#1 Home [revisi]

7.8K 382 39
                                    

Jadi ini adalah salah satu bagian dari revisi cerita ini :v

Kenapa direvisi? Suka-suka author lah ya :v




27 April 20XX

.
.

2 Tahun sebelum present day

💠💠💠

(Name) POV

Kali ini dia datang lagi, orang yang sama yang selalu memanggil namaku lantas mengajakku untuk pulang setelah misiku telah usai.

"(Name)...go home, misimu sudah selesai"

"Baik Ayah..."

Aku tak tahu alasan tepatnya kenapa dia selalu datang. Aku bahkan tak pernah memintanya datang, menjemputku, aku juga tak pernah memintanya mengelus pucuk rambutku, tapi itu juga selalu dilakukannya jika aku berhasil menjalankan misi yang 'mereka' berikan.

Dan kenapa aku memanggilnya ayah, jika kalian pikir itu karena dia adalah ayah biologisku kalian salah. Dia bukan ayahku melainkan dokter yang bertanggung jawab atas percobaan yang dilakukan terhadapku.

Steve Rogers..Super Soldier...aku tak tahu secara rincinya tapi mereka mencoba membuatku menjadi seperti orang itu. Dan kurasa itu berhasil, walaupun 'obat' yang mereka berikan harus selalu kuminum dan jika tidak, tubuhku akan melemah dan hal selanjutnya adalah aku akan pingsan, itu hanya efek ringannya. Yang terburuk adalah aku bisa terbunuh kapan saja.

_(Name) POV End_

.
.



1 Tahun sebelum present day

Author POV

Gadis itu sedang dalam lamunannya saat jarum suntik ditusukkan ke kulitnya dan mengambil beberapa sampel darah miliknya.

"Sudah selesai..." Ucap seorang pria sembari menempelkan kapas pada bekas suntikan si gadis.

"Sudah? Sedikitnya aku bisa nyayat tangan abis itu ngasih kalian satu Tong darahku loh," Guraunya tapi orang dihadapannya tetap dengan wajah datar dan serius.

"Oke kau tahu aku gak serius kan."

"(Name)..."

"Ya? Perlu darah lagi?" Ucapnya sambil menyodorkan tangan.

Pria itu meletakkan tangan di kepalamu lantas mengelusnya dengan lembut, memberikan perasaan nyaman dan saat dia berhenti kamu menginginkan hal itu lagi walau hanya bisa kau ungkapkan lewat ekspresi wajahmu.

"(Name) kau sudah besar, gak imut lagi."

"Ih Ayah!"

"Kalau Uda besar gini ilang (Name) yang lugu polos sekarang Uda tua jelek lagi."

"Ayah juga Uda tua banget! Jelek banget jug-"

"Seharusnya tempatmu bukan disini, kau seharusnya.."

"Yah?"

"Tidak..sudah selesai aku akan membawa sampel ini ke lab, aku permisi..."

Kamu memanyunkan bibirnya kesal kemudian merebahkan tubuhku ke tempat tidur.

"Ayah gaje..."

_Author POV End_

.
.

Zemo POV

Berkali kali Zemo mengingatkan dirinya (Name) hanyalah sampel berhasil milik hydra tapi dia selalu lupa dan terus mengklaim (Name) sebagai anaknya.

Mungkin karena insiden yang menimpa keluarganya, setiap dia melihat (Name) dia akan melihat anak perempuannya yang telah meninggal itu bangkit lagi dan hidup sebagai (Name).

Dia tahu itu salah (Name) bukanlah anaknya, karena itu dia sudah merencanakan untuk mengangkat (Name) sebagai anak setelah dia berhasil membalaskan dendam pada para Avenger lalu pergi dari cengkraman hydra dan hidup normal. Dia akan menjadi ayah yang baik untuk (Name), namun rencana itu tidak akan terjadi terlebih lagi jika Baron Strucker mengetahui rencananya. Meloloskan diri dari organisasi Hydra juga tak kan semudah membalikkan telapak tangan.

Mungkin dengan berpuas diri dengan kehidupannya yang sekarang sudah cukup.

_Zemo POV End_

.
.

Present Day

Avengers Tower
(Avengers Home)

Author POV

"Naaaaaatt!"

"Apa?!"

"Kaos kaki aku ilang, bantu cariin."

"His! Kamu itulah, makanya abis pake itu disimpan taruh yang bener kan susah cari pagi-pagi gini ga tau dimana (Name)"

Kamu mendengus kesal, kadang itulah yang membuatmu enggan bertanya dimana barang-barang milikmu pada Natasha karena dia akan menjawab dengan serentetan Omelan yang Gaada abisnya.

"Ya udah lah, aku berangkat ya!"

"Lah Uda ketemu kaos kakinya?"

"Blom! Ga usah pake aja!"

"Pagi-pagi aja Uda tereak-tereak ada apa sih?" Ucap Tony membawa gelas berisi kopi ke meja makan.

"Itu tu (Name) kehilangan kaos kaki lagi." Jawab Nat sambil menunjuk nunjuk pada mu yang berlalu menuju lift. Dan saat kamu mendengar Nat ngomongin kamu, kamu hanya memanyunkan bibir sambil berkacak pinggang. Uda kaos kaki ga nemuin abis itu Nat malah ngadu ke Tony huh.

"Ilang lagi?" Tony menghela napas. "(Name)! Nantik om beliin deh setoko-tokonya biar ga ilang lagi."

Kamu hanya mendengus kesal lalu masuk ke lift.
"Friday anterin ke lantai dasar!"

Baik Miss (Y/ln)

"Eh tunggu Friday! Aku lupa kalo ada kamu, liat kos kaki ku gak?"

Kaus kaki anda...sudah dijadikan kain lap oleh Miss Natasha.

"Hah?! Jadi ini kaos kaki kamu ya?" Nat mengangkat kain lusuh yang dijadikannya lap untuk pantat teflon yang gosong akibat dia lupa matiin kompor.

"..." *Ngelus dada

"Pffffffft" <Tony

.
.
.




AVENGER X READERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang