8

934 104 8
                                    

Sehun mengantarnya pulang dan itu diluar pikirannya. Bisa berpapasan dengannya saja sudah membuat Suzy bahagia apalagi diantar pulang oleh Sehun dengan berjalan bersebelahan.

Dia sangat senang.

Seperti ada yang berbeda.

Ingin rasanya Suzy berjalan pelan agar bisa lebih lama menikmati suasana ini.

Pipinya sudah merona dan Sehun hanya menunduk malu.

Beberapa orang melewati mereka dan melihat kearah Suzy dan berbisik setelahnya.

"Dia gadis yang sering dibicarakan di sosial media."

"Benarkah? Dia sangat cantik. Tapi, siapa laki - laki itu? Pacarnya?"

"Aku benar - benar ingin berbicara dengannya."

Sehun membalikan belakangnya melihat kearah kedua laki - laki yang sibuk bergosip mengenai dirinya dan Suzy.

Suzy berjalan mendahului Sehun yang berhenti. Suzy membalikkan badannya dan mendapati Sehun yang sudah disebelahnya sambil merangkulnya.

"Mari kita berjalan bersama satu sama lain." Suzy mengangguk malu.

Dia benar - benar harus berkata sesuatu, sesuatu yang bisa membuat kenangan ini bertahan selamanya.

"Rumah ku yang didepan mobil putih." Ucap Suzy sambil menunjuk mobil putih yang memarkir dihadapan rumahnya.

Sehun hanya mengangguk dan melepaskan rangkulannya, tetapi masih berada disisi Suzy.

Pagar rumah Suzy yang sudah terbuka mendakan seseorang berada didalam atau sedang bertamu.

"Ayahku pasti ketinggalan sesuatu." Ucap Suzy dalam diam.

"Apa aku harus mengantarkan mu ke Ayahmu? Agar tahu kau sampai dengan selamat?" Tawar Sehun yang membuat Suzy menggeleng dan berhenti tepat didepan mobil putih Ayahnya.

"Sampai jumpa." Sehun mengangguk dan membalikan badannya bersiap untuk pulang.

"Terima kasih, karna telah mengantarkanku." Sehun berhenti dan hanya mengangguk.

Pipinya pasti merona sekarang.
"Lain kali, kita bisa pulang bersama lagi."

---------

"Aku pulang." Suara Sehun menggema didalam rumahnya tersebut dan mendapati adiknya Sarena sedang berlari kepelukannya. Sehun meangkat Sarena dan menggendongnya sambil memainkan rambut panjang adiknya.

"Dimana Ibu?"

"Di dapur." Sehun mengangguk dan melepaskan Sarena agar adiknya bisa kembali bermain. Dia mendatangi Ibunya yang sedang sibuk menyiapkan makanan.

"Ayah sudah pulang?" Sehun berdiri didekat Ibunya yang sedang memotongi daging ayam.

Seperti sudah biasa dikagetkan dengan kehadiran Sehun.
"Ayahmu sedang diperpustakaan."

Sehun tidak membalas lagi dan berjalan menaiki tangga menuju kamarnya.
"Bagaimana makan malam mu?"

"Aku akan makan nanti."

Talk To Me - SEHUN SUZYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang