Chapter 4

28 9 0
                                    

Setelah perdebatan tadi gea langsung ke kamarnya,Mood gea benar benar hancur setelah reza berkata seperti itu.
Tak lama pintu terbuka menampakkan reza dengan muka super duper datarnya sembari berjalan perlahan menuju gea.

"Jangan ngambek" ucap reza yang kini sudah duduk di sebelah gea dengan tangan yang kini mulai membelai lembut rambut gea.Tak ada jawaban dari gea reza kembali bicara kini reza memaksa gea untuk menatapnya.

"Kamu pasti tau alasan aku larang kamu" Ucap reza dengan menekan kata alasan.

"Kamu tuh gangerti za." Gea memaksa tangannya untuk lepas dari genggaman reza tapi percuma karena tenaga gea tak sekuat itu

"Kamu yg ga ngerti"

"Apa yang aku gangerti sih za, Udah jelas disini itu kamu yang ga ngerti.Sekali aja za kamu ngertiin perasaan aku bisa ga? Aku udah sehat za, aku udah cukup kuat ko untuk sekolah besok." Jelas gea sambil menahan air matanya yang sudah ingin jatuh

"Terserah kamu" setelah mengucapkan itu Reza langsung pergi meninggalkan gea yang kini sudah mengeluarkan air mata yang sedari tadi dibendung.

*
*
*
Gea POV

Jam sudah menunjukan pukul 06.30
Aku sudah bersiap2 untuk berangkat sekolah, setelah perdebatan yang semalam reza belum sama sekali memberi kabar.Khawatir, pasti.Tapi kali ini aku harus menahan perasaanku untuk menghubunginya duluan karena yaa gengsi lah, lagian kalau aku duluan menghungunginya bisa bisa aku gagal berangkat sekolah.

Ting...
Notifikasi dari handphoneku seketika membuat jantungku berdegup.Kalian tau lah alasannya.Tapi ternyata dugaanku salah, itu notif dari grup Diamond Girls.

Naomi : "Guyss, see u di skolah ya"

Tania   : "See u guyss"

Valerie : "Aaa sumpah ya gua kangen parah sama kalian berdua.Oh iya btw gua udh otw ni."

Me : " Gua udah sampe nih"

Setelah membalas chat di grup aku langsung memasukkan handphoneku dan berjalan menuju kelas.Sepanjang koridor banyak yang memperhatikanku, sebenarnya sudah biasa aku diperhatikan seperti ini oleh mereka tapi kurasa tatapan yang mereka beri padaku berbeda.Apa mungkin karena hari ini aku tidak berangkat bersama reza? Ahh sudahlah dari pada aku memikirkannya lebih baik aku mempersiapkan diri menyambut kedua sahabatku yang baru pulang dari LA.

Author POV

"Hai guysss naomi yang cetar membahana ini sudah comeback ke sekolah" Gea yang mendengar teriakan itu langsung tersenyum seketika pasalnya gea tau betul siapa pemilik suara itu

"Gea, i miss u so much, ehh gimana gimana kabar lu? Lu ga sering kambuh kan? Ohh iya gaada yang gangguin elu kan? Cowo cowo gitu misalnya selama gua pergi?" Pertanyaan beruntun yang diajukan naomi membuat gea gemas sendiri dengan sahabatnya ini.

"Ya ampun naomi, satu satu kek nanya nya gua kan jadi bingung mau jawab yang mana dulu"

"Ya abis gua selama di LA kepikiran lu terus tau ga"

"Cieee mikirin gua terus" gea menggoda naomi dan dibalas pukulan ringan di tangan gea

"Lagian kan ada valerie disini nom" lanjut gea

Saat sedang asik ngobrol tiba tiba Tania dam valerie datang

"Haii guysss" sapa mereka berdua

"Haii" balas gea dan naomi

"Ehh tunggu ko gua baru nyadar ya naomi sama tania ga bareng berangkatnya?" Tanya gea

"Ohh iya gua juga baru sadar ge" Ucap valerie yang langsung menatap kedua sahabatnya itu dengan tatapan mengintimidasi

"Ohh jangan jangan ada problem nihh antara kalian? " lanjut valeri

"Ehh wait..wait..kalian berdua salag paham, jadi gini tania itu baru di beliin mobil baru sama bokap jadi dia naik mobil sendiri lah.Gaada ya gua berantem berantem sama dia" jelas naomi

"Iyaa main asal tuduh aja lu" ucap tania

"Sorry sorry ya abis kan ga biasanya gitu" Ucap gea yang juga diangguki oleh valerie

"Ohh iya, gua liat di artikel kalo ada audisi dance gitu, gimana mau ikut?" Tawar tania

"Boleh tuh" Dengan semangat gea menjawab tapi tiba tiba ada suara yang sangat familiar apalagi bagi gea

"Gea gaikut"

Ternyata pemilik suara itu tak lain dan tak bukan Reza.Dengan gayanya yang biasa, baju dikeluarkan, rambut yang sedikit acak acakan tapi malah membuat kesan keren, tangan yang dimasukan ke saku celana, dan satu lagi muka yang gaafa ekspresinya sama sekali alias datar

"Kenapa? Gea berhak buat nentuin pilihannya za" dengan muka yang sama datarnya naomi menjawab ucapan reza

"Dia cewe gua" tanpa merubah posisinya reza berkata seperti itu

"Tapi dia bukan mainan lu yang bisa lu atur sesuka hati lu." Nada suara naomi yang sudah mulai beda membuat gea haru menghentikannya

"Udah udah, kalau kalian berantem gaakan nyelesain masalah ok." Jelas gea

"Tapi dia udah berani beraninya ngatur lu gea"ucap naomi sembari menunjuk reza sedangkan yang ditunjuk tak ada ekspresinya sama sekali.

"Yaudah gini gua mau ngomong dulu sama reza sebentar ya, kalian tunggu disini" geapun menarik reza menuju taman belakang sekolahnya

Sesampainya di taman gea langsung melepaskan genggamannya kemudian menatap reza lekat

"Za,aku mau ikut audisi itu please" dengan hati hati gea bicara pada reza mengingat masalah yang semalam saja belum selesai.Tapi reza hanya diam saja tidak berbicara sedikitpun sampai akhirnya geapun jengah

"Za, aku cape" sambil menghela napas panjang gea berusaha menetralkan perasaannya.




Haii author comeback 😅❣
Nahh lohh gea bakal ngomong apa ya ke reza setelah ini?
Stay tune terus kalau kalian mau tau jawabannya
Jangan lupa vote and comment
Thankss❤


Cold BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang