tujuh

2K 168 5
                                    

"makanya kamu tuh ya kalo orangtua ngomong itu dengerin! kalo disuruh langsung balik itu ya balik! itu dah kalo nggak denger orang tua ngomong. untung kamu nggak diapa-apain sama anak-anak kurang ajar itu! wah, tadi kalo aja kamu nggak narik jaket papa, udah papa bunuh anak itu!"


aku meringis melihat papa yang mengomel-ngomel, padahal wajahnya agak babak belur. sudut bibirnya berdarah dan pipi kiri-nya lebam.

yup.

itu karena papa berkelahi melawan anak-anak yang tadi menggangguku. papa benar-benar mengamuk saat itu, membuat aku agak kesusahan ketika melerai mereka.

"yaudah lah pa! obatin mukanya dulu," kataku. "apotek bentar."

"gausah," balas papa.

"kenapa? ntar infeksi mampus," balasku.

"kamu bilang apa tadi?"

sial.

keceplosan.

"oh, aku ga bilang apa-apa tuh? salah denger kali pa," elakku.

"hm."

aku terdiam sejenak,
"emang sakit pa?"

dia menggeleng,
"nggak. ngangenin malahan."

"hah? apanya yang ngangenin?"

"lukanya."

:(

"apaan dah pa," gerutuku.

"udah lama nggak tawuran. rasanya adem," gumam papa.

ckckck.

"gedeg kali papa waktu ngeliat dia deket-deket sama kamu. pengen papa slepet aja dia pake sendal," lanjutnya lagi.

"yang lalu biarlah berlalu," balasku.

"halah, apaan sih. kamu juga kok bisa sih jalan sampai kesana?" tanya papa.

"dih? mana aku tau," sahutku santai.

"kamu ini ditanya sama orangtua kok jawabannya gitu?!"

"loh? aku beneran ngga tau kali, pa," dengusku. "aku kan ngikutin kaki aku yang jalan. eh tau tau udah sampe disana aja."

"ck, emang ya harusnya kamu Itu gaboleh pergi sendiri. hah."

"iya-iya."

papa melajukan motornya dengan agak cepat. kupikir, papa akan langsung pulang. ternyata papa berhenti di depan apotek:(

"loh? pah? ngapain kesini?" tanyaku.

"apa kamu nggak liat muka papa ini lagi luka? apa kamu mau kita pulang kena marah sama mama? apa kamu mau lihat luka papa infeksi?" cerocos papa sambil turun dari motor.

:(((

"y-yaudah iya."
aku pun mengikuti papa turun dari motor, kemudian mengekor di belakang papa.

setelah membeli obat, kami langsung pulang ke rumah. namun sebelum masuk, papa menoleh ke arahku lalu berbisik,
"habis ini kamu masuk kamar ya? papa mau berduaan dulu sama mama."

aku tersenyum tipis,
"nggak gratis pa."

papa berdecih, lalu mengeluarkan dompetnya dan memberikan selembar uang lima puluh ribu.

setelah menerima uang tersebut, aku pun mengukir senyum lebar,
"hehe, oke," kataku sambil ngacir ke dalam rumah.

_____

daddy : taeyong ft. nct memberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang