Melly dan Jojo berjalan ke kantin. Membicarakan kenangan-kenangan di masa SMP dulu. Dulu mereka tak begitu akrab. Hanya saling kenal karena pernah satu kelas. Tapi selebihnya mereka nyaris tak pernah bicara. Maka yang jadi topik pembahasan mereka selama menuju kantin adalah tentang guru-guru mereka, juga tentang teman-teman mereka. Hingga akhirnya Melly baru sadar kalau sejak tadi ia diperhatikan oleh teman-teman perempuan yang dilewatinya. Bahkan sampai dikantin, Melly masih merasa diperhatikan. Dari kejauhan ia melihat Ana dan Karin juga menatapnya keheranan. Kenapa sih?
"Mel, mau pesen apa?" tanya Jojo. Melly tak menyahut.
"Mel,"
"Oh...iya iya kenapa?"
"Lu mau pesen apa?" tanya Jojo sekali lagi.
"Emang ada apa aja?"
"Ada soto ayam, bakso, mie ayam, mie instan terus..."
"Bakso aja deh," seru Melly cepat. Jojo pun menyebut pesanannya.
"Lu kenapa sih? Kaya gak tenang gitu?" tanya Jojo saat mereka sudah duduk dibangku menunggu pesanannya diantarkan.
"Kok...gue ngerasa diliatin sama anak-anak cewek ya? Apa ada yang salah sama penampilan gue? Atau apa?" tanya Melly sambil mengecek penampilannya. Siapa tau rambutnya berantakan, atau sepatunya beda sebelah. Atau apapun itu yang memungkinkan untuk dirinya jadi pusat perhatian.
Jojo hanya tersenyum kecil. "Gak ada yang salah sama penampilan lu. Mungkin mereka penasaran aja siapa cewek cantik yang ada di depan gue ini."
Melly memainkan alisnya. Jojo bisa gombal juga ternyata. Beda sekali dengan dulu yang terkenal pendiam.
"Udah gak usah dipikirin. Ayo makan!" ajak Jojo saat makanan sudah diantarkan.
Melly menatap baksonya bingung lalu membandingkannya dengan milik Jojo. Beda.
"Gue tadi yang bilang sama ibu kantin lu gak usah pake daun bawang. Iya kan?" tanya Jojo seolah bisa membaca pikiran Melly.
Melly mengangguk ragu. Oke, ini mulai aneh. Jojo tau darimana kalau ia tidak suka daun bawang? Tapi akhirnya ia mengabaikan itu dan fokus makan. Ia lapar. Tadi pagi buru-buru dan cuma minum susu.
"Jadi...selama ini lu sekolah dimana?" tanya Jojo basa basi. Sebenarnya ia tau pasti jawabannya.
"Di Singapore, Jo. Ikut bokap nyokap. Dan karena sekarang bokap balik kerja di sini, ya udah gue ikut juga."
"Berarti...ada kemungkinan lu bakal pindah lagi?"
Melly menggeleng. "Gak. Gue udah cukup gede. Jadi andai suatu saat mereka mesti ke luar lagi, gue dibolehin buat tetap stay. Kak Angga juga gak lama lagi lulus kuliah jadi gue ada temennya."
Obrolan terhenti sejenak. Mereka fokus melanjutkan makan. Hingga tiba-tiba...Jojo bersuara.
"Lu udah ketemu sama Kevin atau Rian?"
Melly merasa ada lampu yang sedang menyala dikepalanya. Ia lupa misinya.
"Atau mereka emang udah tau lu sekolah disini?" tanya Jojo lagi karena tak mendapat jawaban.
"Oh, gue belum ketemu mereka."
"Mau gue kasih tau mereka? Kebetulan kita sekelas."
Melly menggeleng. "Gak usah. Biar gue nemuin mereka sendiri."
Tak ada obrolan lagi setelahnya, hanya menghabiskan makanan mereka. Dan begitu selesai, Jojo mendadak diberi tahu temannya kalau ia dipanggil sama ketua Osis. Jojo pun minta maaf pada Melly karena harus meninggalkannya. Melly tak masalah. Ia malah berencana untuk mendatangi Ana dan Karin setelahnya. Tapi belum juga itu dilakukan, Ana dan Karin sudah lebih dulu duduk di depannya sepeninggal Jojo.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE CHOICE
FanfictionMelly dihadapkan pada pilihan sulit. Persahabatannya dengan Kevin atau Cintanya dengan Jonathan.