini gue ga bisa jawab pertanyaan itu, yang gue mau sekarang kita mulai semuanya dengan lembaran baru, gue ada disini karena gue pengin bareng lagi sama lu lagi ray" ucap ardan, keadaan menjadi hening, mata mereka berdua kini saling bertatapan.

"Sama yang lain juga, gue pengin pembahasan ini udah sampai disini, beri gue waktu untuk jelasin semuanya, sekarang kita pulang yaa" lanjut Ardan.

Ardan menggenggam dan menggandeng tangan Raya, Raya yang dari tadi diam mendengarkan ucapan ardan merasa kaget saat ada tangan yang menggemgam tangannya. Mereka kemudian pergi dari tempat itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 03, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ArdRayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang