Bab 1 - Mula

91 13 4
                                    

Awalnya seperti ini.

Namaku Nazeera Afriyanti dari kelas X Teknik Jaringan Komputer. Sekolah pagi pulang maghrib sudah jadi rutinitasku sejak duduk dibangku Sekolah Menengah Pertama. Jadi sudah tak heran lagi kalo di Smk ini aku juga ikut banyak kegiatan disekolah.

Akhir tahun yang melelahkan, Classmeeting adalah kegiatan akhir semester yang biasa dilakukan disekolahku. Karna saat itu aku masuk dalam keanggotaan Osis mau tidak mau aku harus jadi panitia yang kerjaannya hanya menuruti kehendak dan intrupsi dari kakak kelas. Ahh..menyebalkan.

Ohiya sebelum lanjut, aku mau cerita dulu kenapa aku bisa masuk sekolah ini. SMK Taruna Airlangga. Kalo dibilang nyesel adalah rasa nyesel masuk sekolah ini, bukan karna akreditasi sekolah yang kurang baik, tapi sepertinya aku yang kurang pantas masuk disekolah ini hehe... kalo boleh mengulang waktu aku akan memilih masuk SMA dibanding menjadi anak Teknik seperti sekarang. Bayangkan saja, dikelasku hanya ada enam perempuan dari empat puluh tiga siswa penghuni kelas yang mayoritas dihuni para kaum Adam. Awalnya karna keterbatasan ekonomi yang kurang baik saat itu membuat aku harus menuruti kemauan Ayah dan Bunda untuk daftar disekolah ini dengan sebuah perjanjian yang aku buat malam itu. Aku hanya perlu sekolah kurang lebih satu semester pertama, lepas itu aku akan pindah kesekolah impianku.

Ya seperti itulah singkatnya. Lanjut cerita ya...

Classmeeting adalah acara besar untuk pertama kali selama aku bertugas menjadi anggota Osis di SMK ini. Kegiatan yang begitu padat dengan persiapan yang serba mendadak membuat aku and the geng harus datang lebih awal untuk mempersiapkan semuanya dengan baik. Jarak tempuh dari rumahku ke sekolah lumayan jauh, 25 menit menggunakan kendaraan bermotor. Sedangkan aku harus mengikuti jam angkutan umum yang sudah terkenal sangat langka dan padat.

"Bun, ade berangkat sekarang ya," sambil menggendong tas biru dongker berselat pink.
"Kok pagi banget de?"
"Iya nda ada acara sekolah,dadah bunda Assalamuallaikum."

Pukul 05:30 aku sudah berangkat dari rumah karna mengejar waktu angkutan umum paling subuh hehe..

Sesampainya disekolah, sudah banyak Osis the geng yang sudah mulai mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya. Contohnya seksi logitik. Orang-orang yang masuk dalam kelompok itu adalah orang-orang yang kuat dan sigap karna mereka semua yang akan mengurus-ngurus semua peralatan yanhg diperlukan. Dari mulai mengangkat meja, mempersiapkan pangung dan lain sebagainya.

Aku bingung ingin mengerjakan apa, karna sepertinya semua pekerjaan sudah dikerjakan. Dan disitu pula aku merasa seperti pahlawan kesiangan. "Ahh..sudahlah syukur Alhamdulillah semuanya selesai. Jadi aku gak perlu kerja terlalu berat." Ucapku pelan.

°°°

Ohiya sebelumnya ada sesuatu yang belum aku cerita. Jadi, malam sebelum hari pertama Classmeeting aku dikejutkan dengan notifikasi pesan grup WhatsApp yang membludak. Saat itu aku mengikuti dua organisasi di SMK, Osis dan PMR. Yang aku ingat notifikasi pesan dari grup PMR itu membuatku merasa melayang-layang di atas awan. Bagaimana tidak? Seorang laki-laki itu memanggilku dengan sebutan Sayang lalu dilanjutkan dengan guraunya menyebutkan bahwa aku dan dia baru saja berpacaran tadi sore. Padahal setelah dari lomba itu aku sudah tidak mendengar kabarnya lagi, entah kemana. Jika dipikir kembali bagaimana bisa seorang Nazeera Afriyanti merasa baper tingkat dewa ketika ada seorang lelaki mengatakan itu? Padahal sebelumnya ada ribuan lelaki yang mengatakan itu (maaf sombong) aku terlihat biasa saja, bahkan aku muak dengan kata-kata seperti itu. Namun kala itu beda, sangat beda. Aku benar-benar merasakan sesuatu yang berdebar begitu kencang didadaku, keringatku bercucuran, tingkahku salting dan bibirku melengkung dengan sempurna malam itu. Entah apa yang terjadi denganku kala itu, intinya aku sangat berbeda dengan Zeera yang biasanya.

Siapa lelaki itu? Lelaki yang sudah membuat seorang Nazeera sepertiku merasakan sesuatu yang menggebu-gebu didadanya? Yaa... dia adalah Angkasa/Senja/Ghifarel Yuda. Dari gurauanya malam itu di grup sebelah aku memilih untuk menyambungkan pembicaraan kita di WhatsApp pribadi, karna jika tidak begitu dia pasti akan terus menerus membuatku melayang didepan banyak Anggota PMR lainnya.

Dia yang memulai pembicaraan dan membuka topik terlebih dulu.Singgkat pembicaraan WhatsApp kita malam itu.

"Hey"
"Hey"
"Hey"

"Tayo"
"Tayo"
"Kakak apa-apaan si di grup? Gua kan malu kak"

"Bercanda kali, jangan baper lu"

"Bodo"

"Besok mau jaga stand PMR gak?"

"Gua panitia Osis"

"Ohh..lu Osis?"

"Iya"

"Besok berangkat jam berapa lu? Mau bareng gak?"

"Gak usah, rumah kita kan jauh, rumah kakak juga jauh kan?"

"Gapapa rumah gua kan strategis, lewat mana aja bisa,"

"Gapapa kak makasih"

Seperti itulah singkatnya, sampai pada akhirnya dia mengirimkan fotonya sendiri dengan caption yang membuatku enek sekaligus senyum mesem-mesen sediriian melihatnya. "Gua ganteng kan?'" Sumpah aku benar-benar kaget dengan itu, karna yang ada dibenakku saat itu adalah "lelaki aneh, baru saja kenal sudah langsung ngepub foto sendiri, kePDan lagi pertanyaannya." Tapi yasudahlah, itu memang ciri khasnya yang telalu percaya diri tingkat dewa.

RENDIRSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang