Part 3

110 9 4
                                    

Sepulang sekolah, mereka sepakat untuk pergi ke rumah Melly. Kevin dan Rian pun sudah berdiri di depan pintu kelas Melly, membuat suasana di dalam kelas menjadi heboh. Sebagian sibuk merapikan penampilan. Sebagian lagi sibuk menyapa. Tapi karena mereka tahu percuma menyapa seorang Kevin Sanjaya, maka mereka menyapa Rian yang dibalas Rian dengan ramah.

Tak lama, Melly keluar bersama Ana dan Karin.

"Jadi gue bareng siapa nih?" tanya Melly karena ia tahu Kevin dan Rian sama-sama menggunakan motor.

"Ya sama guelah."

Kevin bergerak cepat menarik Melly lalu merangkulnya. Dan itu sukses membuat seisi kelas kesal. Melly sendiri paham Kevin sengaja melakukan itu supaya ia makin dibenci oleh teman-teman barunya. Tapi ia tak perduli. Setelah berpamitan pada Ana dan Karin, mereka berjalan ke parkiran.

"Di rumah lu ada makanan gak?"

"Lu mau ketemu nyokap gue apa mau nunpang makan?"

"Dua-duanya Meldut."

"Apaan Meldut?"

"Melly ndut.haha."

Rian hanya tersenyum sejak tadi memperhatikan interaksi dua temannya. Ia rindu suasana debat kusir dari mereka. Terakhir kali mereka bertemu saat perayaan tahun baru kemarin. Dan itu sangat seru. Mereka menghabiskan malam tahun baru bersama di halaman rumah Rian.

"Mel!!"

Melly yang baru akan memakai helm mendengar namanya dipanggil. Ia berbalik dan menemukan Jojo berjalan cepat mendekat.

"Kenapa Jo?"

Jojo tersenyum dengan manis. "Bagi kontak lu dong."

"Oh...sini hp lu."

Jojo menyerahkan handphonenya dan tanpa ragu Melly mengetik nomornya. Toh, Jojo memang temannya. Jadi ia tidak punya alasan untuk menolak.

"Nih..gue kasih namanya Melmut."

"Melmut?"

"Melly imut.hehehe."

Rian dan Jojo tertawa kecil. Sementara Kevin sudah menghentak pelan motornya pertanda bahwa ia sudah ingin pergi.

"Ya udah gue balik duluan ya. Nanti gue hubungin lu."

Jojo lalu tersenyum pada Kevin dan Rian. "Duluan Yan, Vin."

Tak ada respon dari Kevin. Ia menyuruh Melly cepat naik ke atas motor. Sebelum berangkat, Kevin membuka kaca helmnya lalu bertanya pada Melly.

"Udah siap dibenci cewek satu sekolah?"

Rasanya Melly ingin melempar wajah Kevin dengan sepatunya. Nampak sekali ia berbangga dengan statusnya sebagai idola sekolah. Ia pun mengedarkan pandangan dan sekarang hampir semua murid perempuan seperti ingin mengulitinya.

"Bodo amat. Cepetan pulang!"

Mereka pun pergi. Rumah Melly berada tak jauh dari sekolah. Hanya butuh 10 menit perjalanan, mereka sudah sampai.

"Gue kira lu balik ke rumah lama," ujar Rian setelah melepas helm. Ia rapikan rambutnya yang sedikit berantakan sambil berkaca pada spion.

"Rumah itu udah dijual, Yan. Ya udah masuk yuk!"

Melly masuk lebih dulu sementara Kevin dan Rian memperhatikan halaman rumah Melly yang cukup luas.

"Minggu depan kalo kita kesini lagi pasti udah ada ikannya tuh," kata Kevin sambil menunjuk kolam ikan yang masih kosong.

"Terus disitu penuh anggrek," balas Rian. Mereka tahu betul kalau ayah Melly sangat tidak suka halaman rumahnya kosong. Dan mengoleksi anggrek adalah salah satu hobinya.

THE CHOICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang