“Gimana ya.. kok aku gugup sih. Aah.. ga boleh gugup.”Pikirku
Aku maju ke depan dan mulai berbicara,
“Hmm.. Perkenalkan, namaku Altair. Panggil saja Alta. Hobiku merangkai kata seindah mungkin atau biasa disebut berpuisi. Mottoku menjadi seperti malam, yang tetap tenang mendapati sebuah kehilangan.”Seraya tersenyum pada kawan-kawanKawan-kawan bersorak juga bertepuk tangan,
“Wah.. bagus sekali Altair.”Ucap Bu Tari dengan tepuk tangan dan senyuman
“Terima kasih Bu.”Ucapku
“Ayo dilanjut, sekarang sampingnya Altair, Angga.”Ajak Bu TariAngga pun maju,
“Jadi. Kenalkan namaku Rizki Angga. Panggil saja Angga. Hobiku membaca novel dan menulis. Mottoku jika ada yang lebih berharga dari cinta, akanku cari dan aku tidak akan menyerah.”Ucapnya dengan coolKawan-kawan bersorak juga bertepuk tangan,
“Wah.. tidak kalah bagusnya dengan Altair.”Ucap Bu Tari dengan tepuk tangan dan senyumanSetelah perkenalan yang tidak menarik lainnya, lalu seorang wanita yang duduk dibangku tengah pun maju dan mulai menarik perhatianku,
“Akhirnya dia maju.. siapa ya namanya? Apa dia menyukai puisi juga?”Lamunku dengan terus menatapnya maju ke depanDengan cara jalannya yang begitu memikat, sungguh hal yang sangat tidak boleh terlewat.
“Hhmmm.. Hhmmm.. Semuanya, perkenalkan namaku Binta Kejora. Biasa dipanggil Kejora, kalo mau panggil Binta juga ga papa. Jangan salah sebut Binta nya ya.. ga pake n-g dibelakangnya. Hobi Kejora tuh, memandangi langit malam untuk melihat bintang-bintang bersinar. Motto Kejora, belajar jujur dan tidak memaksa kehendak.”Ucapnya
“Namanya.. Kejora? Nama yang begitu indah.”LamunkuLalu Kejora duduk, dan temannya yang disamping berdiri dan maju memperkenalkan diri.
“Halo teman-teman. Namaku Bunga Angel, panggil aja Bunga. Hobiku mendaki, cita-citaku mendaki Puncak Merbabu. Mottoku.. Sabar dan tetap berusaha, jika gagal.”
“Bunga cantik banget ya..”Ucap Bu Tari
“Makasih, Bu..”Ucap Bunga dengan tersenyum
“Bunga? Dia mirip seperti seseorang. Seseorang yang masih sangat ku cintai sampai sekarang. Caranya berbicara, wajahnya, benar-benar membuatku rindu. Juga, hobinya yang mendaki itu benar-benar mirip. ”Pikirku seraya menatap Bunga“Hai.. namaku Dimas Putra, panggil aja Putra. Hobiku main game. Mottoku selalu menjadi pemenang, meski kalah terlebih dahulu.”Seru Putra
“Maksudnya gimana tuh Putra? Menjadi pemenang, meski kalah terlebih dulu?”Ucap Bu Tari
“Yaa.. kalo udah kalah. Saya akan menantang pemenangnya untuk bermain kembali sampai saya menang!”Serunya dengan menggenggam tangan mengangkatnya ke atasSeluruh murid bertepuk tangan.
“Bagus ya.. anak-anak. Contoh ya, tidak mudah menyerah.”Ucap Bu Tari
Putra kembali ke tempat duduknya dan dilanjut,
“Agung. Namaku Agung. Hobiku mendengarkan musik. Mottoku datang sebelum dibutuhkan.”
“Hhhmmm.. Bagus sangat Agung. Top.”Ucap Bu Tari
“Makasih Bu.”Ucap AgungSetelah semua selesai memperkenalkan diri. Waktu pun habis, kemudian Bu Tari menutup perkenalannya.
“Baiklah anak-anak, terima kasih perkenalannya. Semoga besok belajar Fisikanya semangat ya, kan sudah saling mengenal.”
“Siap Bu!”Seru Murid dengan semangatBel berbunyi, (istirahat)
Tingnong.. Tingnong..Dengan langkahnya yang indah, Kejora dan Bunga keluar kelas menuju kantin. Aku.. hanya bisa memandang mereka saat keluar.
“Tuhan, aku belum siap mencintai kembali. Tapi, mengapa rasa didalam dada ini bergejolak? Apa aku jatuh cinta? Lagi? Atau sesuatu yang mengejutkan akan Kau kirimkan Tuhan? Melihat Bunga mengingatkanku pada seseorang yang ingin ku lupakan, apa aku harus membencinya Tuhan? Melihat Kejora membuatku bertanya-tanya, apa aku harus mencoba mencintainya? Bagaimana Tuhan?”Lamunku×=×=×=×=×
Bagaimana?
Sudah menarik, ya kan?
Coba dilanjut Bab selanjutnya, siapa tau makin penasaran. :)Bebas komen dan kritik.
Jangan lupa, kalo mau kepoin aku,
Instagram: @Zi_ran2425
Twitter: @Zi_ran2425
Facebook: M Zidane Farhan R
Email: mzidanefarhanr@gmail.com
WhatsApp: 08**********
KAMU SEDANG MEMBACA
Puisi Untuk KEJORA
RomanceAkan ada pesan yang selalu ingin ku kirimkan padamu. Juga ada rindu atas percakapan yang pernah membuat hatiku begitu menggebu. Ada.. pasti.. kapanpun itu. Akan tetap ada. Disuatu masa ku katakan bahwa tentangmu akan sepenuhnya ku lupakan. Namun, se...