02

91 23 44
                                    


"Aku tenggelam?"

Semakin dalam...

Dinginnya air sungai Han menusuk sampai ke pori-pori kulit. Berniat membantu malah tertimpa kesialan. Malangnya, Eunbi tidak bisa berenang dan mulai kehabisan nafas.

"Siapapun... Tolong aku—"  dalam hati berharap seseorang datang untuk menyelematkan.

"Apa aku akan mati di sini?  Apa mayatku nanti akan ditemukan? Ya Tuhan, tolong aku. Aku tidak bisa menggerakkan kakiku—" wanita yang dikenal selalu optimis dan percaya diri itu mendadak pesimis, pasrah dengan keadaan.

Saat nafas tercekat dan tubuhnya makin tenggelam, seseorang menarik lengannya hingga ke tepi sungai. Syukurlah.

Eunbi memuntahkan banyak air dan terbatuk kesakitan, entah berapa liter air memenuhi paru-parunya saat ini. Eunbi menarik nafas panjang dan menghembusnya kuat bersamaan kembalinya ingatan tentang Jungkook.

"JEON JUNGKOOK!"

Eunbi berupaya kembali ke sungai namun  pria yang tadi membawanya ke tepian segera menahan.

"KAU MAU KEMANA, SIALAN?!" Eunbi agak tercengang karena dibentak pria yang telah menyelematkan dirinya, namun tak ia hiraukan.

"Jungkook... Dia.. Jungkook." Eunbi begitu panik mengingat muridnya masih tenggelam di sungai itu.

"Kau tenang saja, anak itu pasti ditemukan," pria bermata sipit dengan setelan jas hitam yang basah kuyup itu menjeda kalimatnya. "Mengambang. Dalam beberapa hari kemudian."

Lantas Eunbi menoleh cepat ke arah pria itu. "Tega sekali." batinnya lalu kembali menatap sungai dengan perasaan kalut dan campur aduk.

"Apa kau tidak lihat ada orang-orang sedang mencarinya," pria itu menghembuskan nafas "Kau sempat bilang itu tidak memperbaiki masalah, bukan? Nah, kau pergi ke sana lagi, kau menambah masalah."

Tak ada kalimat yang keluar dari mulut Eunbi setelah mendengar ucapan pria itu. Kalau dipikir-pikir, tidak ada juga yang bisa Eunbi lakukan, pada kenyataan dirinya saja tidak bisa berenang.

Cukup lama hingga akhirnya tiga orang pria menggotong sesosok pemuda berseragam yang terkulai lemas menuju ke arah Eunbi berdiri.

"Jeon Jungkook... astaga." Eunbi menutup mulutnya tak percaya, kakinya mendadak lemas melihat Jungkook tak sadarkan diri.

Seorang pria berteriak agar membawa Jungkook ke ambulans yang pada saat itu datang tepat pada waktunya.

Eunbi bersama Jungkook ikut ambulans  menuju sakit terdekat, mengingat profesinya sebagai pengajar YSHS yang bertanggung jawab atas siswanya. Sedangkan pria yang tadi bersama Eunbi menyusul dengan mobil pribadinya.

Eunbi memijit pelipisnya pelan, wajah pucat serta badannya terasa meriang enggan menoleransi suhu yang kelewat dingin, ditambah baju serba basah yang ia kenakan. Mungkin setelah ini Eunbi akan terserang demam tinggi.

Jungkook yang tak sadarkan diri segera dilarikan ke IGD begitu tiba di rumah sakit sedangkan Eunbi duduk dengan wajah tertunduk menahan pusing di kepalanya.

Tak berselang lama, pria yang tidak diketahui Eunbi namanya itu muncul, tanpa mengganti pakaian basahnya.

"Apa seharusnya kau juga diperiksa oleh dokter? Siapa tahu kepalamu terbentur oleh sesuatu tanpa kau sadari?" tanya pria bermata sipit sembari menautkan jas miliknya ke punggung Eunbi. Lantas Eunbi menggeleng, pikirannya didominasi tentang Jungkook dibandingkan dirinya sendiri.

"Tuan, boleh saya meminjam ponselmu?" Eunbi meninggalkan ponselnya di mobil yang mungkin masih terparkir di atas jembatan sungai Han.

"Tentu." jawab pria itu memberikan ponselnya.

HaebaragiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang