tiga

3.7K 228 13
                                    

"tumben papa lo nganter. kaga kerja dia?"

aku tersentak ketika xiyeon tiba-tiba muncul dan bertanya.

"iya. dia berangkat kerja jam 8," balasku.

xiyeon tampak menahan tawa,

"muka lo kenapa? cem baju yang belum disterika, lecek," kekehnya.

"gapapa," alibiku.

mendengar jawabanku, dia menghela nafas. sepertinya dia akan mulai meramal lagi.

"kamu lee taera, ya?" tanyanya.

tuh, kan.

"iya," jawabku seadanya.

"aku ramal, uang saku kamu hari ini 20 ribu. 5 ribu dari papa taeyong, terus 15 ribu dari mama jisoo," tebaknya, yang memang tak meleset.

berbakat jadi peramal memang. dasar nyai xiyeon!

"tau aja ye lu," komentarku.

"ckck, papa gua aja kaga segitunya juga kali," ujar xiyeon. "nih, gua dikasih 50 ribu," lanjutnya sambil mengibas-ngibaskan uang sakunya di hadapanku. biasa, pamer.

"iyain. papa johnny mah orangnya emang royal," balasku.

"alhamdulillah, saya telah dilahirkan sebagai anak dari--"

"ssstt! bacot," potongku sambil menutup mulut xiyeon lalu berjalan memasuki kelas terlebih dahulu.

"tunggu, ih!"

setelah aku duduk di bangku lalu disusul oleh xiyeon, tiba-tiba seungmin masuk ke dalam kelas. matanya celingak-celinguk, dan terhenti ketika menatapku.

kenapa ya?

"ra," panggilnya.

"apa?" balasku.

"dicari," ujarnya.

aku mengernyit, "hah? sama siapa?"

"sama kak mark," jawabnya.

aku mengerjap.

"kak mark?" tanyaku. seungmin mengangguk. "yang ketos itu bukan?" tanyaku lagi, dan seungmin mengangguk lagi.

xiyeon tiba-tiba menyikutku.

"hayolo, ada apaan lu sama dia? pejeh dong," kekehnya.

"paansi anjir," geramku. aku kembali menatap seungmin, "kak mark-nya mana?"

"tuh, di depan kelas," jawabnya.

aku pun berjalan keluar kelas. dan benar apa kata seungmin. ada mark yang sedang berdiri sambil bersandar di tembok. cool banget gayanya anjir.

aku melting.

"kak, kenapa?" tanyaku sopan. tak biasanya.

"em.., ini lee taera sepupunya lee jeno, kan?" tanyanya.

aku mengernyit, "o-oh? iya. kenapa ya?"

"jeno nggak masuk sekolah."

tuh, kan! sudah kuduga! papa sih, sok-sokan nyuruh jeno. tuh liat! pasti anak ini udah bolos ke ujung dunia, dah. alamat pulang jalan.

aku pun mendadak lemas,

"oh, gitu ya? makasih deh kak," balasku, sambil berbalik.

"tapi," ujarnya menggantung sehingga membuatku kembali membalikkan badan.

"tapi apa kak?"

"dia udah nitip lo sama gua. jadi nanti pas pulang sekolah lo pulang bareng ama gua," ujarnya.

aku mengerjap.

hah? tidak salah dengar, ya? dia bilang apa tadi? pulbar? pulang bareng? sama mark? ketos?

"see u," ujarnya sambil berlalu dari hadapanku.

aku menatapi punggungnya yang perlahan-lahan menjauh.

haruskah aku berterima kasih pada papa yang sudah menyuruh jeno agar pulang bersamaku, atau pada jeno yang sengaja bolos dan menitipkanku kepada temannya?

🐣🐣🐣

daddy : taeyong ft. nct memberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang