by peachyukee
Berbeda dengan Donghae, Seunggi dan Yoona memilih pindah ke Gyeryong sesudah bayi mereka lahir. Alasannya karena kota itu masih sepi dan punya suasana yang damai. Sebetulnya Yoona juga ingin menjauhkan anak mereka dari Donghae.
Ia tau betul kalau suaminya dulu adalah pelayan Donghae. Entah kenapa fakta itu masih mengganggunya sampai sekarang. Mungkin memang Seunggi masih bisa menggunakan akal sehatnya, tapi terasa seperti laki-laki itu mengabdikan dirinya pada Donghae.
Sebisa mungkin Seunggi akan membantu Donghae, walau harus mengorbankan suatu hal lain yang berarti. Yoona tentu tidak mau sampai Seunggi berpikiran untuk menyerahkan anak mereka pada Donghae.
Sesudah ia bangun dari istirahatnya waktu itu, Seunggi menceritakan percakapannya dengan Donghae.
Bagaimana Donghae bilang kalau ia menginginkan anak mereka, entah apa tujuannya.
"Eomma! Ovennya tidak mau terbuka."
Teriakan itu berasal dari dapur.
Hyukjae tumbuh dengan baik dan saat ini ia sudah berusia 17 tahun. Belum melanjutkan pendidikan, mengingat penghasilan Seunggi yang terbatas. Ia ingin sekali mengambil ilmu bahasa, karena Hyukjae menyukai itu.
Selama di rumah, Hyukjae bisa membantu orang tuanya. Membersihkan rumah, membenarkan beberapa perabot yang rusak, memasak makanan, dan salah satunya adalah membuat kue, yang entah sejak kapan menjadi hobi Hyukjae.
"Kau merusaknya lagi?"
"Eomma, aku hanya berusaha membuat kue."
"Ya, dan sudah lima kali dalam minggu ini tak ada satu pun yang berhasil."
Yoona terus berusaha membuka pintu oven hingga akhirnya berhasil. Sedetik kemudian ia sedikit mundur, membiarkan Hyukjae yang mengangkat loyang di sana. Aromanya sangat sedap, tapi tidak tau bagaimana rasanya.
Yoona cukup sering tertipu.
"Aku sudah coba tadi, dan rasanya enak."
Hyukjae sangat mengerti arti tatapan ibunya. Ia berbicara sambil menata kue bikinannya itu di atas piring, sama sekali tidak mengalihkan fokusnya dari kue.
"Kuharap juga enak. Panggil ayahmu."
Sesudah mengangguk, Hyukjae melepas celemek yang ia pakai dan segera berlari kecil ke arah tangga dan naik untuk mencari ayahnya. Yoona hanya bisa duduk di kursi, menunggu sambil berpikir kenapa bisa Hyukjae mempunyai bentuk tubuh yang ramping dan wajah yang manis.
Ini seakan ia menerima semuanya hanya dari Yoona, bukan Seunggi.
"Appa! Aku membuat kue!"
"Ya ya, tunggu!"
Ayahnya membalas dengan teriakan juga, jadi Hyukjae memutuskan untuk kembali ke meja makan dan duduk di hadapan ibunya.
"Appamu memang selalu sibuk dengan dunianya sendiri."
Hyukjae terkekeh, walau ia dapat mendengar langkah ayahnya menuruni anak tangga dan menghampiri mereka.
"Appa? Mau kemana dengan baju rapi seperti itu?"
Ibu Hyukjae menoleh ke belakang, jadi ia bisa melihat penampilan suaminya yang memang sudah sangat rapih seakan ia ingin melamar pekerjaan.
Masalahnya adalah ini hari Sabtu, jadi kenapa Seunggi berpakaian seperti itu?
"Aku ingin mengajak Hyukjae bertemu dengan temanku."
Ayah Hyukjae akhirnya duduk di sebelah istrinya. Wajahnya terlihat tenang, tapi Yoona jusrtu sebaliknya. Hyukjae sendiri sibuk memotongkan kue untuk kedua orang tuanya, jadi ia tidak terlalu memperhatikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Slavery Contract [HaeHyuk] .discont
FantasyDonghae -si vampir tampan itu memang berniat mengikat Hyukjae dengan sebuah kontrak. Dengan bantuan Chungha -temannya yang penyihir, ia percaya kalau kontrak itu bisa berlaku selamanya. Tapi entah kenapa, Hyukjae berperilaku seakan kontrak itu sudah...