PART 3

162 29 7
                                        

*Khayalan Suho

Para siswa cowok berkumpul di kelas dengan Suho berada di tengah-tengah. Mereka berjongkok di depan Suho seakan-akan memuja dirinya. Lalu terdengarlah suara rintihan Kris di belakang. Bajunya compang-camping, rambutnya berantakan. Dia memohon-mohon agar Suho memaafkannya. Dia buta, dialah yang salah. Kai yang berada dalam kumpulan itu berkata Kris adalah pengkhianat yang tidak mempercayai Suho. Mereka akan mengutuknya. Pastikan dia tidak akan pernah bangkit lagi. Kris ketakutan, dia menampar dirinya berulang kali agar Suho percaya padanya dan memaafkannya. Kai sudah tidak sabar ingin mengirim Kris ke neraka. Tapi Suho menghentikannya.

“Dia adalah orang berdosa. Dan kalian melempar batu karena kalian pikir kalian tidak berdosa.”

Cowok-cowok itu berhenti dan meletakkan batu yang masing-masing mereka pegang karena merasa bersalah. Tapi tiba-tiba Suho mengambil batu paling besar duluan dan melemparkannya ke kepala Kris. Yang lain pun ikut menimpukinya dengan batu.

_______________________________________

Back to real world.

Suho keliling-keliling di depan meja Kris yang sedang fokus belajar. Semenjak Suho menjadi ketua kelas, Suho selalu memanggil Kris dengan sebutan ‘siswa biasa’.

"Hey Kris apa kau membutuhkan bantuan dari ketua?

"Tidak." Kris menolak "Berikan saja aku waktudan jangan mengganggu!! Dan aku peringatkan padamu nikmati saja dulu kesenanganmu ini karena segera kau akan sadar menjadi ketua bukanlah pekerjaan yang mudah."

“Yeah.. yeah. Anggur pun jadi asam karena kamu tidak bisa memakannya.” Kata Suho menyidir.

“Lima belas hari.” Ucap Kris.

“Apa?”

“Batas mu adalah lima belas hari. Kemudian kau akan lari padaku dengan air mata dan memohon padaku untuk mengambil alih beban ini. Dan semuanya akan kembali normal. Akulah ketua kelas. Dan kau adalah siswa ku yang paling onar. Seperti saat SD dan SMP. Semua akan kembali ke jalur sebelumnya.”

Suho tersenyum manis menanggapinya. “Hahahahaa. Wu Yifan, aku Tidak peduli itu mau lima belas hari, satu semester, atau satu tahun. Aku akan menjadi ketua yang lebih baik dari pada dirimu. Aku akan membencimu pada posisi ini. Sebagai Big Boss selamanya. Hahahhaha” Tawa Suho menggema di kelas.

.
.

Suho mulai menjalankan tugasnya sebagai ketua kelas. Lee saem memerintahkan apa saja yang harus dilakukannya, mulai dari menghapal nama-nama temannya, mengambil buku, dll.

Lee saem tak henti-hentinya berbicara menyuruh ini dan itu pada Suho sambil bermain game di ponselnya membuat Suho tak memilik waktu sedetik pun untuk protes. Bahkan saat Suho sudah mendapatkan giliran untuk bicara Lee saem kembali memotongnya dengan menyodorkan sebuah kunci. Hal yang penting, kunci kelas mereka.

Selama Suho menjadi ketua kelas, dialah orang yang harus membuka dan menutup kelas mereka. Otomatis dia juga menjadi orang yang pertama datang sekaligus orang yang terakhir keluar dari kelas. Woaaaaahhhh… ingin rasanya Suho menjerit sekuat-kuatnya mendengar ia harus datang setengah jam lebih awal ke sekolah. Setelah mengatakan semua yang harus Suho lakukan Lee saem pun pergi tanpa peduli dengan wajah speechless Suho.

Seperti saran Lee saem, Suho membicarakan tugasnya dengan para seksi masing-masing, disinilah Suho mengobrol dengan Xiumin sebagai seksi hiburan. Ia mengutarakan pendapatnya tentang ide mading mereka nanti. Tapi Suho hanya memasang tampang bingung saat mendengar Xiumin menyebut Van Gogh, Picasso, Mondrian, dan orang-orang yang sepertinya sangat dikenal Xiumin itu.

Entah saking muaknya dengan penjelasan menggebu-gebu Xiumin tadi, Suho bahkan sampai lupa duo Nakal yang mana Kai dan Sehun saat dia akan memberikan tugas untuk mereka. Teman-temannya juga mengerubunginya menanyakan ini itu, apa mereka punya seragam musim panas, daftar piket, menyerahkan pr, dan pertanyaan-pertanyaan lain yang membuat Suho gerah dan melarikan diri.
_________________________________________

Muncullah khayalan Suho dimana ia menjadi seorang tukang angkut penumpang dengan setting jaman lampau. Seorang penumpang gendut datang dan duduk di kursi.

Ya, penumpang gendut itu adalah ‘tanggung jawab’ yang harus Suho hadapi dan pikul. Tapi bagaimanapun dia berusaha menarik si pria ‘tanggung jawab’ itu dan kereta sorong nya tak bergerak sama sekali.
_________________________________________

Back to real world.

Suho pasrah. Dia tak menyangka jadinya seperti ini. Tidak sama sekali seperti apa yang dibayangkanya. Dari meja sebelah, Kris melambai-lambaikan tanganya seakan mengejek Suho dengan tatapan ‘baru tau kan lo gimana enaknya jadi ketua kelas’. Suho yang kesal langsung pergi meninggalkan Kris.

.
.

Suho kembali dalam lamunannya saat pelajaran Bahasa Inggris.
___________________________________________
"Apa kau mempunyai Ide Shindong ahjussi?"

Bukannya menjawab, Shindong si Mr. Dino malah menceritakan hal-hal yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan kondisi Suho sekarang. Tapi setelah Suho menendang-nendangnya, Shindong memberikan satu saran yaitu “You can do it!”.
_

__________________________________________

Hanya dengan kata itu semangat Suho berkobar. 

“Kamu bisa melakukannya” kata Suho percaya kepada Xiumin bahwa Xiumin bisa mengurus madding.

Xiumin jadi sumringah dan percaya diri. Setelah itu Suho menemui duo Nakal dan meyerahkan kuci lab pada mereka.
Suho yakin duo Nakal bisa melakukannya. “Kamu bisa melakukannya” kata-kata itulah yang Suho katakan pada semua temannya yang hendak bertanya padanya dan membuat Suho akhirnya bisa tenang dengan tugasnya sebagai ketua kelas.

Suho yang sudah duduk di sebelah Kris terus tersenyum "ini adalah pekerjaan yang mudah." Ucap Suho

“Tunggu dan lihat! Kau terlalu ceroboh. Ini akan menjadi berantakan. Kau tidak bisa menggunakan ‘kamu bisa melakukannya’ sebagai solusi atas semuanya.” Kata Kris

Suho melihat daftar tugas apa lagi yang harus dilakukannya. Tugas selanjutnya adalah ‘dua siswa yang absen ke sekolah’. Suho merasa ini hanyalah tugas yang sangat mudah.

"Mereka pasti ada di rumah, kalaupun tidak ada maka aku akan mencarinya."

"Tidak semudah itu. Peraturan sekolah mereka tidak lebih dari lima absen dalam satu semester. Dan mereka tahu itu, tapi mereka tidak muncul selama dua hari."

"Itu tak masalah, aku tidak takut sama sekali. Aku akan membujuk si perempuan yang absen dan Kau akan membujuk si Laki-laki. Siapa diantara kita yang berhasil membuat salah satunya masuk sekolah, maka dialah pemenangnya."

"Aku tidak tertarik sama sekali." Kris menolak

"Kau tidak tertarik karena takut kalah kan? Dasar payah!"

"Ck.. Baiklah aku menerima tawaranmu itu dan aku minta alamat murid laki-laki itu."

TBC

THE BIG BOSS (KRISHO VERS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang