I'm a Liar!

4.3K 319 51
                                    

"Lalu bagaimana jika kukatakan bahwa mayat Sofia Winston ditemukan di ruang bawah tanah rumahmu? Dan juga mengapa kau sering sekali terlibat dengan Stevan Winston?"

Jocelyn tercekat, ia terlalu bodoh untuk berbohong. Wanita itu tidak bisa menjawab hanya diam namun saat ia ingin membela diri dengan membuka bibirnya yang ada malah kalimat mengejutkannya.

"Dan bagaimana jika kukatakan bahwa kau pernah menyembunyikan Stevan Winston?"

Jocelyn membeku, kalimat itu membungkamnya. Wanita itu menarik napasnya kemudian mengembuskannya pelan. "Dia mengancamku."

Tok... Tok... Tok...

Keduanya langsung menoleh pada pintu yang terbuka dari luar oleh seorang petugas polisi yang tengah membukakan pintu untuk seorang pengacara. Polisi itu tersenyum ramah pada pria yang terbilang muda itu yang dibalas senyuman hangat dari pria berjas hitam itu.

Jocelyn mengerutkan keningnya, ia merasa pernah bertemu dengan pria itu karena merasa tidak asing tapi ia lupa. Wanita itu menatap insan-insan yang tengah berbicara itu dengan teliti, ia harus mengingatnya. Setelah beberapa saat, kedua polisi itu keluar sementara pria itu menatap Jocelyn.

"Aku rasa kita pernah bertemu." Ucapan Jocelyn membuat pria itu terkekeh pelan.

"Aku teman dari Cole, Glen Mitchell. Tidak kusangka ingatanmu buruk, Jocelyn."

Jocelyn memutar kedua bola matanya jengah kemudian kembali menatap sosok yang ada dihadapannya. "Apa yang terjadi? Rumahku dibongkar?"

Pertanyaan Jocelyn membuat Glen mengalihkan pandangannya pada kursi untuk menariknya agar ia bisa duduk. "Perumahanmu ditutup dan rumahmu dibongkar karena kau hilang dan begitulah."

"Tidak aneh jika mereka mencurigaiku." Gumam Jocelyn lalu ia kembali menatap Glen. "Bagaimana dengan barang-barangku?"

Glen mengambil sesuatu dari balik jasnya kemudian memberikan ponsel dan dompet milik Jocelyn. Yang menerima bukannya berterima kasih atau bersyukur melainkan menghela napas kesal, pasalnya begitu banyak naskah yang harus ia selesaikan, ia membutuhkan laptop dan flashdisk-nya.

Glen tersenyum kemudian memberikan flashdisk pada Jocelyn yang Jocelyn tahu adalah flashdisk itu miliknya. "Seorang penulis pasti akan frustrasi jika kehilangan itu."

Jocelyn tersenyum singkat. "Pastinya." Ia menaruh flashdisk-nya di atas meja. "Apa kau juga mencurigai aku?"

Glen menatap Jocelyn serius kemudian menggelengkan kepalanya perlahan. "Lagi pula kau yang paling menginginkan dia untuk ditangkap, bukan? Kau tidak perlu khawatir aku akan membelamu."

Tatapan Jocelyn menjadi dingin entah mengapa ia kembali membenci sosok yang tengah mereka bicarakan itu. "Dia memang seharusnya dipenjara."

Glen mengusap lembut punggung Jocelyn dengan sanyum tipisnya. "Dia memang harus, Cole akan sangat kecewa jika pembunuh buronan itu masih berkeliaran sedangkan Cole tidak bisa tenang di sana."

Kret,

Kedua pasang mata itu mengarah pada pintu di mana Alicia memasuki ruangan dengan senyuman kikuknya. Glen terkekeh pelan kemudian berpamitan pergi karena banyak yang harus ia kerjakan. Alicia duduk di samping Jocelyn lalu menatapnya dalam-dalam, Jocelyn yang bingung akan hal itu langsung bertanya. Namun bukannya menjawab, Alicia memenggenggam erat tangan Jocelyn.

"Apa yang dia katakan padamu?" Tanya Alicia dengan raut khawatir.

Jocelyn mengerutkan keningnya bingung. "Siapa?"

Handsome Psychopath Wanted [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang