7

10.7K 959 15
                                    

Jungkook menatap seluruh apartemen milik jimin, satu kata yang dapat ia ucapkan sekarang yaitu Rapih. Apartemen jimin sangatlah rapih dan nyaman, membuat siapa saja betah mampir untuk berlama-lama disini. Jimin melangkahkan kedua kakinya sambil membawa dua cangkir teh melati.

Suasana sangat canggung sekarang, jimin menundukan kepalanya sementara jungkook terus menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan. Jimin masih merutuki ucapan bodohnya yg menyuruhnya mempersilahkan Jungkook untuk mampir. Ia menoleh menatap Jungkook lalu menggigit bibirnya pelan,hey tak sadarkah kau jika tuan yang didepanmu menahan nafas sekarang.

"Kuk, aku tau ini cepat tapi ... Aku belum bisa menerimamu"ucap jimin pelan ,jungkook menatap jimin hanya tersenyum kecut mendengar ucapan namja tersebut. "Dan namja tadi yang menciumiku itu adalah senior ku dikampus duli, tapi aku tak pernah menyukainya" lanjut jimin sambil meremas celananya pelan, ia menundukan terus kepalanya. Namun ia tersentak merasakan usapan dikepalanya dan menoleh menatap jungkook yang menatapnya dengan tatapan lembut.

"Aku tau jim, sudah cukup luka yang pernah kubuat terhadapmu. Tapi aku mohon untuk dengarkan ini jiminie bahwa jeon jungkook akan selalu mencintaimu sampai akhir hayatku" jimin terdiam sambil terus menatap kedua matanya jungkook untuk mencari cela kebohongan dari ucapan jungkook namun ia sama sekali tak menemukan kebohongan tersebut.

"A..aku percaya kepadamu" lirih jimin pelan ,jungkook tersenyum lalu menarik jimin kedalam pelukannya. Jimin merasa nyaman dengan pelukan sang mantan namun hatinya masih ragu untuk menerima jungkook kembali.

"Terima kasih jiminie"

.

.

.

Jimin melamun dikantin kantor, hari ini jam makan siang namun ia hanya sendiri dan tidak bersama teman-temannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jimin melamun dikantin kantor, hari ini jam makan siang namun ia hanya sendiri dan tidak bersama teman-temannya. Ia masih memikirkan ucapan jungkook saat di apartemennya lalu menghela nafas pelan. 'Apa jungkook serius? Atau hanya bermain-main lagi' 'aish mollaa' jimin berdecak lalu
Menyesap strawberry smoothiesnya lalu mulai melangkahkan kedua kakinya untuk pergi. Sementara itu seorang namja menatapnya dari kejauhan lalu mengeluarkan smirk miliknya.

"Akan ku buat kau menjadi milikku baby, tak akan ku biarkan Tuan Jeon merebutmu dariku" ucap namja itu pelan.

.

.

.

Jungkook melangkahkan kedua kakinya bersama jisub dan beberapa asisten dibelakangnya. Jungkook baru saja selesai rapat diruangan devisi pemasaran ,ia menghela nafas pelan namun semuanya sirna saat ia bertemu dengan jimin. Jisub yang melihat jungkook tersenyum pun ikut tersenyum.

"Halo jiminie" jimin tersentak lalu menoleh melihat jungkook dan beberapa staf dibelakangnya, ia membungkukkan badannya sopan layaknya karyawan biasa.
"H..hallo sajangnim"sapa jimin balik, jisub menatap jimin gemas . Benar kata tuan besar, jimin sangatlah imut melebihi difoto"

"Sibuk bekerja?"tanya jungkook membuat jimin menggelengkan kepalanya pelan, ia menatap jisub ragu-ragu."s..saya baru dari kantin sajangnim" jungkook terkekeh mendengar ucapan jimin yang terdengar gugup. Ia mendekatkan badannya sontak membuat jimin mundur

"Nanti keruanganku ya? Ini perintah"bisik jungkook membuat jimin membulatkan kedua matanya, ia menatap kepergian rombongan jungkook dengan kesal.

"Ishh jadi bos bukannya makin bener malah makin ancur saja ckckck" batin jimin lalu melangkahkan kedua kakinya pergi.

.

.

.

Tbc

When I Meet You || KOOKMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang