Sofia Winston

4K 264 63
                                    

Hari ini adalah hari terakhir Jocelyn berada di Texas, besok ia harus kembali ke Indonesia. Jocelyn dibiarkan sehari penuh bebas meski begitu, wanita itu terlihat sama sekali tidak tampak bahagia.

Wanita itu berjalan tanpa arah, hingga ia sampai di sebuah jalanan sepi yang terasa familier baginya. Jocelyn mengerutkan kening, ia menelusuri jalan itu dan sampailah dia di sebuah tempat yang dulunya ia sering bertengkar dengan Steve.

Jocelyn berjalan ke arah gubuk tua yang di mana terdapat Jill-anjing penjaga gubuk tua itu. Dengan sedikit rasa takut, Jocelyn mendekati anjing betina itu. Namun, bukannya bersikap beringas Jill malah mengelus-elus tubuhnya di kaki Jocelyn. Terlihat seperti ia tengah merindukan pemiliknya. Jocelyn tersenyum tipis kemudian mengusap pelan kepala anjing itu sebelum memasuki gubuk tua yang ada di hadapannya.

Jocelyn tersenyum pahit, ia mengingat bagaimana kenangan mereka di sana, tatapan Jocelyn jatuh pada sebuah ruangan yang penuh dengan barang Sofia. Wanita itu memasukinya, di sana terdapat begitu banyak foto Steve dengan Sofia, terlihat sekali Steve sangat bahagia di foto yang terpajang di dinding itu. Jocelyn kembali beralih pada nakas, di mana terdapat sebuah album foto seperti foto keluarga.

Jocelyn mengernyit, di sana terdapat kedua pasangan tua dengan Steve dan Sofia, Jocelyn menyimpulkan bahwa mereka kakak-adik. Tatapan Jocelyn jatuh pada sebuah buku yang tepat berada di samping album, sebuah buku Diary berwarna merah jambu. Tanpa peduli siapa pemiliknya, Jocelyn langsung membuka halaman pertama.

Dear Diary,

Namaku Sofia Johnson, aku hidup dengan ibuku, Kelli Johnson dan ayahku sudah meninggal. Aku memiliki anjing putih bernama Jill. Aku sangat menyayanginya sampai-sampai aku mencurahkan semua kisahku padanya. Aku juga mempunyai kedua sahabat, Tristan dan Amelia. Tristan dan Amelia tidak sekadar boneka, mereka sudah kuanggap saudaraku sendiri.

Hari ini adalah hari di mana ibu memperkenalkan calon ayah baruku, dia sangat baik hanya saja anaknya yang selalu menatapku tajam tapi aku tahu ia hanya belum bisa beradaptasi. Namanya adalah Stevan Winston, umurnya 2 tahun lebih tua dariku. Aku kagum akan ketampanannya yang memiliki kedua bola mata yang tajam dan memukau, dia adalah calon kakak tiriku.

Jocelyn membelalakan matanya airmatanya menggenang segera ia membekap mulutnya dan tanpa peringatan airmatanya sudah jatuh menelusuri pipi mulusnya. Ia langsung membalik halaman berikutnya.

Hari ini adalah hari keempat setelah aku pindah ke Texas karena ibuku menikah dengan ayah tiriku beberapa hari lalu. Aku pergi ke sekolah dengan bis karena saat hari pertamaku masuk sekolah, aku bertemu dengan Belinda. Teman pertamaku yang sangat-sangat baik, Belinda memiliki nasib yang sama denganku yaitu dilarang keluar rumah selain pergi ke sekolah tapi Belinda lebih memperihatinkan dibanding denganku karena terkadang ia tidak diberikan bekal atau uang saku karena Belinda sedikit melanggar perarturan orangtuanya, karena itulah aku memberikan bekalku padanya.

Belinda adalah teman terbaik yang kupunya, aku tidak tahu mengapa teman-teman satu kelas denganku memusuhi Belinda bahkan mem-bully-nya. Mungkin karena Belinda terlalu baik karena itu ia yang selalu dikerjai. Terkadang aku membalas perkataan mereka dengan kesal tapi mereka ikut mengerjaiku dan mengejekku! Mereka memang jahat!

Jocelyn mengerutkan keningnya, ia membawa buku itu ke atas kasur agar bisa sambil berbaring membacanya.

Hari ini Steve sangat baik padaku, ia membuatkan aku makanan yang tidak dapat kuingat namanya dan hebatnya lagi rasanya sangat enak! Astaga dia pasti bisa jadi koki yang hebat! Tapi ia malah bertujuan untuk menjadi dokter. Mungkin aku memang berlebihan, ia hanya memasakan makanan dan karena lebih ia memberikanku. Meski beberapa kali ia terus mengabaikanku tapi sejak aku bercerita soal ayah kandungku yang sudah meninggal ia terlihat lebih peduli padaku.

Jocelyn mengubah posisinya agar menyamping lalu membalik halaman berikutnya.

Astaga! Steve bermain dengan Jill di taman! Padahal Steve bilang ia membenci anjing dan juga membenciku saat itu. Steve terlihat melempar kayu dan Jill mengambilnya, mereka terlihat sangat akrab. Beberapa saat setelahnya dapat kulihat Alicia si tetangga sebelah kiri rumahku menghampiri Steve aku ikut tersenyum senang tapi Steve malah terlihat tidak mempedulikan Alicia. Dari cara Alicia menatap Steve dapat kulihat ia menyukainya. Semoga mereka berjodoh.

Jocelyn menjatuhkan airmatanya berusaha menelan isakannya lalu kembali membuka halaman selanjutnya dan terdapat beberapa bekas tetes airmata yang sudah kering di sana.

Aku tidak percaya dengan apa yang dilakukan ayah padaku. Dia binatang! Aku akan memberitahu ibu! Bagaimana bisa ia melakukan hal menjijikan seperti itu padaku?!

Hanya itulah yang terdapat di halaman itu Jocelyn semakin bingung, kemudian membuka halaman selanjutnya.

Dia jahat! Ayah tiriku memukuli Jill sampai mati karena aku hampir mengadu pada ibu! Dia membunuh Jill saat ibuku pergi berkerja dan setelah itu ia kembali mengotoriku. Pada saat si sialan itu melakukannya padaku, Steve melihatnya. Aku sungguh berharap bahwa ia bisa membantuku tapi ia berpura-pura terlihat seperti terjadi apa-apa dan pergi. Ya Tuhan, apa yang sudah kulakukan? Aku mohon jangan siksa aku seperti ini! Aku tidak mau punya ayah! Aku lebih baik tidak punya ayah! Ayahku sudah mati!

Jocelyn merasa hatinya teriris membaca lembaran itu, airmatanya tanpa henti berjatuhan. Isakannya sedikit menggema di ruangan. Jocelyn kembali membuka halaman selanjutnya.

Aku tidak percaya Belinda melakukan ini padaku, dia menjebakku dan membiarkan murid laki-laki memperkosaku di toilet perempuan. Dan yang kudengar imbalan Belinda menjebakku adalah ia tidak akan dijadikan bahan bully-an lagi. Bagaimana bisa Belinda lakukan ini padaku? Bahkan mereka merekamku dan memasukannya ke internet. Aku menangis sejadi-jadinya di rumah mencari berbagai cara untuk menghapus video itu tapi tidak ada yang bisa aku lakukan.

Tangis Jocelyn pecah ia tidak kuat untuk membayangkan apa yang terjadi hatinya sakit, napasnya tercekat.

Aku tidak bisa hidup seperti ini lagi, berbagai cacian kudapati setiap berangkat ke sekolah. Beberapa teman yang kupunya menjauhiku dan tidak mau berteman denganku, Para gadis yang biasa kusebut penguasa kelas membuang barang-barangku ke tempat sampah saat aku pergi ke kantin, anak lelaki tidak ada habisnya mengejekku dengan suara-suara menjijikan mereka. Ibu sudah tidak pulang sejak enam bulan lalu. Aku tidak kuat, aku tidak bisa hidup seperti ini. Kuharap setelah aku pergi, Belinda sadar akan perbuatannya dan kuharap mereka sadar akan perbuatan mereka padaku. Dengan sangat berat hati aku berusaha memaafkan mereka semua.

Lembaran itu adalah hal terakhir yang ditulis Sofia. Jocelyn menangis memegangi dadanya yang sakit. Tidak ada yang tidak sakit hati jika orang yang mereka sayangi diperlakukan begitu buruk oleh orang-orang di sekitarnya. Jocelyn terus menangis begitu menyakitkannya kehidupan Sofia karena itulah Steve membalas semua perbuatan orang-orang pada Sofia, yang mengotori Sofia, yang mengejek Sofia, yang menertawakan Sofia, yang mengabaikan isak tangis Sofia.

Steve-lah salah satu yang mengabaikan tangisan Sofia.

Karena itulah Steve sering menghukum dirinya sendiri dengan mukul serta menyiksa jiwanya sendiri. Karena itulah Steve tidak percaya Tuhan. Tapi semakin besar cobaan seseorang, semakin besar juga rasa percaya Tuhan.

Jocelyn dapat merasakan hidung dan matanya panas, ia sudah cukup lama menangis. Tatapan Jocelyn kembali menjelajahi ruangan, sebuah meja yang terdapat beberapa foto Jocelyn yang tidak Jocelyn sadari. Jocelyn merinding seketika melihat itu, ia merasa diuntit. Di sana terdapat sebuah kalung perempuan yang sangat indah, entah kenapa Jocelyn merasa bahwa Steve ingin memberikan kalung itu padanya. Jocelyn langsung mengambilnya.

Jocelyn segera pergi untuk mengepak barang-barangnya sementara anjing itu terlihat sedih dengan perginya Jocelyn. Wanita itu menghela napas gusar dan membawanya ke hotel.

Jocelyn terkejut saat di depan kamar hotelnyaterdapat seorang psikolog yang membantu persidangan Steve beberapa hari lalu.

Handsome Psychopath Wanted [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang