enam

2.1K 175 25
                                    

"hah, akhirnya sampe juga."

aku turun dari motor lalu merenggangkan badanku. tak sengaja kulihat papa. dia membuka helm lalu menyisir rambutnya sambil melihat ke kaca spion.

berasa jalan sama om-om anjir. mana papa pake celana jeans sama jaket hitam pula. udah beneran cem anak muda dan om-om ini.

ah bodo amat.

xiyeon mana xiyeon?

"pah, aku mau nyari xiyeon dulu, ya! papa tunggu aja disini," ujarku.

"hih? gak mau lah papa nangkring sendirian disini! cem om-om pedofil anjay," tolak papa mentah-mentah.

keluar juga akhirnya bahasa gawl-nya.

"yaudah deh. papa jalan-jalan aja sana sendiri," balasku.

"nggak. papa ikut jalan lah sama kamu! kan nggak ada yang ngawasin kamu! nanti kalo kamu kenapa-napa gimana?"

"berasa jalan sama pacar aku, pa," komentarku.

papa merangkulku,
"udah ah! ribet! ayo jalan!"

kami pun berjalan muter-muter di taman kompleks. tapi nihil, xiyeon sama sekali tak kutemukan.

"xiyeon mana? udah muter-muter lho kita nyarinya ini," keluh papa.

"ya mana tau pa. orang dia bilang jam 8 ketemuan," jawabku.

"lah? sekarang kan udah jam setengah 10?" balas papa.

mataku terbelalak, lalu menatap papa.

"tuh, kan! papa sih kelamaan nangkring di warung pecel! ck," decakku kesal.

gara-gara papa semua jadi kacau anjir. nyesel banget dah ngajak papa. tau gini mending ngechat xiyeon daritadi kalo gabisa dateng.

argh, pengen berkata kasar aja. tapi takut durhaka. tapi udah terlanjur dalem hati barusan, ih :(

"ya maaf. namanya juga orang laper," balas papa tak mau kalah.

eh, ini si tua pake ngebales pula :(
gatau apa ini lagi badmood?

aku buru-buru membuka ponselku. perasaanku, aku akan mendapat makian dan umpatan dari xiyeon karena tidak datang.

tapi nyatanya tidak.

satu pesan darinya membuatku menghela nafas lega.

xixi : ra, sori gua gak bisa dateng ntar malem. ternyata nenek gua masuk rumah sakit barusan. sori ya :'(

me :
eh iya gapapa kok. salam buat nenek lo ya.

"hah," ujarku lega.

"kenapa?" tanya papa kepo.

"gapapa," jawabku sambil memasukkan ponselku ke dalam kantong jaket lagi.

"mau beli apa?" tanya papa sambil menatapku.

hm, tumben.

"cepetan atau papa tarik lagi ucapan papa barusan?" ujarnya lagi.

"ih?" responku langsung. "belum aja keliling."

"atau kamu gausah belanja aja, ya?" gumam papa.

"pelit banget," cibirku.

"yaudah iya cepet. kalo lama-lama papa tinggal, nih," ancamnya.

"makanya, udah aku suruh papa tunggu di motor aja!"

"oh, yaudah," balas papa sambil membalikkan badannya ke parkiran.

daddy : taeyong ft. nct memberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang