01

99 21 39
                                    

Happy Reading 😄
Silahkan vote dan komennya😂

****

"Hujan turun lagi..."

Berdasarkan ramalan cuaca yang diinformasikan di televisi pagi ini, hujan akan mengguyur sebagian besar kota Seoul. Pertanda musim panas segera digantikan musim gugur.

Hampir seminggu sejak masuk bulan september, hujan kerap kali membasahi kota. Wargapun diimbau untuk tidak melakukan banyak aktivitas diluar rumah demi menjaga kesehatan dan keselamatan.

Begitu juga dengan kebijakan yang diterapkan di sebuah sekolah menengah atas yang berlokasi di pusat ibukota Seoul. Tidak ada pelajaran outdoor selama penghujan berlangsung.

Bel jam istirahat di SMA Yongdam telah berbunyi dua menit lalu, siswa-siswi ditegaskan berada di kelas sebelum pengajarnya datang.

Selain dikenal kawasan sekolah elit, SMA Yongdam dikenal akan kedisiplinan murid serta gurunya. 

"Selamat siang Eunbi Ssaem." Sapa beberapa siswa yang dibalas senyuman hangat oleh sang empunya nama.

Hwang Eunbi, wanita 27 tahunan itu berjalan santai namun tegas di koridor lantai tiga dengan beberapa buku ajar di tangannya menuju ruang kelas X-1.

Wajah cantik yang selalu menampilkan senyum serta sikap bijaksananya membuat Eunbi menjadi salah satu guru favorit di  SMA Yongdam.

Tak ada yang tidak mengenal Eunbi, putri tunggal seorang pendiri Yongdam Group, salah satu perusahaan kesohor di Korea Selatan yang bergerak di banyak bidang, salah satunya pendidikan yaitu SMA Yongdam.

Kehidupan Eunbi yang nyaris sempurna mengingat statusnya sebagai pewaris utama, tak membuatnya haus rasa hormat baik dari rekan se-profesi maupun teman sebayanya. Ia membaur dengan siapa saja.

Meski statusnya sebagai pewaris utama, Eunbi lebih tertarik menjadi guru sekaligus konselor sekolah. Tak dapat ia disebutkan satu-persatu alasan mengapa Eunbi lebih mencintai profesinya dibanding harus terjun langsung mengurus perusahaan sang ayah.

Hal yang dapat ia syukuri adalah izin sang ayah yang tidak terlalu mengekang dan menerima segala keputusan Eunbi untuk menjalani kehidupannya.

~~~

Volume air hujan turun semakin deras mengiringi proses belajar di ruang kelas X-1 yang tetap kondusif. Pembawaan Eunbi yang serius tapi santai membuat siswa dan sisiwi mudah memahami materi darinya.

"Eunbi Ssaem." panggil seorang siswa dari kursi belakang dengan tangan kanan terangkat. Manik kecokelatan Eunbi mengelih ke sumber suara, pemuda yang beberapa waktu ini menyita perhatiannya.

"Ya?"

"S-s-saya izin ke toilet." ucap pemuda itu tergagap.

Eunbi ragu untuk mengiyakan, namun tetap memberi izin.

Dengan kepala yang masih tertunduk, pemuda itu melangkah keluar meninggalkan kelas, begitupun bola mata Eunbi yang mengikuti punggung bungkuknya hingga meghilang dibalik pintu.

Lanjut memberi materi, Eunbi tiba-tiba menjeda lalu mengarahkan pandangan ke pintu. Sudah tiga puluh menit siswa yang tadinya izin ke  toilet tak kunjung kembali.

Dalam diam menatap pintu, tanda tanya besar muncul dibenak Eunbi tentang pemuda berprestasi penerima beasiswa penuh dari yayasan pendidikan YSHS tersebut. Setiap hari penampilannya terlihat kusut dan hari ini banyak luka lebam di wajahnya.

Meskipun terbiasa menemukan siswa aneh dan bermasalah di sekolah, namun ada yang berbeda dengan siswa tampan bernama asli Jeon Jungkook tersebut.

"Apa ini kasus pembully-an lagi?" Eunbi berasumsi.

HaebaragiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang