2.8 reason (1)

2.1K 232 28
                                    

"Yeri?"

Yeri menoleh dengan wajah terkejutnya. "Eh, Ra" Sapanya.

"Hai pacaaar.." Sapa Mark sambil tersenyum.

Jira ikut tersenyum ke arah Mark, lalu berjalan mendekat. Jadi Yeri memindahkan posisi duduknya menjadi duduk dikursi sebelah kasur Mark.

"Lo ngapain ke sini Yer?" Tanya Jira sedikit sinis.

"Jenguk si Mark tuh katanya minta dijenguk" Jawab Yeri setelah menunjuk Mark dengan dagunya.

Kemudian Jira beralih menatap Mark. "Oh gitu, minta dijenguk ya? Udah baikan kok anaknya, lo bisa pulang" Ucapnya sarkas.

Yeri jadi tidak enak, lalu meraih tas sekolahnya untuk berpamitan pulang.

"Balik sama siapa Yer?" Tanya Mark.

"Pesen Grab, gue gak ada doi yang mau jemput" Jawab Yeri sambil terkekeh.

"Mau gue telfonin Jeno buat jemput lo gak?"

Jira menatap Mark percaya, harus banget emangnya bilang gitu ke Yeri?

"Gak usah kali Mark, rumah Jeno juga jauh dari sini"

"Ra gue balik dulu yaa.." Ucap Yeri sambil merentangkan tangannya hendak memeluk Jira. Meskipun dengan malas, Jira tetap membalas pelukannya. "Hati-hati"

"Mark gue balik ya, cepet sembuh lo!" Pamit Yeri ke Mark sambil mengajaknya high-five.

"Sip, thank you udah jenguk ya. Hati-hati Yer.."

Setelah Yeri pergi, Jira terduduk di sebelah Mark yang asik memainkan hp-nya. Ia juga ikut memainkan hp-nya karena mood-nya benar-benar tidak enak saat ini.

"By, by, liat deh, si Yeri ngakak banget masa foto SD-nya" Ucap Mark sambil menunjukkan foto Yeri pada saat ia masih SD.

"Iya" Saut Jira tanpa melihat fotonya.

"Ih babyyy, liat dulu fotonya" Ucap Mark lagi sambil memegang dagu Jira lalu mengarahkannya agar melihat layar hp-nya.

"Hm, iya"

"Tapi cantik juga ya dia" Lanjut Mark sambil senyum-senyum menatap layar hp-nya.

Jira melotot, bisa-bisanya cowok itu bicara seperti itu di depannya. Kemudian ia memutuskan untuk berdiri. "Aku pulang ya, mau mandi" Ucapnya.

"Oke, maaf ya gak bisa anter sampe depan"

Lagi-lagi Jira dibuat tak percaya, ia pikir Mark akan melarangnya pulang dan mengobrol dengannya, seperti yang biasa Mark lakukan bila Jira sedang tidak dalam keadaan yang baik.

"Makan minum yang banyak, minum obat juga"

"Iya sayang.." Saut Mark sambil tersenyum ke arah Jira.

"Jangan dm-an sama Yeri terus" Ucap Jira lagi, namun kali ini suaranya lebih pelan.

"Apa by? Gak kedengeran"

"Nggak"

——

Sepulangnya dari rumah Mark, Jira langsung mandi agar mood-nya kembali. Namun ia masih saja kesal akan sikap Mark tadi. Apalagi sampai sekarang cowok itu belum membalas pesannya.

you, you, youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang