Kok Bisa?

10 0 0
                                    

“Kamu masih ingat kita pernah kemana aja?”
Dengan tersenyum menatapku,
“Masih.”

“Mau ketempat yang kita pernah kunjungi atau ke tempat lain?”
“Terserah.”
“Waduhh.. mau kemana ini? Masa terserah sih? Ntar kalo ke tempat lama, dia nangis inget dulu ga ya? Ntar kalo ke tempat baru, dia suka ga ya? Mau kemana ini???”Berjalan ke motor dengan bingung

“Yasudah kamu naik dulu. Pake nih helmnya.”
“Oke.”

Aku pun bingung mau kemana. Kenapa sih perempuan tuh suka banget kalo ditanya apa-apa pasti jawabannya, terserah. Jangan dipikir laki-laki tuh bisa membaca pikiran, tinggal jawab yang jelas sesuai hati kalo ditanya. Seorang laki-laki yang sudah sangat mencintai, tak akan berpikiran macam-macam terhadap keinginan perempuan yang mereka cintai; sanggup atau tidak, pasti akan dikabulkan olehnya. Sebenarnya, kebahagian seorang laki-laki itu bukan saat mereka memiliki seseorang yang mereka cintai, tapi saat orang yang mereka cintai ada disampingnya dan merasa bahagia bersamanya; meski tak dimiliki. Sederhana bukan? Sebab laki-laki selalu ingin mencintai dengan sederhana, dengan semua yang dia bisa lakukan untuk membuat perempuan yang dicintainya merasa nyaman bersamanya.

Setelah sampai dilampu merah tengah kota, Bulan bertanya,
“Kita mau kemana?”
“Hhmm.. ke rumahku dulu aja ya. Aku mau ganti baju. Ga enak dilihat, kamu udah cantik masa aku masih jelek pake baju ini?”
“Emang kamu ga suka pake baju itu? Kan sekolah kita itu terkenal loh, banyak yang mau masuk tapi ga bisa. Masa kamu ga bangga?”
“Engga. Yang buat aku bangga pake baju ini bukan karena sekolahnya, tapi karena ada kamu didalamnya.”
“Gombal mulu!”Memukul helmku

“Aduh! Sakit tau! Waah.. benjol nih!”
“Mana coba aku lihat?”Membuka helmku dan meraba rambutku
“Benjolkan?”
“Engga ada tuh? Dasar kolokan.”Meraba rambutku lalu menciumnya

“Diihh.. Masa rambutku yang dicium sih?”Menatapnya ke belakang
“Kamu mau?”Memegang wajahku dengan kedua tangannya lalu mendekat ke wajahku

“Eeeeh.. Udah mau lampu hijau nih.”Langsung ku pakai helm, bersiap-siap
“Nih cewe terbuat dari apa sih? Masa mau cium aku ditengah keramaian! Nekat gila!! Sebenernya pengen sih, tapi kan ga disini juga.”Pikirku marah dan senyum saat  lampu hijau dan aku mulai jalan

Ini benar-benar pengalaman langka. Aku dipeluknya dan dia menyandarkan kepalanya dipunggungku. Berat sih, tapi ga papa; aku sangat menyukainya.

Setibanya dirumah, ku suruh dia menunggu diluar.
“Kok aku ga disuruh masuk sih?”
“Dirumah aku ga ada apa-apa. Ibuku terlalu sibuk didalam, nanti dia marah kalo terganggu.”
“Emangnya aku ngeganggu gitu?  Kalo gitu aku pulang aja kalo ngeganggu!”Ucapnya berjalan pergi

Ku pegang tangannya dan ku katakan dengan senyum,
“Bulanku.. Jangan ngambekan gitu dong. Kamu ga ngeganggu kok, yaa.. Jadi jalan ga nih?”
“Jadi dong!”
“Nah gitu dong,”

Ku usap rambutnya, aku mendekat ke jidatnya perlahan, lalu dia memejamkan matanya,
“Hhhhffffuuuuuuhhhhh!”Ku tiup daun yang menempel dirambutnya

“Diihh!! Malah niup rambut aku! Kirain mau itu..!!!”Ucapnya sewot
“Mau apa? Diihhh! Ge-er banget sih jadi orang! Kamu tuh masih kecil.”Ku sentuh hidungnya
“Lah! Emangnya kamu udah gede?”Dengan sewot membelakangiku

“Mmmccmuuaahh!”Ku balikan badannya dan ku cium jidatnya

“Udahkan! Jangan ngambek lagi ya.”Senyumku, mengusap rambutnya

Saat aku ingin berjalan ke dalam, tiba-tiba dia menarikku dan mencium bibirku!
“Tuhan!! Apa dia sadar apa yang dia lakukan?”Pikirku

Dengan tersenyum,
“I Love You, Alta.”
“Aaa.. Aaa… “Aku terbata menatap matanya

“I Love You Too.. gitu dong!”
Saat ku ucap dengan terbata,
“Ay. Lov.”
Dia kembali mencium bibirku!

“Udah, sana! Ganti baju. Yang cepet ya. Kamu udah sering buat aku menunggu tau.”Dengan senyum indahnya
“Iya, Bulanku.”Senyumku

Aku sangat tidak habis pikir, kok bisa dia seberani itu melakukan hal tersebut? Aku aja ga berani memulainya. Ini ciuman pertama dan kedua yang ku lakukan dengan orang yang sama dan dia juga orang pertama yang ku cintai, bisa dibilang ini tuh Triple kill. Aku begitu bahagia hari ini, jadi hari ini ku abadikan dikalenderku.

Selesai ganti baju, aku menghampirinya.

“Kok aku kepanasan ya?”
Aneh banget, orang abis hujan,
“Ini tuh habis hujan tau. Panas dari mana?”
“Abisnya kamu mirip penjaga neraka!”Ledeknya
“Waah! Wahh!! Ini mah keterlaluan. Emang kamu udah pernah kesana? Dasar! Aku cium duluan baru tau rasa kamu!!”
“Belum.
Nih! Niihh!! Kalo berani sok!!!”Ucapnya manyum dengan memejamkan mata

Ku sentuh hidungnya lalu dia membuka matanya,
“Kamu itu harusnya aku jaga, bukan aku rusak. Kamu juga harusnya menjaga, bukannya menyerahkan dengan gratis. Dan kalo kamu aku cium harusnya marah, jangan diam aja. Aku itu bukan lelaki kebanyakkan yang suka mengeksploitasi wanitanya. Aku lebih suka menjagamu, membiarkan kamu terbang bebas kemana saja. Bukan aku ga cemburu kalo kamu dekat dengan lelaki lain, tapi aku selalu percaya bahwa cinta sejati selalu tau mana tempat berpulangnya. Jika kamu benar mencintaiku, sebanyak apapun lelaki yang mengejarmu, kamu pasti lebih memilihku.”Senyumku
“Iya, Altair. Tapi aku ga pernah ingin memarahimu. Kamu itu malaikat penjagaku, tanpamu aku takut kemana-mana.”Balasnya tersenyum
“Iya, Bulan. Aku akan terus berusaha menjagamu. Aku akan selalu ada disampingmu.”Senyumku

“Ayo! Kita pergi sekarang. Sudah mendekati Senja tenggelam nih, nanti kita telat.”

×=×=×=×=×
Bagaimana? Bagaimana?
Wah! Ini bagian 18+. Ya, mau gimana lagi? Sudah terjadi?
Penasaran?
Coba dilanjut Bab selanjutnya, siapa tau makin penasaran. :)

Bebas komen dan kritik.

Jangan lupa, kalo mau kepoin aku,
Instagram: @Zi_ran2425
Twitter: @Zi_ran2425
Facebook: M Zidane Farhan R
Email: mzidanefarhanr@gmail.com
WhatsApp: 08**********

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 21, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Puisi Untuk KEJORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang