= = =
Bel berbunyi,(masuk)
Tingnong.. Tingnong.. Tingnong..
Kakiku melangkah menuju ruang kelas, XII IPA 2. Hari ini hari pertamaku dikelas, aku masuk lalu duduk dibangku depan dekat pintu keluar. Oh iya kenalkan namaku Altair, aku suka berpuisi. Jujur, aku belum pernah merasakan dicintai. Bahkan ketika aku sudah berjuang begitu lama, tetap saja semesta tak setuju jika aku bahagia. Mungkin bahagia yang ingin semesta beri bukan dalam bentuk cinta, mungkin. Tapi tetap saja, diusiaku yang masih benar-benar produktif untuk masalah cinta, aku sangat ingin saling mencintai. Mengapa tak diberikan kesempatan dicintai? Sekali saja semesta mendukungku. Meski sebentar, aku ingin.
"Apa hari ini aku akan Jatuh Cinta lagi?"Lamunku bersandarkan dagu didua tangan memandang foto Presiden
Sreet.. Tiba-tiba seorang lelaki menarik bangku lalu duduk disampingku dan menjulurkan tangan,
"Hai. Namaku Rizki Angga."
Setengah sadar selepas melamun, aku hanya bisa memandangnya dengan tatapan kosong.
"Hai. Namaku Rizki Angga."Serunya dengan melambaikan tangan ke wajahku
"Aaaah.. Apa? Apa? Kenapa?"Jawabku setelah tersadar
"Lagi ngelamunin apa hayo? Jorok ya? Masa sama Presiden nafsu sih?"Serunya dengan tertawa
"Eeeeeehh.. Engga lah."
"Hahaha.. Lagian diajak ngobrol, diem aja. Kenalin, namaku Rizki Angga. Panggil aja Angga."Seraya menjulurkan tangan
"Altair. Namaku Altair. Panggil aja Alta. Tapi jangan panggil Tair, ga enak didenger."Sambil menjabat tangannya
"Hahaha.. Untung r nya ga ilang."Jawabnya dengan tertawa
Dia tertawa, aku pun tertawa.
Tibalah Bu Fisika masuk, menaruh barang bawaannya di meja lalu menghadap siswa dan memperkenalkan dirinya.
"Halo anak-anak, perkenalkan. Nama Ibu, Dinda Lestari. Panggilannya, Bu Tari."
"Halo Bu Tari."Seru semua siswa dan siswi dengan semangat
"Jelas pada semangat, Ibunya masih terlihat muda,cantik, dan jelita. Pak Guru lain pun sepertinya akan tertarik, walaupun sudah beristri."Dalam hatiku sambil menyeru dengan yang lain menyapa Bu Tari
"Jadi.. Ini pertemuan pertama kita. Karena belum belajar, kita perkenalan aja ya? Hm.. Ada yang ingin bertanya sesuatu ke Ibu?"Tanya Bu Tari
"Umur berapa Bu?"Tanya Putra sambil tunjuk tangan
"Umur Ibu, 25"
"Udah nikah Bu?"Saut Agung
"Belum"Jawab Bu Tari
Vviiiieeeuuuuuuwwwwiiiitt.. Siulan salah seorang anak dan murid yang lain gembira,
"eeeeiiiiiiiyyyyyaaaahaaaa"Satu kelas riuh bak pasar dipagi hari
"Eh. Itu yang ditengah siapa ya? Kok senyumnya manis banget. Eh! Dia ngeliat."Lamunku dan langsung ku palingkan pandanganku setelah dia memandang ke arahku
"Sudah. Sudah. Jangan berisik. Kasihan kelas sebelah terganggu."Seru Ibu Tari
"Siap Bu."Seru semua siswa dan keadaan kelas mulai sedikit tenang
"Ya sudah. Daripada ribut, mending Ibu mau tes satu soal kelas XI."
"Yah Ibu.. Masih banyak pertanyaan juga."Kata salah seorang murid
"Nih Ibu tanya ya.. Apa itu Kinematika?"
Angga mengacungkan tangan,
"Saya, Bu. Kinematika adalah cabang dari mekanika klasik yang membahas gerak benda dan sistem benda tanpa mempersoalkan gaya penyebab gerakan."Jawab Angga
Satu kelas pun bertepuk tangan untuk Angga yang menjawab pertanyaan itu dengan mudah,
"Kereen.. Dia bisa hafal semua kosa kata itu dengan sempurna."Dalam hati
"Jadi, semua masih paham apa yang disampaikan sama.. Siapa namanya?"Tanya Bu Tari
"Angga, Bu."Jawabnya
"Paham semua, apa yang disampaikan Angga?"Tanya Bu Tari
"Engga, Bu."Seru para murid
"Ada yang bisa menjelaskan?"Tanya Bu Tari
"Wah.. Ga boleh kalah nih. Aku juga bisa."Dalam hati
"Saya, Bu."Sambil mengacungkan tangan,
"Jadi.. Gampangnya, jika ada satu hal semisal mencintai. Maka tugas Kinematika adalah membahas tentang cara masing-masing pasangan untuk mengungkapkan rasanya, tanpa peduli darimana cinta itu berasal. Tanpa sadar mereka sudah melakukan pergerakan rasa yang tadinya biasa lalu timbul rasa suka."Jawabku
Semua terdiam.
Bu Tari terdiam. Angga terdiam. Murid lain terdiam. Aku pun terdiam.
"Iya juga. Bisa kayak gitu ya?"Tanya Bu Tari dengan tersenyum padaku
Akhirnya seluruh murid dikelas bertepuk tangan untukku.
"Kamu suka sastra ya? Namanya siapa? "
"Iya Bu, saya suka sastra, khususnya puisi. Nama saya Altair, Bu"Jawabku
"Oooh.. Altair. Kapan-kapan ajarin Ibu berpuisi ya?"Tanya Bu Tari dengan tersenyum padaku
"Siap, Bu. Tapi.. sebisa saya, Bu."Jawabku dengan membalas senyum
"Hm.. Rasanya tidak enak kalo Ibu belum kenal. Gimana kalo gantian, kalian memperkenalkan diri satu-satu, nama lengkap, hobi, terakhirnya motto? Dimulai dari ujung dekat pintu keluar, Iya dari Altair"Tanya Bu Tari
"Kenapa harus aku duluan sih! Kok jadi gugup ya.. Apa karena tatapan dia tadi yang membuatku gugup untuk maju kedepan."Pikirku×=×=×=×=×
Bagaimana?
Sedikit kurang menarik pasti, ya kan?
Coba dilanjut Bab selanjutnya, siapa tau makin penasaran. :)Bebas komen dan kritik.
Jangan lupa, kalo mau kepoin aku,
Instagram: @Zi_ran2425
Twitter: @Zi_ran2425
Facebook: M Zidane Farhan R
Email: mzidanefarhanr@gmail.com
WhatsApp: 08**********
KAMU SEDANG MEMBACA
Puisi Untuk KEJORA
RomanceAkan ada pesan yang selalu ingin ku kirimkan padamu. Juga ada rindu atas percakapan yang pernah membuat hatiku begitu menggebu. Ada.. pasti.. kapanpun itu. Akan tetap ada. Disuatu masa ku katakan bahwa tentangmu akan sepenuhnya ku lupakan. Namun, se...