delapan

1.8K 132 8
                                    

halo, selamat membaca!
dan terima kasih atas dukungannya untuk bab-bab sebelumnya!

________________________________________________________________

suara notifikasi dari benda pipih canggih yang biasa orang-orang sebut ponsel mengalihkan atensiku. tak menunggu waktu lama, aku meraih benda tersebut kemudian melihat apa yang masuk.


aku mengernyitkan keningku sambil tersenyum heran. tumben ada notif dari mark. ada apa, ya?


Mark
hai, tolong telepon gua seluler, dong!
gua gada pulsa.



dengan senyum yang masih bertahan, aku tak bisa berkata apa-apa lagi selain; anjing!


apa ini? bisa-bisanya minta telepon kemudian mengaku tidak ada pulsa kepada perempuan?


aku menarik nafasku, lalu menghembuskannya perlahan kemudian menelpon mark.

"ya. halo?"

"ra, ra?"


aku heran karena yang mengangkat ternyata jeno, "ape lo?"

"ra tau ga katanya si mark mau ngajakin lo jalan besok pagi HAHAHAHA."

hanya segitu saja, kemudian telepon dimatikan sepihak oleh jeno. wah, memang jeno ada di rumah mark sekarang? hm, aku membaringkan diri di kasur, kemudian menelaah perkataan jeno melalui telepon barusan dengan pelan.

mark.

ngajak.

jalan.

aku bangun dan duduk dengan tatapan kosong menatap ke arah lemari. masih kurang jelas juga perkataan jeno. akupun kembali membaringkan diriku di kasur, masih tetap berpikir. dan ketika aku mendudukkan diriku kembali, baru aku bisa mencerna seluruh perkataan jeno.

MARK NGAJAK JALAN?

"ANJINGDHAOFJWOFKEOFKEKFEKOFDP!!!!!!!!!"

"TAERA!! KENAPA ITU?!"


terdengar suara teriakan papa dari lantai bawah, meneriakiku.


"GAPAPA, PAPAH!" jawabku setengah berteriak juga.



aku langsung loncat ke lantai kemudian tengkurap sambil tidak percaya dengan perkataan jeno tadi. apa ini dare? apa ini hanyalah keusilan jeno? jeno kan memang bajingan. hm, tapi. apa benar? kalau dia bohong kenapa ia menelpon menggunakan hape mark? tapi, ini bisa saja kan sebuah pembajakan? tapi kenapa tidak ada suara mark mencegah jeno? apa mungkin mark sedang di kamar mandi apa gimana? kalau bohong harusnya ada verifikasi segera dari mark! tapi sampai sekarang tidak ada.



kepalaku terus sibuk berpikir. hingga suatu notif dari hapeku membuat aku melompat ke atas kasur sambil tersenyum lebar.

Mark
maaf, tadi itu gak beneran.
jeno cuma bercanda.

lagi-lagi, dengan senyum yang masih lebar aku tak sanggup berkata apa-apa lagi selain menatap langit-langit kamarku. aku kembali menatap roomchat-ku dengan mark. berharap ada suatu kalimat yang berkata bahwa aku tidak bohong, bla-bla-bla.., dan nyatanya tidak ada.





Mark
tapi, kalo misalnya gua ngajak lo jalan beneran besok, lo mau?

??????????????????????????????????????????????!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

ADGDEOJEOFJEOFNEKCNEOFNSOCNEOFNEOCNEOFNEOFNEOFJSOFHWOFJWODKWOXJWO!!!

_________________________________________________________

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

daddy : taeyong ft. nct memberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang