s a t u;

1.6K 143 171
                                    


"YENA! Bangun kamu! Kamu tuh ya, kalo disuruh-suruh jawabnya mager terus dari kemaren."

Itu baru salah satu the power of mama Yena. Choi Yoona.

Karena teriakannya itu juga, sang anak yang lagi enak-enak nonton Aquaman di ruang tengah malah jadi rusuh. Terganggu sama teriakan mamanya yang terbilang merdu.

Yena be like; Ya mending kalo mau ngelemparin gue duit. Kalo engga? Ampunn mama ndoroo.

Setelah diingat kembali, baru tadi pagi ia disuruh belanja minyak goreng di minimarket depan oleh sang mama.
Mungkin kali ini dia mau disuruh beli barang yang berbeda lagi?

Dah yang tabah.

"Apa maa?" Jawab Yena lemes.

"Beli deodorant sana!"

Yena yang tadinya beneran asik nonton jadi teralihkan ketika denger salah satu benda keramat miliknya keluar dari mulut sang mama. Secara, mamanya Yena ini anti sama yang namanya Deodorant dan parfum. Karena tanpa pake semua itu, sang mama ini udah dikatdirkan wangi.

"Deodorant? Tumben mama pake gituan? Jangan-jangan mama dapet komplen dari papa sewaktu dikamar tadi malem? Hmmm." Yena membatin.

"Buat siapa si maa? Tumben juga mama pake begituan."

"Ya buat kamu lah. Emang buat siapa lagi?!"

Kalo udah gini, Yena makin kesel karena mamanya selalu aja suka ngegas kalo ditanya sama dia.

"Yaampun ma, kemaren kan Yena udah beli di minimarket depan. Mama lupa?" Ucap Yena berniat membantu mamanya untuk mengingat proses jual beli deodorant di minimarket kemarin.

"Mama inget. Tapi bau badan kamu udah kecium." Jawab Choi Yoona, sang mama. To the point.

"Kalo ada tetangga yg denger percakapan yang 'memalukan' ini, mau taro dimana muka gue?!— Lagian, dulu oma ngidam apa sih? Kenapa mama suka ceplas ceplos gini? Herman aku."

Tak ada hentinya Yena membatin sedari tadi. Ucapan sang mama itu pun berhasil membuat mood Yena menjadi rusak karena kesal.

"Ya mana Yena tau." Jawab Yena malas.

"Protes sana sama pihak minimarket nya." Titah Yoona sambil memasukan barang belanjaan nya kedalam lemari pendingin—kulkas.

Emang lagi banyak pikiran kali ya, mamanya Yena ini. Dan yang kena imbasnya, always Choi Yena. Anak semata wayangnya.

"Tapi ma.. Yena kan.." Ucap Yena berniat membela diri. Lagi. Sambil memutar lehernya 90° kearah bu Yoona yang sedang memindahkan barang belanjaan kedalam kulkas.

Namun, nihil. Yena kalah cepat dengan sang mama.

"Harus! Sia-sia dong mama buang duit kalo ketiak kamu masih bau. Dasar perawan jorok." Jawab Yoona sambil menunjukan sepasang mata yang sudah membulat sempurna ke arah anaknya itu.

Dan final nya disini. Yena memakai kaca mata minusnya dan berjalan keluar rumah. Andai Yoona menunjukan tatapan mautnya itu sedari tadi, pasti ia tak perlu repot beradu mulut dengan sang anak.

Saat ini ia terpaksa harus jalan dari rumah ke minimarket depan. Tempat dimana ia beli deodorant kemarin.

"Selamat datang di apaanmart. Selamat berbelanja."

Yena yang disapa oleh sang kasir pun hanya tersenyum kikuk. Dia benar-benar bingung dengan titahan mamanya itu.

Hal yang pertama ia lakukan adalah mendekat ke salah satu rak yang berisikan beberapa lotion, dan sejenisnya yang ada minimarket ini.

[✔] 1. PROMISE (Only You) | Choi Yena x Treasure 13Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang