Keluarga cemara

15 1 0
                                    

Cintai diri sendiri dulu,baru cintai orang lain

Adeeva afsheen myesha _____________________

Adeeva mengantarkan fafa hingga depan rumahnya,ia tidak berlama-lama. Ia menuju rumahnya,melajukan mobilnya dengan pelan sembari menikmati semilir angin di sore hari yang cerah.

Sesampainya ia di rumah,adeeva membuka pintu sambil mengucapkan salam. Di sambut bundanya dengan hangat,deeva mencium tangan dan pipi bundanya. Betapa ia bersyukur memiliki bunda sebaik ini.

"Langsung mandi ya deev" titah bundanya

"Iyaa bundaku sayang"

Betapa adeeva sangat beruntung memiliki keluarga yang harmonis dan hangat. Begitu banyak moment indah yang mereka lakukan.

Setelah selesai mandi dan membereskan buku dari tas yang di bawanya tadi,adeeva turun dan menemui bunda nya di dapur. Membantu membawa makanan yang sudah jadi ke meja makan dan menemukan ayahnya di meja makan.

"Loh ayah udah pulang kerja,dari kapan?" Tanya adeeva.

"Tadi pas kamu lagi mandi kata bunda" jawab ayahnya.

"Hehe kangen deh sama ayah" ucap adeeva sambil mencium pipi ayahnya.

Adeeva duduk dan menunggu bundanya, dan bundanya datang membawa semangkuk cumi saus tiram kesukaan ayahnya. Lalu duduk dan mulai makan bersama,suasana terasa hangat di meja makan.

Setelah makan adeeva tidak langsung masuk ke kamar, ia masih ingin mengobrol dengan ayahnya yang super sibuk. Inilah yang membuat adeeva dan keluarganya hangat,ia selalu ingin menyempatkan mengobrol dan bercanda dengan keluarganya. Ah sayang sekali kakaknya tidak ikut bergabung karna jauh dari jangkauan, biarlah seperti itu dulu akan ada saatnya mereka berkumpul bersama.

Bekas piring dan makanan mulai di bereskan pembantu rumah tangganya,dan keadaan meja makan sudah berganti dengan buah-buahan segar. Adeeva mengambil apel dan memakannya, sambil mendengarkan ayah dan bundanya berbincang-bincang ringan setelah makan.
Tiba-tiba ayahnya bertanya pada adeeva

"Gimana sekolah kamu deev?" Tanya bram,ayah adeeva.

"Gitu deh yah,seperti biasa"

"Temen-temen kamu masih suka belajar bareng di rumah?"

Tiba-tiba bundanya memotong pembicaraan "sekarang adeeva temennya cowo loh yah" ucap bundanya sambil senyum-senyum.

"Cowok apaan sih bunda,kapan adeeva bawa cowo hayo?" Jawab adeeva dengan muka dibuat se tenang mungkin.

"Itu yang kemaren nganterin kamu pulang loh,ganteng loh yah,bule gitu" bundanya mulai mengompor"in.

"Bundaaaa,itukan cuma temen" muka adeeva merah

" Nah loh bunda juga kan ga ngira apa-apa,cuma bilang temen cowok,muka kamu kok panik gitu sih deev"

"Eh sudah-sudah,orang gantengnya jangan di omongin mulu nanti kupingnya panas. Ga liat apa kalo ada ayah yang lebih ganteng dari dia?" Ucap ayahnya narsis

"AYAH NARSIS" ucap bunda dan adeeva bersamaan.

Lalu mereka tertawa bersama,dan kekonyolan berlarut hingga jam menunjukan pukul 21.30 wib.
Adeeva mulai mengantuk dan pamit ke kamar kepada ayah dan bundanya,mencium pipi kedua orang tuanya lalu menuju kamar dan tak lupa menggosok gigi sebelum tidur.

Semoga mimpi indah adeeva, ucapnya dalam hati

                                   **********

Kringggggggggggg.....

Alarm jam beker adeeva berbunyi untuk yang kesekian kalinya,namun adeeva nasih tetap saja menghiraukannya. Bukan adeeva jika sholat subuh tidak telat,belum lagi mengumpulkan niat untuk beranjak wudu. Hingga jam menunjukan pukul 05.15 adeeva beranjak mandi dan nengambil wudu. Ia sholat dan siap-siap untuk sekolah,adeeva turun dan menyapa ayah bundanya di ruang makan. Mencium pipi keduanya dan mengucapkan

"Morning yah,bun" Dengan raut muka lesu karna ngantuk.

"Kok lesu gitu nak?" Tanya bundanya

"Masih ngantuk bun"

"Halah kamu ini emang mau tidur seminggu juga bilangnya masih ngantuk" ucap ayahnya mengejek.

Bibir adeeva mengerucut,ayahnya memang menjengkelkan. Hari ini adeeva di antar ayahnya dikarnakan adeeva memaksa,alasannya hanya 'adeeva mager nyetir yah'.

Di mobil adeeva tidak berhenti bertanya ini itu kepada ayahnya,hal ini biasa adeva lakukan karna jarang-jarang ayahnya mau ia tanyai hal-hal yang sebenarnya gak penting-penting amat.

Sesampainya di sekolah adeeva mencium tangan ayahnya dan berpamitan. Sebelum berpamitan bram meminta adeeva untuk menelpon supir rumah agar menjemputnya ketika pulang sekolah nanti sore. Bram tidak bisa menjemput adeeva dikarnakan ia akan meeting dengan kolega bisnisnya yang baru akan bergabung dengan perusahaannya.

Adeeva hanya mengangguk dan memberikan jawaban dengan senyum,tanda ia mengerti. Adeeva berjalan dengan agak tergesa-gesa,di karnakan bell masuk sebentar lagi akan berbunyi.

Adeeva masuk kelas dan menemui fafa yang sudah berada di bangkunya, terlihat sedang menyalin tugas. Adeeva buru-buru mengeluarkan buku tugasnya dan ikut menyalin,ahh adeeva ini kapan berubah.

Tak lama setelah adeeva selesai menyalin tugas, pak Wahid datang dan langsung to the point menyuruh siswanya mengumpulkan tugas. Bersyukurlah adeeva sempat menyalin tugas tepat pada waktunya, ia jadi tidak perlu repot-repot dihukum lagi dan lagi.

Pelajaran berlangsung dengan membosankan,dimata adeeva saja. Ya karna hanya adeeva yang merasa demikian. Hingga jam menunjukan waktu istirahat,dan pak wahid sudah siap keluar kelas. Adeeva mengajak fafa ke kantin,dengan antusias fafa berdiri dan mengikuti adeeva. Mereka berjalan menuju kantin,tiba-tiba arsen baru keluar dari kelasnya dan hampir saja menubruk adeeva dan membuat adeeva auto berhenti.

"Astatang, arsen lo kalo mau keluar kelas kalem kek" Adeeva mengomel.

"Yee lo juga ga kalem jalan asal nyelonong aje" Arsen balas mengomel kepada adeeva

Raut muka adeeva mulai geram,ahh arsen ini memang menyebalkan. Ia lanjut berjalan menuju kantin dengan muka dongkol,andai ia tidak lapar mungkin saja ia akan kembali ke kelas dan melupakan kantin begitu saja. Tapi sial perutnya tidak bisa di ajak kompromi,padahal ia sarapan tadi pagi. Namun bukan adeeva jika ia tidak hobby makan.

Tak di sangka arsen mengikuti adeeva ke kantin dan sedikit mengikuti langkah adeeva yang kian cepat.

"Deev,laper banget emang sampe jalannya cepet gitu?" Arsen bertanya sembari mengikuti adeeva.

"Bacot lo" jawab adeeva ketus.

"Gue ikut duduk bareng lo sama temen lo ya"

Namun adeeva enggan menjawab pertanyaan arsen,sampai ia sampai di kantin. Fafa yang memesan makanan dan adeeva menunggu bersama arsen. Arsen terus memperhatikan adeeva,sampai beberapa saat adeeva sadar sedang di perhatikan dan menggampar muka arsen.

Plakkk,,,,
Tidak bergitu keras,hanya saja sedikit memalukan untuk arsen. Karna adeeva menggampar arsen di kantin dengan posisi kantin sangat ramai.

"Kok lo gampar gue sih" Ucap arsen sambil memegang pipinya dan melihat kanan kiri karna mereka jadi pusat perhatian pengunjung kantin.

"Siapa suruh merhatiin gue terus,iye tau gue emang cantik. Tapi ga segitunya juga" balas adeeva.

Mereka terus saja bertengkar sampai pesanan datang dan adeeva mengabaikan arsen yang sedang marah-marah seperti cewek pms.




.

Heyyyyyy i'm comeback gaes💃💃💃
Plis vote dan koment jika ada typo atau kritik kalian. Suport kalian sangat membantu saya untuk semangat. Monmaap jarang update karna tugas menguras isi otak ku  bener-bener.

See you part selanjutnya cuy🎉
Semoga kalian suka dan sabar nunggu part selanjutnya

💛💛💛







The RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang