Weird House

7K 429 20
                                    

Pisau itu terayun mengenai pipinya membuat darah segar mengalir dan merembes, Jocelyn mengabaikan rasa sakitnya dan segera berlari ke arah rumah Alicia namun kaki gadis itu terikat oleh tali tambang dan pisau Steve siap mematahkan kakinya.

"Aaaa!"

Keringat membasahi sekujur tubuh Jocelyn, napasnya memburu, ia menatap tangannya yang tengah memegang suatu benda dingin, ponselnya. Jocelyn mematikan AC dan meminum air di atas nakas berusaha menenangkan dirinya.

Mimpi itu terasa begitu nyata....

Sejak terbangun dari mimpi buruk itu, Jocelyn tidak bisa tidur ia memutuskan untuk melanjutkan menulis naskah daripada ia hanya berdiam diri karena ia sedang dalam keadaan resah ia menulis genre romance agar rasa gelisahnya itu hilang alias teralih.

Sinar surya memaksa menerobos celah dari kelopak mata Jocelyn, gadis itu merasa terusik dan mengusap-usap matanya. Jocelyn beranjak segera mandi kemudian ia seperti biasa membersihkan rumahnya, rumahnya memang cukup besar untuk dirinya sendiri tapi ia tidak peduli karena ia sudah belajar silat saat sekolah dulu. Jocelyn mengambil penyedot debu di gudang namun tatapannya teralih oleh kardus besar yang isolasinya terbuka, ia ingat benar jika kardus itu tertutup rapat dengan isolasi yang masih menempel. Otak cantiknya mulai paranoid.

Hantu?

Jocelyn mendekat pada kardus itu dengan perlahan membukanya tanpa mengeluarkan suara sekecil apapun gerakannya pun sangat lambat. Jocelyn terlihat bingung, di dalam kardus itu terdapat sebuah foto gadis cantik berserta bingkai yang menghiasinya. Jocelyn semakin penasaran, ia menggeledah isi kardus itu terdapat banyak foto, boneka, dan beberapa buku tulis.

Mengapa mereka tidak membawa ini saat aku membeli rumah?

Jocelyn membuka lembaran pertama terdapat banyak tulisan berupa pelajaran biologi, predikat gadis itu selalu A dan B+. Jocelyn mendelikkan bahunya kemudian melanjutkan aktivias membersihkan rumah.

Tok.... Tok.... Tok....

Ketukan dari pintu utama membuat Jocelyn yang tadinya berada di anak tangga kini mendecih segera membukakan pintu.

"Selamat pagi, apa benar anda Jocelyn Alexa Zura?"

Gadis itu hanya mengangguk malas sebagai jawaban.

"Ini beberapa paket untuk anda." pria itu segera menyerahkan barang kemudian memberikan selembar kertas, "Tanda tangan di sini,"

Setelah selesai, Jocelyn membawa paket-paket itu ke ruang tamu. Ia tahu benar bahwa beberapa paket itu dari pembaca setia atau editornya. Benar perkiraannya, kedua kotak itu dari pembaca setianya dan satu kotaknya lagi bukan dari editornya. Jocelyn mengkerutkan kening bahwa nama yang tertera di sana bukanlah namanya melainkan nama orang lain namun alamat yang dituju tepat pada rumahnya.

Jocelyn segera membuka paket itu, di sana terdapat banyaknya lembaran uang dolar juga surat, tanpa peringatan lain ia langsung membuka surat itu.

Untuk anakku tersayang, Sofia.
Selamat ulang tahun ke-24, ibu akan mengirimimu mobil besok!
Maaf, ibu masih belum bisa pulang karena ada banyaknya urusan di Belgia, ibu janji akan pulang tahun depan! I love you!

Jocelyn mengkerutkan keningnya, ini benar-benar aneh. Jocelyn sama sekali tidak mengenal nama yang tertera di sana, ia juga bingung harus melakukan apa. Akhirnya Jocelyn memutuskan untuk mengabaikannya dan akan menanyakan pada orang yang telah menjual rumah itu padanya.

Jocelyn melanjutkan bersih-bersih rumah hingga selesai ia duduk di taman bawah pohon persis seperti pembunuh berantai itu duduk. Jocelyn membaringkan tubuhnya di rumput dan menghela napas.

Handsome Psychopath Wanted [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang