°°°
"Kak Ghie, entah apa yang membuatmu terlihat sangat sempurna dimataku, aku benar-benar tak paham apa yang sedang kurasakan. Entah ini sekedar suka atau memang cinta? Jika benar ini cinta, itu tandanya aku hanya akan memukul diriku sendiri. Mana mungkin lelaki sepertimu mau dengan seorang wanita kecil sepertiku? Wanita yang tak tau apa-apa perihal mencintai dan dicintai. Bagaimana bisa kita dipersatukan? Sedangkan aku tak ingin berpacaran. Apa yang harus aku lakukan? Aku bimbang."
Kata-kata itu yang selalu bersemayan di otaku, lelaki itu benar-benar meninggalkan banyak pertanyaan dihati dan kepalaku. Argh..menyebalkan.
Hari ini aku memutuskan untuk berbaring saja diatas ranjang kamarku. Menonton TV dan membaca buku. Ini baru yang namanya hidup. Ahh..senang sekali rasanya bisa memanjakan tubuhku dengan terbangun disiang hari. Pukul 09:43 aku baru membuka mataku, hanya membuka mata tanpa berniat untuk bangun dan beranjak mandi. Sudah hampir satu jam aku hanya berbaring, aku lupa pagi ini aku belum membuka handphoneku.
Astaga..siang nanti PMR kumpul? OMG..bagaimana ini? Aku malas sekali hehe..
"Diberitahukan kepada seluruh Anggota PMR WIRA SMK Taruna Airlangga agar siang ini berkumpul di Basecamp, Sehubung dengan adanya bencana alam didaerah Bogor Selatan, kita sebagai PMR bisa berperan dalam membantu sodara kita yang membutuhkan.
Ditunggu kehadirannya, terimakasih."Itu adalah pesan WhatsApp dari ketua PMR yang baru saja diresmikan jabatannya. Yeayy..selamat ya kak Rachel.
Dengan sangat terpaksa aku mulai menyibukan diriku lagi. Aku bersiap-siap untuk berangkat ketempat yang baru saja aku lupakan didalam mimpi. Sekolah. Yaa..sekolah yang amat sangat aku cinta. Dimana hampir delapan puluh persen waktuku habis disina dibandingkan dirumahku sendiri. Biarlah, selagi yang aku lakukan ini positiv, mengapa tidak?
°°°
Di Basecamp hanya ada Kak Rachel dan Kak Riri. Padahal waktu sudah semakin sore, seharusnya sudah dimulai kan rapatnya?
"Hai..Kak,"
"Eh, Zeraa, apa kabar?" Ucap Kak Rachel.
"Baik kak, Kakak apa kabar?"
"Baik juga kok, gimana acara osis kemarin?"
"Lancar, aman terkendali dong hehe..,"
"Syukur deh kalo begitu, kamu gak cape langsung turun ke lapangan sekarang?"
"Turun ke lapangan? Bukannya hari ini cuman rapat ya kak?". Jujur saja aku sangat heran.
"Engga, waktu udah medesak soalnya, target kita untuk membantu mereka cukup tinggi, jadi mau gak mau langsung terjun ke lapangan sekarang,"
"Eumm..yaudah deh Kak gapapa, mungkin ini langkah awal aku untuk jadi seorang relawan hehe.. saik ya kak?"
"Wih..bagus tu baguss..semangat ya,"
"Siapp.."
Sudah hampir 5 menit aku berbincang-bincang bersama Kak Rachel dan Kak Riri. Sebenarnya aku masih menunggu kedatangan lelaki aneh itu, aku berharap dia bisa datang hari ini.
"Hel, kok lama banget ya? Dasar pada ngaret," ucap Kak Riri kesal.
"Gak tau nii, pada kemana ya?"
"Coba telepon si Ghie, katanya mau dateng,"
"Udah gua teleponin dari tadi Ri, udah gua spam Chat masih ceklis satu."
"Haii..guyss,, nungguin ya?"
Suara itu? Ya itu suara Kak Ghie. Benar saja, dengan polosnya dia datang dan berjalan dengan santai. OMG..baju putih dan celana hitam itu benar-benar cocok dibadannya, dia sangat terlihat tampan dan gagah mengenakannya. Ahh..ingat Zeera kamu tidak boleh telihat sedang memandanginya, nanti dia bisa ke PD-an lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENDIRSE
RomanceCERITA CINTAKU 😁 Kisah seorang wanita yang sulit untuk jatuh hati. Bahkan dalam hidupnya ia baru dua kali merasakan mencintai seorang lelaki selain ayahnya. Dan kisah ini adalah kisah cinta Nazeera dengan seorang lelaki yang menurutnya memberi kesa...