THREE

31 4 0
                                    

Kalau mau ngomongin orang, langsung didepannya aja, biar greget!

-Troublemaker VS Prince Charming-

~~~~~~~~~

Bagai gelandangan,

Mungkin kata itulah yang cocok untuk menggambarkan keadaan Maudy saat ini. Dipinggir jalan, sendiri, dan gadis itu hanya menendang-nendang kaleng botol yang tergeletak ditanah. Namun, harapannya muncul tatkala mobil mewah yang sepertinya jenis Merchedes itu berhenti tepat didepannya.

Didalamnya ada seorang wanita paruh baya. Sungguh cantik! dilihat dari wajahnya, sepertinya wanita itu keturunan Eropa. "Halo! kau Mengapa sendirian ditengah malam begini? Tidak baik gadis berjalan dimalam hari," ucapnya dengan lembut. Maudy sempat terpana melihat senyumannya.

"Aku tidak tahu harus kemana," balas Maudy putus asa. Bagaimana tidak? Uang dikantongnya bahkan tersisa dua ratus ribu saja!

"Ikutlah denganku. Kau bisa menginap dirumahku, barangkali," jawab wanita itu. Sungguh, Maudy tak menyangka! Didunia yang kejam ini masih menyimpan orang baik seperti sosok didepannya.

"Benarkah? Apa kau tidak keberatan," tanya Maudy lagi memastikan. Bisa saja kan wanita yang masih cantik diumurnya yang tidak muda lagi ini hanya membual?

"Tak mengapa. Aku malah akan sangat senang karena memiliki teman sepertimu," balas wanita itu. Jadi dia menganggap Maudy teman?
"Ayolah. Jangan melamun," sambungnya yang tenty saja membuat lamunan Maudy buyar seketika.

Tanpa babibu, Maudy memasuki mobil mewah itu. Matanya menerawang kesetiap sudut yang tampak elegan. Bahkan, Ada sekat antara kursi pengemudi dan kursi penumpang.


Keterpanaan Maudy terputus saat mendengar suara wanita disebelahnya, "Namaku Margaret. Dan kamu?" Tanyanya dengan raut wajah yang sama seperti tadi, ramah dan sopan.

"Namaku Maudy. Maudy Alesya,"

.
.
.

~~~~

.
.
.

Keesokan harinya, Maudy datang kesekolah dengan memakai skateboard. Diliriknya jam tangan, shit!sudah terlambat.

Dengan cepat, Maudy memasuki sekolahnya. Bukan karena si cacing ini takut, melainkan penjaga gerbang dan mencatat murid terlambat macam dirinya itu Angga!

Dan satu lagi, Maudy juga tak takut pada Angga!

"Lo telat sepuluh menit lewat enam detik," deg! Jantung Maudy serasa akan copot karena mendengar suara seseorang yang sedang dihindarinya. Dengan gerakan lambat, Maudy berbalik kebelakang dan menemukan--siapa lagi jika tidak-- Angga.

"Cepetan sana, lo harus bersihin ruang terbuka hijau," ucap Angga lagi dengan nada dingin. Jika murid lain akan terintimindasi, berbeda dengan Maudy, jelas saja. Siapa yang bisa melawan Maudy?

"Kalau gue gak mau gimana?" Tantang Maudy. Kini tangannya sudah berada didepan dada, bersidekap dengan muka angkuhnya.

"Kalau lo gak mau, ya gue paksa," balas Angga yang tak mau kalah dari gadis didepannya ini.

"Heh. Kalau bisa," tantang Maudy. Lalu tanpa bisa dicegah, Angga kembali mengambil ancang-ancang akan menggendong Maudy dengan karung style nya.

"Jangan-jangan. Jangan coba-coba lagi lo?!" Pekik Maudy nyaring. Gadis itu mundur beberapa langkah kebelakang.

"Cepet lakuin apa yang gue suruh!" Ujar Angga yang wajahnya sungguh menahan emosi untuk menghadapi Maudy.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 23, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Troublemaker VS Prince CharmingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang