"Kamu adalah rasa salah terbesar , ketika aku tidak bisa melindungimu"
_greyadam
Jika gagal melindungi seseorang , namun kita berniat , katakan saja bukan salah kita . Melainkan keadaan yang tak seirama dengan kita . Rasa bersalah itu merupakan rasa gelisah terbesar dalam diri kita . Melindungi seseorang yang kita cintai harus , namun jika keadaan tidak setuju maka kita akan gagal .
Angin sejuk pagi itu membuat siapa saja semangat menghadapi harinya . Berbeda dengan seorang gee , rasa kantuknya sangat tidak tertahankan . Dibawab Matanya terdapat lingkaran hitam petanda seseorang sering bergadang . Dihabiskannya malamnya biasa untuk membaca wattpad , atau bahkan harus bekerja untuk perusahaannya dan berhadapan dengan laptop semalaman . Terlebih dia akhir-akhir ini dia banyak menerima data tentang para mafia di LA . Dia harus menguruskan dari kejauhan .
"Aduh" seseorang menabrak gee dari belakang membuat gee kaget .
"Ehh maaf-maaf . Gue gk sengaja maaf" lelaki itu mengulurkan tangannya membantu gee berdiri .
"Geebriel siagian . Sudah lama aku menunggumu . Sepertinya aku sudah gila akan kecantikanmu yang menyiksa setiap memandangmu dalam diam . Ingin memilikimu adalah rasa yang paling mustahil dalam diriku . Aku seperti seorang psikopat yang menginginkamu . Mungkin kau tidak mengenalku karna rasaku cukup pada dasar hati . Tidak untuk diucapkan apalagi mengejarmu , aku sudah lelah duluan . Kau merebut hatiku terlebih dahulu , tapi sayang aku tidak bisa merebut hatimu sebalikanya bahkan hatimu sudah di genggam oleh seseorang . Timbul pertanyaan . Apakah aku akan teriam dengan kenyataan pahit itu?" Batin lelaki itu .
"Lo anak kelas 12 ips yah?"
"Iya"
Alexander damond . Teman simon . Lelaki ini juga adalah lelaki yang sering memperhatikan gee dari kejauhan . Soal menyukai gee? Lelaki ini bisa dikatakan terobsesi sangat . Namun apa daya . Gee berada di tangan lelaki lain .
Gee hanya berohria lalu segera beranjak menuju kelas .
Melewati koridor horor menurut gee . Ahh tidak terlalu menakutkan . Tapi seperti ada yang sedang mengikutinya . Gee memalingkan wajahnya ke belakang dan menangkap sosok seseorang yang berdiri .
"Simon?" Batin gee
Gee segera berlari menuju kelas . Ia tidak ingin berurusan dengan lelaki itu . Meski setelah mendengar kabar bahwa gee menyandang status sebagai kekasih grey , simon tak pernah mengganggu tapi tetap saja ia takut .
Namun ada yang aneh . Sepertinya tatapan simon membuat gee bingung . Terlihat wajahnya seperti tersenyum miring melihat gee dengan kedua tangan berada di dalam saku celanannya .
Gee memasuki kelas . Disana ada vina , nana , dan vira sedang bercakap tidak jelas .
"Oyy!" Sapa gee
"Napa bu ketu?" Jawab mereka serentak
"Udah baca line gue semalam?"
"Udah" jawab mereka serentak lagi
"Gue udah liat keterangan mengenai beberapa penyebar mafiannya" bisik gee .
"Apa kita harus ikut kesana?" Tanya vina
"Gk perlu . Disana sudah ada jacklyn yang ngurus"
"Gue udah liat datanya , sekitaran 42 orang yang tersebarkan?" Tanya nana
"Banyak yah . Hedeh . Baru juga gue istirahat . Tapi demi kepentingan devil box deh! Gue shiap selalu" ucap vira
"Kalian tau alfred?" Kata gee terlihat serius
KAMU SEDANG MEMBACA
Thanks Amsterdam :")
Teen Fiction"Kalian?" Ucap keempat gadis "Hm , long time no see" dijawab oleh lelaki dengan senyum manisnya Setelah sekian lama berpura-pura akhirnya mereka baru saling kenal ketika berada dalam satu misi yang sama . Mungkin selama ini mereka tidak menyadari...